Monday, May 18, 2020

Pentingnya bersih-bersih setiap hari...

Pada suatu ketika, di sela-sela belajar bahasa Jepang (kursus gratis man-to-man diadakan oleh volunteer), guru saya bertanya, "Bagus-san, kamu bersih-bersih tiap berapa hari sekali?" Saya menjawabnya, "Seminggu sekali, sensei." Sensei saya menimpali "Are, Takebi-sensei, mainichi souji shimasu". Itu si Takebi-sensei bersih-bersih rumahnya tiap hari. Takebi-sensei yang berada di belakang saya mengangguk dan menimpali, "hai, mainichi souji shimasu." Orang jepang suka yang bersih dan suka bersih-bersih. Bahkan saya curiga, pekerjaan mereka cuma bersih-bersih.

Mari berhenti sejenak dari membaca tulisan ini dan melihat dua video pendek berikut yang dibuat oleh vlogger amatir Jepang.



Saturday, May 09, 2020

Ketidaksinkronan telinga dan mata: Efek McGurk

Efek McGurk adalah salah satu contoh nyata pemrosesan multimodal manusia (human multimodal perception). Sederhananya, jika apa yang diperdengarkan berbeda dengan apa yang diperlihatkan, maka otak kita akan menerimanya dengan berbeda juga.

Yang diperdengarkan (audio): BA-BA-BA
Yang diperlihatkan (visual): GA-GA-GA
Yang terdengar: DA-DA-DA

Ini adalah sebual ilusi. Sistem multimodal persepsi manusia tidak bekerja sendiri-sendiri (misal penglihatan sendiri, pendengaran sendiri), namun bekerja bersama-sama untuk menghasilkan persepsi (dalam hal ini persepsi pendengaran). Ketika sensor bekerja secara simultaneous (mata dan telinga) maka informasi dari keduanya akan diproses oleh otak dan hasilnya, terjadilah ilusi, apa yang terdengar (DA) bukan sebenarnya (BA). Video dibawah ini menjelaskan dengan singkat dan padat tentang efek McGurk.




Efek McGurk pada Audio-Textual

Adakah effek McGurk pada Audio-textual? Saya meyakininya ada, namun belum ada bukti empiris hal itu terjadi. Sederhana saja, jika pada audio-visual fenomena tersebut ada, kenapa tidak pada audio-textual? Misal Si A mengatakan "Dia marah", namun si B mendengar "Dia ramah". Alhasil, si B kemudian menimpali "Ah enggak, dia enggak ramah sama sekali." Pernah kan kita dalam situasi seperti ini? Fenomena ini asyik kalau dibuat eksperimennya. Semoga kelak saya (atau orang lain) bisa melakukannya.

Penutup

Efek McGurk mengajarkan kepada kita: Apa yang kita dengar dan kita lihat belum tentu benar!.

Wednesday, May 06, 2020

10 tips for writing a truly terrible journal article

This post is a summary of tutorial video on research academy at Elsevier:
https://researcheracademy.elsevier.com/writing-research/writing-skills/10-tips-writing-truly-terrible-journal-article.
Visit the link for a more complete explanation. This writing is just a short version of what I heard.

Bear in mind, the following 10 sure-fire ways guarantee your paper won’t be accepted (NOT THE OPPOSITE). So, to make your paper to be accepted, DO THE OPPOSITE WAYS. You already have been warned.

The 10 tips (minute 13:31)

1. Refuse to read the previous literature published in your field.

Every scientific paper should add knowledge to the field. In other words, it should contain novelty. Failure to read previously reported findings means a rejection for you.

2. Take the lazy route and plagiarize (including your previous own article)

Don't make a double submission because of laziness waiting review. Don't plagiarize others including your own. If you submit an article from conference to journal (with a major change of contributions), cite and state your previous works. Plagiarism is a crime no matter how small it is.

3. Omit key article components.

Scientific article follows strict rules and components. One of the well-known is IMRaD model (Intro, Method, Results, and Discussion; conclusions is optional).

4. Disrespect previous publications.

Example of disrespecting previous publications: plagiarism, repeating paper without adding novel contribution, not citing previous papers, etc.

Saturday, May 02, 2020

Mengedit video dan audio untuk keperluan konferensi virtual

Di musim pandemi seperti sekararang ini, banyak seminar/konferensi dialihkan menjadi online/virtual. Tulisan ini akan membahas teknik presentasi online/virtual berbasis perangkat lunak  gratis, khususnya yang berjalan di sistem operasi berbasis Linux.

Perangkat yang dibutuhkan/digunakan antara lain: Beamer atau Impress atau Google Slide, SimpleScreenRecorder atau OBS Studio, ffmpeg dan audacity. Jadi setidaknya kita menggunakan empat perangkat, misal Beamer > OBS > ffmpeg > Audacity, atau, Impress > SimpleScreenRecorder > ffmpeg > Audacity. Diagram alir dari langkah-langkah yang dilakukan dapat digambarkan pada gambar di bawah ini.


Diagram alir proses peremakan presentasi virtual
Di akhir tulisan, saya akan demokan dua hasil perekaman dengan teknik yang saya jelaskan di artikel ini.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...