Monday, October 26, 2015

National Acoustic Workshop 2015

Dalam rangka peringatan 50 tahun, Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri ITS mengadakan rangkaian workshop profesi Teknik Fisika, sharing alumni, gelar potensi, rally campus, malam keakraban dan peluncuran buku “Perjalanan 50 tahun Pendidikan Teknik Fisika di ITS” yang diselenggarakan pada 12-13 Oktober. Di usia ke 50 ini, Teknik Fisika telah berkembang memiliki lima bidang minat, yaitu Rekayasa Instrumentasi, Rekayasa Bahan, Rekayasa Energi dan Pengkondisian Lingkungan, Rekayasa Fotonika dan Vibrasi dan Akustik. Pada tanggal 27-28 Oktober sebagai bagian rangkaian acara Dies 50 tahun Teknik Fisika ITS, Laboratorium Vibrasi dan Akustik (VibrastikLab) Teknik Fisika ITS menyelenggarakan “National Acoustic Workshop 2015”.

Pemenang poster session NAW 2015 bersama Kalab VibrasticLab (tengah)

Surabaya sebagai kota pahlawan dengan skala megapolitan memiliki potensi yang besar untuk menjadi smart dan green city. Disiplin ilmu teknik, khususnya yang berkaitan dengan rekayasa akustik dan fisika bangunan telah menjadi bagian perencanaan dan pembangunan kota untuk meningkatkan kualitas hidup warganya. Sebagai kota besar yang meraih pengakuan berupa ratusan penghargaan terkait kebersihan, keindahan dan aspek lain, kontribusi akustik dengan memanfaatkan taman kota dapat dijadikan obyek berupa soundscape (komponen akustik lingkungan yang dapat persepsi nyaman serta indah di telinga oleh manusia) kota Surabaya untuk menghindari gangguan kesehatan akibat bising karena meningkatnya aktifitas kota Surabaya. Disisi lain, bangunan cagar budaya, tempat ibadah maupun bangunan heritage lainnya di kota Surabaya layak dipelajari dan dikembangkan dari disiplin ilmu akustik dan fisika bangunan untuk meningkatkan daya saing kota Surabaya.

Sunday, October 11, 2015

A road to be physics engineer

Ketika memutuskan untuk ikut PMDK (Penelusuran Minat, bakat Dan Kemampuan) sepuluh tahun yang lalu, alasan saya memilih teknik fisika sangat sederhana. Saya suka fisika, tapi saya ingin kuliah di Teknik. Jawabannya cuma satu, Teknik Fisika. Gayung pun bersambut, saya diterima di Teknik Fisika ITS Surabaya.

Sebelum masuk kuliah dan sebelum di-ospek. Saya di pre-engineering-kan. Beruntung, karena itulah nilai lebih kami yang masuk seleksi melalui PMDK (pada waktu itu) dibanding mereka yang masuk melalui SPMB. Selama sebulan kami digodok, diajari lagi apa itu Fisika, Matematika, plus Pemrograman Komputer. Persiapan sangat penting sebelum bertanding, yakni dalam kuliah yang sesungguhnya.

Gate Teknik Fisika ITS (image source: Panoramio)

Saya pun mengikuti ospek, meski saya tidak setuju dengan sistemnya saya ikuti saja, toh ada baiknya. Alhamdulillah, dari tahun ke tahun, ospek maba di ITS mengalami peningkatan, meskipun sedikit sekali. Di awal kuliah, saya langsung tancap gas pada bidang akademik. Saya termasuk yang paling awal ikut LKTI, masuk Lab, dan ikut beberapa kompetisi ilmiah. Ini budaya yang sudah saya bangun sejak SMA. Meskipun jarang menang tapi saya menyukai atmosfer berkompetisi. Life is competition, do the best to be winner!

Saya termasuk yang biasa saja saat kuliah, pernah bolos, pernah tidak lulus mata kuliah dan pernah (sering) tertidur saat kuliah. Materi kuliah di Teknik Fisika yang gado-gado kadang menyulitkan mahasiswa untuk bisa menguasai semua materi. Karena saat itu saya sudah masuk Lab (Lab. Rekayasa Akustik dan Fisbang), maka saya fokuskan untuk lebih mempelajari bidang akustik dan getaran saja, serta beberapa bidang yang saya sukai. Jujur saja, di awal kuliah, ketika diceritakan betapa sejahteranya seorang instrument engineer, saya tergiur untuk masuk bidang instrumentasi. Akhirnya saya menyadari, teknik fisika bukan mendidik mahasiswanya untuk menjadi seorang instrument engineer saja, tapi lebih dari itu, seorang physics engineer yang mampu memahami ilmu Fisika dibalik suatu fenomena yang terjadi serta memecahkan persoalan yang dihadapinya dengan mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya tersebut, itulah engineering physics, fisika teknik.

Saturday, October 10, 2015

Running job with proper software version via modulefiles in supercomputer

Motivation

On HPC cluster (high performance computing/supercomputer), it is often to have multiple version of the same software installed. When the user want to use the specific software which the certain library, changing environment variable like $PATH manually is tedious and sometime difficult, the is the common errors during running job in HPC. To solve the problem, corresponding shell script would have to be written for multiple languages. All of these explicit steps are error prone and difficult to maintain. It is also no simple upgrade path. One exist solution is by using modulefiles, a (Unix) tool for dynamic modification of a user's environment.

Module Commands

Here are some module commands:
  • module avail: to check available modulefiles
  • module list: view current active modules
  • module purge: delete currently loaded modules
  • module load <package>: to load default module <package>
  • module load <package/version>: to load module <package> on specific version.
  • module unload <package>: unload the package
  • module show <package>: display command triggered by module load
  • module whatis <package>: display 1-line info about the module
  • module help <package>: need a help?

Thursday, October 08, 2015

Installing Octave 4.0 in Ubuntu 14.04

So I already have Octave 3.8.1 in my machine, Ubuntu 14.04, with signal, control and audio package. I want to upgrade it to the newest one, Octave 4.0.0 which has GUI as default and some improvements. How to install Octave 4.0 on Trusty? Here is how, the defaults didn't works for me (actually it works but has some errors).

Octave 4.0.0 on Ubuntu 14.04 Trusty with GUI as default

Step-by-step:

Building your own NAS/NFS solution with NAS4Free

NAF4Free is a fork of BSD/FreeBSD which is dedicated for network attached storage. The NFS, Network File System, is shared file system protocol allowing client to access file across network. The following is my resume of tutorial given on HPC workshop in ICTP about building own NAS/NSF solution with Nas4free.

NAS4Free Web UI interface

It is assumed you already has master and compute nodes in Virtualbox, so the next task is to mount NAS4Free on master either on compute node.

Mount NAS4Free from Master Node

Wednesday, October 07, 2015

Green Computing ala Barcelona Supercomputer

Selain metrik performansi yang diukur dalam floating points operation per second (FLOPS) dan diranking oleh TOP500, ada metrik lain yang dijadikan acuan yakni Flops/W yang menunjukkan seberapa besar superkomputer tersebut ramah lingkungan dan diperingkat oleh GREEN500. Metrik lain yang bisa dijadikan acuan adalah Flops/$, kemampuan superkomputer per USD, namun belum ada website yang memeringkat berdasarkan metrik tersebut.

Untuk menuju superkomputer ramah lingkungan, hal yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan CPU atau core low-power semacam ARM. Mont-blanc adalah project Uni Eropa untuk mengevaluasi CPU di pasaran yang bisa dijadikan superkomputer berenergi rendah. Mont-blanc project di-handle oleh BSC (Barcelona Supercomputing Centre) di Spanyol. Tulisan berikut adalah ulasan singkat studi profile energi yang digunakan oleh Mont-blanc di BSC yang saya lakukan secara remote dengan protokol SSH (script codes saya host di Github).

Superkomputer Barcelona menggunakan platform SLURM, sehingga perintah-perintah yang digunakan pada cluster superkomputer tersebut berbeda dengan cluster yang saya bangun dengan VirtualBox sebelumnya. File script yang saya gunakan untuk mendapatkan power profile Mont-blanc saya host disini (authored by Filippo Mantovani).

ssh ke superkomputer Barcelona

Step-by-step:

Membangun komputer cluster di VirtualBox dengan Rocks kit, Part 2: Testing

Setelah berhasil membangun dan menginstall kluster komputer di VirtualBox, saatnya untuk mengetes kluster tersebut dengan komputasi parallel. Goal yang ingin kita tuju adalah membagi job komputasi (berupa command/script) pada masing-masing node yang sudah kita tambahkan pada master node agar komputar tersebut lebih cepat.

Pertama kita tambahkan user agar bisa login ke kluster dengan perintah useradd (login as root in master),
useradd bagus1
useradd bagus2
passwd bagus1
passwd bagus2
rocks sync users
Perintah-perintah diatas akan menambahkan user (bagus2 dan bagus2), mengeset masing-masing password untuk user dan mensinkronkan user dari master ke nodes.

Sinkroniasi user antar compute nodes

Sunday, October 04, 2015

Membangun kluster komputer di VirtualBox dengan Rocks kit, Part 1: Instalasi

Mambangun kluster komputer sangat dibutuhkan untuk melakukan simulasi dan komputasi yang membutuhkan perfomansi tinggi (high performance komputing, HPC), salah satunya adalah pada superkomputer. Untuk membangun superkomputer dengan kluster, ada baiknya dilakukan simulasi dengan menggunakan virtualisasi, yakni dengan menggunakan VirtualBox. Tujuan tulisan ini adalah unutk membangun komputer kluster di VirtualBox dengan Rocks kit (www.rockscluster.org), sebuah open source kit (OS, operating system) untuk real dan virtual cluster.

Gambar infrastruktur yang akan kita bangun adalah seperti berikut,
Komputer kluster dengan 1 Master dan 2 Compute node
Sebelum masuk pada langkah-langkah development cluster ini, ada baiknya kita membiasakan dengan menu-menu VirtualBox seperti di bawah, jika sudah pernah memakainya, silakan lanjut pada step-by-step.

VirtualBox pada Linux Mint
Requirement :
  • Komputer yang sudah terinstall VirtualBox dengan space kosong minimal 30 GB dan RAM 4 GB
  • File ISO instalasi RocksCluster yang bisa di download disini.
 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...