Saturday, October 23, 2010

Anatomi Al-Ghozali

Anatomi merupakan sebuah bidang khusus yang mempelajari struktur tubuh manusia seperti sistem kardivaskuler, sistem pencernaan, endokrin, dan lain-lain. Anatomi manusia atau disebut antopotomi adalah salah satu cabang anatomi yang secara khusus membahas sistem-sistem dalam tubuh manusia.

Ilmuwan ternama al-Ghazali pernah berujar, pelajari anatomi secara mendalam, manusia akan mengetahui fungsi seluruh organ tubuh dan struktur tubuh. Ujaran al-Ghazali ini seakan menjadi langkah awal ilmuwan Muslim mendalami anatomi tubuh, atau banyak kalangan menyebutnya pula sebagai ilmu urai tubuh [1].


Minat akan bidang ini tumbuh pesat hingga menjelma sebagai sebuah spesialisasi dalam kedokteran Muslim. Lewat Ihya Ulumuddin (The Revival of the Religious Science), Al-Ghazali tak hanya mengurai seluk-beluk aspek pengobatan. Ia memaparkan pula bahwa telah berabad-abad lamanya para dokter Muslim menguasai pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi.

Termasuk kaitan kedua ilmu tersebut dengan ilmu bedah. Al-Ghazali menjelaskan, tanpa mengetahui struktur anatomi, sulit melakukan operasi pembedahan. Selama ini, ia dikenal sebagai sosok yang menguasai berbagai disiplin ilmu. Di bidang bedah dan anatomi, keahliannya sangat disegani.

Ia merumuskan filosofinya sendiri mengenai hal itu. Bagi dia, operasi bedah harus mampu mengembalikan fungsi anatomi atau organ tubuh yang rusak. Pemikirannya ini selanjutnya menginsipirasi para praktisi medis setelah masanya. Anatomi memikat hati para dokter Muslim. Terbukti banyak yang ikut bergabung untuk mendalami anatomi.

Wednesday, August 25, 2010

Kajian Qurani terhadap Absolutisme Kecepatan Cahaya


Dr. Mansour Hassab ElNaby, seorang ahli fisika dari Teknik Mesin Mesir, menghitung besarnya nilai kecepatan malaikat ini berdasarkan kitab suci Al-Quran yang telah diturunkan 14 abad yang lalu. Dalam Q.S As-Sajdah ayat 5 Allah berfirman:





Artinya:
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu" [32:5]

Pada ayat tersebut Jarak yang dicapai Sang Urusan (yang ditafsirkan sebagai malaikat) selama satu hari sama dengan 1000 tahun atau 12000 bulan. Sehingga,
C.t = 12000.L
Dimana kecepatan malaikat adalah C (kecepatan cahaya), t adalah waktu dalam satu hari dan L adalah panjang rute edar bulan selama sebulan.
Panjang L yang dipakai adalah berdasarkan system sideral yang didasarkan atas pergerakan relative bulan dan matahari terhadap bintang dan alam semesta.
1 hari = 23 jam 56 menit 4.0906 detik
= 86164.0906 detik
1 bulan = 27.321661 hari.

Selanjutnya dapat diperhatikan ilustrasi berikut:


Gambar 2.2 Ilustrasi perhitungan kecepatan cahaya
(Sumber Gb: M Zuhdi (slide presentasi pps))

Untuk mengitung L digunakan rumus L = v x T dimana v adalah kecepatan bulan dan T adalah periode revolusi bulan ( 27.321661 hari). Einstein mengusulkan bahwa kecepatan v ini dihitung dengan mengalikan kecepatan relati bulan terhadap bumi (Ve) dengan cosinus a (perbandingan peridode bulan dg matahari dikalikan 360 derajat=26.92848o), sehingga:
v = Ve * Cos a , dengan Ve = 2 . p . R / T
dimana R = jari-jari revolusi bulan = 384264 km
T = periode revolusi bulan = 655.71986 jam

Jadi,
C . t = 12000 . L
C . t = 12000 . (v . T)
C . t = 12000 . (Ve . Cos a . T)
C = 12000 . (Ve . Cos a . T) / t
C = 12000 * 3682.07 km/jam * 0.89157 * 655.71986 jam / 86164.0906 det
C = 299792.5 km/det

Padahal, ayat tentang kecepatan cahaya (malaikat) tidak hanya terdapat dalam surat Al-Ma'arij,dalam ayat yang lain yakni Al-Ma'arij ayat 4 Allah berfirman:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...