Saturday, December 31, 2016

Catatan Pendakian Gunung Kinabalu

Kinabalu adalah nama sebuah kota, sekaligus gunung, di negara bagian Sabah, Malaysia. Gunung Kinabalu merupakan bagian dari Kinabalu Park (taman nasional) yang dilindungi oleh World Heritage Site. Gunung tersebut adalah gunung tertinggi di Malaysia. Kisah berikut merupakan catatan perjalanan seorang teman ketika mendaki Gunung Kinabalu selama 4 hari perjalanan. Pendakian tersebut dilakukan pada 25-28 Februari 2012(4 hari). Saya edit dan moderasi sedikit agar tidak berantakan. For English version, you can read it here.

Gunung Kinabalu dilihat dari Kundasan (sumber: Wikipedia)


Dua Minggu sebelumnya… 

Berawal dari ajakan camer saya bergegas menyiapkan dokumen, terutama paspor, dan peralatan gunung saya yang udah hampir setahun terbengkalai. Perasaan sungkan, semangat dan penasaran bercampur aduk, karena ini pertama kalinya saya naik gunung di luar negeri, bareng rekan perjalanan yang sangat berbeda dari perjalanan saya mendaki sebelumnya.

Day 0 

Setelah packing, kami bergegas ke Juanda untuk perjalanan ke Jakarta. Karena pesawat Air Asia ke Kota Kinabalu (disingkat KK) hanya ada dari Jakarta. Alhamdulillah pesawat on time. Di Terminal 3 Soetta kami bertemu rombongan dari Jakarta dan Bandung. Sedangkan rombongan dari Batam, Malaysia, dan Singapura langsung ke KK. Rombongan tersebut adalah para WNI yg kerja disana. Fyi, perjalanan kami semua ke Gunung Kinabalu berada dibawah naungan Karas Adventure yang bertanggungjawab atas semua, mulai transport, akomodasi, perijinan, dan asuransi. Gampangannya, semua peserta tinggal bayar, terima beres, tapi tetap memperhatikan aturan umum pendaki gunung, terutama fisik dan mental.

Monday, December 26, 2016

WhatsApp (WA) = Pemborosan waktu ....?

Saya tidak punya WA, dan hampir tidak pernah menggunakannya (meminjam WA istri atau install-kemudian-uninstall ketika butuh). Prinsip yang mirip sama ketika saya memutuskan untuk memiliki smartphone: I don't like smartphone, but I use it when I need. Why? karena menurut saya, sekali lagi menurut saya, WA itu time consuming, menyita waktu. Bayangkan kalau dalam 10 menit kita membaca WA semenit, dalam sejam maka kita habiskan 6 menit, dalam sehari kita habiskan 144 menit atau 2 jam 14 menit. Orang lain mungkin menghabiskan 5 jam ng-wa daripada melakukan aktivitas lain. Bahkan menurut Quora di Tahun 2016 [*], pengguna WA rata-rata menghabiskan 44% dari total waktu sehari untuk menggunakan WA atau 10.6 jam! Jika waktu ng-wa itu kita gunakan untuk aktivitas bermanfaat lain, betapa produktifnya hidup kita!

WA versi web

Ada teman bahkan berkelakar, setiap ada rapat baru ada grup WA baru. setiap ada pembentukan task force baru, ada grup WA baru. setiap ada perkumpulan/kepanitiaan baru, ada grup WA baru. Sebenarnya tidak masalah jika isi grup WA informatif dan sesuai dengan keperluan grup WA tsb, namun kebanyakan justru sebaliknya. Jika memang demikian, buatlah grup yang hanya untuk bercanda saja, yang dibutuhkan sebagai pengisi waktu luang ketika menunggu sesuatu, sebuah time killer.

Saturday, December 03, 2016

Berkelana dengan kereta tua di Ambarawa

Baru kali ini saya sangat menikmati perjalanan seorang diri di tempat wisata di tempat lokal. Perjalanan kali ini berasa perjalanan di Eropa atau di Jepang, cuma beda tempat, Indonesia tidak kalah dengan Eropa dan Jepang. Perjalanan seorang diri, naik kendaraan umum, tanya sana-sini, dibantu google maps yang sangat helpful dan saya benar-benar menikmatinya. Perjalanan dengan style yang mengingatkan saya akan perjalanan ke Inuyama castle (still my best adventure) dan perjalanan ke Goa grotta gigante, gua terbesar di Eropa saat itu. Here is the story..

Rute jalur kereta Api Ambarawa-Tuntang yang melintasi Danau Rawa Pening

Start perjalanan saya adalah dari daerah Srondol, area Sukun, kota semarang. tempat tinggal saya selama tiga minggu ini. Saya naik bis dari terminal bayangan sukun (depan swalayan Ada) menuju Bawen. Rute yang saya tuju adalah Sukun - Bawen - Ambarawa. Dari Sukun ke Bawen seharusnya tiket tidak mahal-mahal amat, mungkin sekitar 5000 - 10000, tapi saat itu saya ditarik 20000, tanpa diberi karcis pula. Tapi biarlah, itu mental masyarakat kita saat ini, atau memang ada tarif minimal karena bus-nya tujuan purwokerto? Dalam waktu sekitar setengah jam perjalanan sampailah di terminal Bawen, dari sana langsung keluar nyegat angkot (elf/colt, biasanya warna merah) menuju Ambarawa. Tarif dari Bawen ke Ambarawa adalah tiga ribu rupiah.

Thursday, December 01, 2016

Diklat Prajab: Lessons Learned

Tiga minggu ini saya mengikuti diklat prajab, mengimplementasikan apa yang saya dapatkan selama dua minggu kedepan, dan mempresentasikannya pada minggu kelima dari total durasi waktu. Jadi formatnya, tiga minggu on, 2 minggu off, dan presentasi laporan diakhir minggu ke-5 tsb. Apa yang saya dapatkan selama tiga minggu ini? apa yang akan saya lakukan selama dua minggu kedepan? Apa yang akan saya presentasikan sebagai laporan akhir? Tulisan ini dibagi menjadi 5 section: Pendahuluan, Routine Yes Supersitions No, ANEKA, Review dan Attachment

Foto bersama Widyaiswara, Gol 3, Angkatan 22 Balai Diklat Prov. Jateng

Pendahuluan

First of first, ini konsep saya memilih pekerjaan: Menjadi peneliti itu impian, menjadi pns/asn itu pilihan --> impian harus diraih, pilihan boleh dipilih. Dan saya sudah memilihnya. Sebagai konsekuensi logis dari abdi negara, saya harus mengikuti serangkaian diklat untuk menghilangkan huruf "C" dari jabatan cpns saya. Realistis.

Routines yes, superstitions no.

Ini mungkin adalah manfaat terbesar saya mengikuti diklat ini: membiasakan rutinitas (yang baik), membentuk pola (hidup). Manfaat terbesar tinggal di asrama adalah membiasakan rutinitas: bangun jam 3 pagi, olahraga jam 4, sarapan jam 7, makan siang jam 12, makan malam jam 19, dan tidur sekitar jam 22.00 WIB. Impact nya: sehat, disiplin waktu dan... keteraturan hidup. Rutinitas ini persis seperti yang saya alami sekitar 12 tahun yang lalu, saat saya nyantri di Pesantren Darul Ulum Jombang. Hal tersulit adalah tetap membiasakan rutinitas ini selepas diklat. InsyaAllah, komitmen harus dijalankan, jikalau tidak bisa sama dengan rutinitas ketika mengikuti diklat ini, paling tidak mendekati (minus apel pagi dan sore...:D ).

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...