Naas, saat saya keluar kereta, petugas Kereta Api (masinis) menghampiri saya dan menanyakan tiket kereta saya. Karena dari stasiun pemberangkatan, Kasado, tidak ada petugas penjual tiket, dan mesin penjual tiket pun tidak ada, saya tidak bisa menunjukkan tiket saya. Petugas tersebut pun dengan agak marah meminta saya membeli tiket kereta. Saya pun menyanggupinya. Allahummaghfir ya Rabbi. Padahal saat di kereta ada petugas yang menanyakan siapa yang belum beli tiket bisa beli tiket di petugas tersebut, atau dengan memasukkan uang di mesin gerbong paling depan, tapi saya tidak ngeh dengan hal itu. Pikir saya, kalau nanti pas turun di stasiun tersebut ada petugasnya, ya saya bayar (bagaimana kalau ternyata tidak ada petugasnya??) Di Jepang, banyak stasiun yang tidak dijaga dan tidak ada mesin tiketnya. Jadi semuanya berdasarkan kejujuran kita saja, tanpa membayar tiketpun kita bisa naik kereta, bahkan ada yang bisa mengelabui mesin pemeriksa tiket yang biasanya ada di stasiun-stasiun.
Keluar dari stasiun Kasagi, saya menuju ke arah kiri, menyusuri jalan, untuk mencari lokasi taman yang tadi saya lihat dari dalam kereta. Kurang lebih setelah berjalan kaki selama lima belas menit, saya menemukan lokasi Kasagiyama Park (府立笠置山自然公園 Furitsu Kasagiyama shizen kōe), nama taman tersebut. Hanya belok kiri sekali dari arah stasiun saya menemukan Kasagiohashi, jembatan yang membelah sungai Kizugawa. Saya menyeberangi jembatan tersebut sebelum turun ke tepi sungai.