Showing posts with label stasiun. Show all posts
Showing posts with label stasiun. Show all posts

Sunday, September 01, 2013

Today's Adventure: Exploring Kasagi, Kyoto

Alhamdulillah hari ini libur, agar waktu tak terbuang sia-sia, saya memanfaatkannya untuk keluar rumah. Tujuan saya tidak muluk-muluk, cukup menikmati perjalanan dengan kereta dan berhenti di salah satu stasiun yang dilaluinya. Awalnya saya merencanakan untuk berhenti di stasiun Kabuto, karena pada waktu ke Kyoto yang lalu, saya lihat view-nya cukup menarik. Namun, setelah beberapa waktu googling tidak menemukan referensi yang relevan tentang daerah di sekitar stasiun Kasado, maka saya terus melanjutkan perjalanan saat di kereta JR Kansai Line yang dioperasikan oleh JR West dengan rute Kameyama (Mie) - Kamo (Kyoto). Satu stasiun sebelum kereta terebut mencapai tujuan akhir, yakni stasiun Kamo, saya melihat pemandangan yang menarik di sisi sebelah kanan rel. Sebuah sungai di lembah bukit yang disesaki bebatuan besar, pun ada beberapa kanoe di sungai tersebut, dan di pinggir sungai ada taman serta tenda-tenda yang didirikan pengunjung taman wisata tersebut. Saya pun memutuskan untuk berhenti di stasiun tersebut, Kasagi station/Kasagi eki, Kyoto.

A photo posted by Bagus Tris Atmaja (@bagustris) on
Naas, saat saya keluar kereta, petugas Kereta Api (masinis) menghampiri saya dan menanyakan tiket kereta saya. Karena dari stasiun pemberangkatan, Kasado, tidak ada petugas penjual tiket, dan mesin penjual tiket pun tidak ada, saya tidak bisa menunjukkan tiket saya. Petugas tersebut pun dengan agak marah meminta saya membeli tiket kereta. Saya pun menyanggupinya. Allahummaghfir ya Rabbi. Padahal saat di kereta ada petugas yang menanyakan siapa yang belum beli tiket bisa beli tiket di petugas tersebut, atau dengan memasukkan uang di mesin gerbong paling depan, tapi saya tidak ngeh dengan hal itu. Pikir saya, kalau nanti pas turun di stasiun tersebut ada petugasnya, ya saya bayar (bagaimana kalau ternyata tidak ada petugasnya??) Di Jepang, banyak stasiun yang tidak dijaga dan tidak ada mesin tiketnya. Jadi semuanya berdasarkan kejujuran kita saja, tanpa membayar tiketpun kita bisa naik kereta, bahkan ada yang bisa mengelabui mesin pemeriksa tiket yang biasanya ada di stasiun-stasiun.

Keluar dari stasiun Kasagi, saya menuju ke arah kiri, menyusuri jalan, untuk mencari lokasi taman yang tadi saya lihat dari dalam kereta. Kurang lebih setelah berjalan kaki selama lima belas menit, saya menemukan lokasi Kasagiyama Park (府立笠置山自然公園 Furitsu Kasagiyama shizen kōe), nama taman tersebut. Hanya belok kiri sekali dari arah stasiun saya menemukan Kasagiohashi, jembatan yang membelah sungai Kizugawa. Saya menyeberangi jembatan tersebut sebelum turun ke tepi sungai.

A photo posted by Bagus Tris Atmaja (@bagustris) on

Friday, August 16, 2013

Summer Vacation Part I: Kyoto, Osaka, Amanohashidate

Diantara episode-episode yang paling berkesan dalam hidup saya adalah ketika menaklukkan puncak mahameru bersama teman-teman SMA saya saat mahasiswa S1, perjalanan ke Bromo dan sekitarnya bersama seorang teman kuliah saya, dan perjalanan musim panas 2013 kali ini bersama partner saya saat kuliah S1 di ITS Surabaya. Liburan musim panas (natsu obon) merupakan salah satu diantara tiga musim liburan yang paling ditunggu di Jepang, yang lain yakni libur musim semi dan libur akhir/awal tahun. Musim panas kali ini saya merencanakan untuk mengikuti dauroh natsu di Osaka, menikmati keindahan alam dan menyeberang “jembatan surga” di Amanohashidate, di kota Miyazu, Kyoto, bersilaturahim ke guru saya di Tokyo dan jalan-jalan di Asakusa, Tokyo. Tanpa sengaja, kami juga melakukan perjalanan ke Toji Temple di Kyoto dan Hikone Temple serta danau terbesar di Jepang, Danau Biwa, yang ada di Propinsi Shiga.

Rute dari Kameyama ke Osaka-Ibaraki dengan Kereta

Peta Jepang
Senin pagi, 12 Agustus 2013, sebelum jam 6 pagi saya sudah berangkat ke stasiun Kameyama diantar oleh teman saya, seorang Jepang. Memanfaatkan momen liburan, saya membeli tiket “Juhachi Kippu”, yakni tiket free pass selama lima hari untuk kerete JR (Japan Railways, Kereta nasional milik pemerintah) di seluruh Jepang. Juhachi artinya 18, kippu artinya tiket. Jadi, tiket ini disediakan untuk mereka yang berumur-an 18 tahun yang giat, enerjik dan gesit selama melakukan perjalanan dengan kereta JR. Harganya 11.500 yen (sekitar Rp. 1150000). Kenapa tiket ini awalnya ditujukan untuk pemuda? Karena jika menggunakan tiket ini, anda hanya bisa menggunakan kereta lokal, semi rapid dan rapid, serta beberapa kerete malam yang masuk kategori lambat dibandingkan dengan kereta cepat shinkansen dan kereta ekspress lainnya. Oleh karenanya dibutuhkan kecepatan, energi dan kegesitan untuk melakukan perjalanan dengan tiket terusan juhachi kippu.

http://www.bagustris.tk/2013/08/summer-vacation-part-ii-hikone-dan-tokyo.html
Ini pertama kalinya saya naik kereta JR Kansai Line ke Kyoto, meski dulu pernah dengan arah sebaliknya, Kyoto - Kameyama. Berdasarkan panduan di hyperdia, rute seharusnya adalah Kameyama – Tsuge – Kusatsu – Kyoto - Ibaraki. Dari Kameyama menuju Tsuge menggunakan kereta JR Kansai Line, kemudian oper dengan Kusatsu Line menuju Kusatsu. Nah, dari Kusatsu ternyata saya tidak perlu norikae (oper kereta) lagi di Kyoto, karena kereta Biwako line dari Kusatsu berubah menjadi JR Kyoto Line begitu sampai di stasiun Kyoto, kemudian juga berhenti di stasiun Ibaraki, propinsi Osaka.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...