Thursday, December 25, 2008

Journey in Lumajang

1. Ranu Klakah
2. Ranu Bedali
3. Ranu Pakis
4. Alun-alun + Masjid Jami'
5. Kali Mujur
6. Pantai Bambang
7. Gunung Sawur
8. Hutan bambu (failed)
9. Piket Nol
10. Jembatan Perak
11. Air Terjun + Gua Tetes

Thursday, December 04, 2008

Tiga hari di Tiga Kota

Baru seminggu masuk kuliah ternyata nasib mujur menghampiriku. Aku berkesempatan jalan-jalan ke tiga kota di Jawa Timur (Jatim) dengan kedok ”sosialisasi pmdk kemitraan ITS”. Semua biaya ditanggung, transportasi, akomodasi dll. Sebenarnya kami hanya menemani dosen, karena rumah sdosen tersebut berada di wilayah magetan maka kami menginap di rumahnya. Berangkat dari surabaya minggu sore, malam nyampe madiun langsung mampir ke rumah makan nasi pecel. Begitu kenyang langsung menuju rumah dosenku, istirahat. Paginya kami memulai ”tour” ini ke kota madiun. Setelah pekerjaan di dua SMA selesai kami ke bengkel perut, kali ini menunya prasmanan, terserah selera anda. Setelah itu aku minta ijin untuk pulang ke rumahku barang sehari, dosenku mengantar sampai halte terdekat. Hari kedua kami ke beberapa SMA di magetan, di mulai di SMA terdekat di kawedanan dilanjutkan ke dua SMA di magetan kota. Namun hari kedua ini rasanya hanya di kawedanan yang benar2 sukses. Tidak masalah, siangnya kami makan ikan panggang kalang sebelum menuju pondok pesantren di plaosan, dosenku ternyata salah satu penasehat ponpes itu. Ponpes itu cukup menarik, terletak di lereng gunung lawu, dibangun di atas sungai kecil yang airnya mengalir dengan derasnya. Dengan murid yang hanya sedikit ternyata ponpes itu mampu menunjukkan eksistensinya. Pengasuhnya adalah salah satu alumni ponpes Hidayatul Mubtadien, kediri. Makanya ponpesnya dinamakan sama. Hari ketiga sekaligus terakhir adalah ke Ponorogo, setelah itu langsung balik ke Surabaya. Tak lupa sebelum pulang kami makan sate ayam Ponorogo, khas daerah itu. Puas, benar-benar wisata kuliner gratis yang menyenangkan (apalagi pas pulang dikasih uang saku ama pak dosen ;-D)!!

Penyadapan Suara dengan Sinar Laser

Laser ternyata bisa buat nyadap suara, teknologi ini bahkan sudah lama diuji coba di luar negeri. Di indonesia, saya baru nemu satu itu pun udah lama.

Prinsip mudahnya gini, laser ditembakkan ke kaca ruang yang akan disadap trus pantulannya akan diterima receiver/photodetector. Nah, cahaya yang diterima tadi ternyata udah dimodulasi fasa dengan gelombang suara. Tinggal ngubah dari cahaya ke listrik trus ke suara, jadi deh. ga percaya, liat aja video di bawah ini...


Secara praktis dan ilmiah proses dalam video tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Wednesday, December 03, 2008

My Bike: New Looks

Inilah sepedaku, sepeda yang telah kupakai sejak SD, SMP, SMA (kalau pulang), dan bahkan sampai kuliah sekarang. Sebenarnya Pak Cik Nanang, si empunya asli sepeda ini, tiada pernah secara resmi menyatakan jikalau dia memberikan sepeda ini kepadaku. Namun, secara otomatis sepeda ini sudah menjadi milikku sejak SD. Lihatlah penampilan barunya, gagah nian bukan??


Merek asli sepeda inipun aku juga tidak tahu menahu. Namun kemarin, pas bongkar-bongkar mau di cat, ada ukuran (apa hubungan ukuran dengan merk) sepedanya. Nah 'pinternya' saya nggak mencatat ukuran sepeda (frame), yang selalu saya ingat malahan ukuran ban-nya sakni 27 x 1 1/4. Saya memakaikan ban bridgestone di salah satu rodanya.

Sunday, November 30, 2008

A message from the Custodian of the Two Holy Mosques

The Holy Quran states, "Say thou how would those who know would be equal to those who do not know?" This sound principle exalts the place of knowledge as the ultimate tool for enlightenment and exhorts all human beings to gain knowledge.

The Prophet also said, "The most righteous of people is the one who brings the greater good to the community." Because of this, the most beneficial of all deeds is one that continues to bear fruit for generations to come. Waqf (endowment) has been an essential component in the building of Islamic civilization.

Tuesday, November 25, 2008

Taqwa....

Taqwa itu terdiri atas empat huruf: Ta’, Qof, Wau dan Ya’.

Ta’ dari kata Tawadhu’,
Tawadhu’ artinya nurut, sami’na wa atho’na. Ketika ada perintah langsung dijalankan, tanpa berbasa-basi. Hormat dan selalu menunduk, itulah tanda orang yang tawadhu’.

Qof dari kata Qona’ah,
Qonaah artinya neriman. Menerima apa adanya, mensyukuri apa yang Allah berikan padanya. Tidak menuntut lebih dan menggunakan nikmat itu sebaik-baiknya.

Wau dari kata Wara’.
Wara’ artinya berhati-hati. Berhati hati terhadap sesuatu yang makruh, apalagi haram. Berhati-hati terhadap sesuatu yang tidak jelas. Berhati-hati karena takut keliru.

Ya’ dari kata Yaqin,
Yaqin artinya percaya, tempatnya di hatin.Diucapkan oleh lisan dan diamalkan dengan amal perbuatan. Yakin ada tiga tingkatan: Ainul yakin, ‘ilmul yaqin dan Haqqul yaqin.

Barang siapa belum bisa tawadhu’, qona’ah, wara’ dan yaqin maka belum bisa disebut orang yang bertaqwa.

Dalam suatu khutbah Jumat sorang khotib pernah mengatakan,Orang yang bertakwa itu......:

  1. Menjunjung tinggi sifat-sifat unggul / akhlakul karimah
  2. Bersegera/bercepat-cepat dalam melakukan sesuatu (Bersegeralah...)
  3. Bersaing/berlomba-lomba (iri dalam ilmu dan harta yang bermanfaat..)
  4. Berbuat yang terbaik (liyabluwakum ayyukum akhsanu ’amala)
  5. Terus menerus berbuat kebaikan (mukhsin).

Dan bila hal itu dilakukan maka firman Allah dibawah ini akan menjadi kenyataan:”Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”.

Sebuah analogi yang mungkin saja benar, ketika kita berdoa maka seperti halnya kita mengambil uang di ATM. Ketika kartu ATM kita masukkan dalam mesin ATM maka kita akan ditanya berpa jumlah uang yang kita ambil. Jika saldo kita memenuhi maka mesin ATM akan mengeluarkan sejumlah uang yang kita minta, namun jika saldo kita tidak memenuhi maka mesin ATM akan memberikan keterangan: ”Maaf, saldo anda tidak memenuhi”. Begitu juga dengan doa kita, apabila perbuatan-perbuatan baik kita memenuhi saldo yang kita inginkan maka uang pasti keluar, doa kita pasti diterima. Seperti firman Allah, Berdoalah kepadaKU, niscaya Aku kabulkan dan Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
 

Wallaua'lam....



Wednesday, November 05, 2008

Sempu Island in Adventure

Sebuah perjalanan yang juga cukup menakjubkan terulang lagi, mengunjungi salah satu sudut bumi ini yang jarang terjamah manusia. Pulau Sempu, pulau eksotik tak berpenghuni di sebelah selatan malang.

Berangkat dari Surabaya jumat malam, aku janjian dengan teman2ku di kota malang. Kami berencana menginap disana (Malang) semalam, baru paginya ke Sendang biru – Sempu.

Perjalanan ke Sendang Biru – Pulau Sempu memakan waktu sekitar 2 jam dari malang kota. Jalannya naik turun, dengan tikungan yang tajam. Harus ekstra hati-hati ketika berkendara, seperti yang dialami temenku. Pengennya niru Valentino Rossi di MotoGP yang berkcecepatan tinggi saat menikung, namun badannya malah lecet-lecet terjatuh saat di tikungan. Meski siapa cepat dia dapat, Tapi biar lambat asal selamat. Silakan pilih dua pepatah yang sesuai. Tergantung sikon, untuk kasus ini aku jelas memilih pepatah kedua.

Memasuki pantai sendang biru, kami ditarik retribusi. Sebagai warga negera yang baik aku membayar 4500 rupiah untuk orang plus kendaraannya. Kami langsung ngetem sebentar, nitipkan sepeda motor, nyari perahu dan ngurus perizinan ke Cagar Alam Pulau Sempu. Perizinan kena 25 ribu sedang perahunya kena 100 ribu.

Dari pantai dimana kami dilabuhkan di pulau Sempu, perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki menuju segoro anakan. Awalnya kami bergembira ria, namun kelamaan ternyata beban di pundak kami terasa berat. Aku barter dengan temanku, Carrierku kuserahkan padanya dan aku ganti yang membawa galon. Berdasarkan pengalaman teman yang pernah kesini, air tawar merupakan permasalahan utama. Karena belum tentu kami menemukan air tawar, makanya kami beranikan membawa air berlebih, 2 galon, 2 jirigen dan banyak botol air mineral.
Sampai segoro anakan aku tercengang, tempat ini benar-benar mirip The Beach. Dikelilingi oleh perbukitan, tempat tersebut aman dari ombak besar Samudra Hindia. Ombak hanya mampu menerobos karang bolong yang menyebabkan cekungan air seperti membentuk danau atau telaga. So Beautifull...
Nyebrang ke Sempu
Di Pantai Tak Bernama

Pas nyampai di segoro anakan pun tenda kami sudah berdiri karena aku termasuk di akhir rombongan. Kelelahan karena menggotong galon seakan terbayar dengan pemandangan indah ini. Kami langsung berhamburan, mencari sudut terbaik untuk take a photo.

Siang yang terik tak menghalangi teman-temanku untuk segera berenang di segoro anakan. Tidak terlalu dalam memang, Cuma 1 m sampai 1,5 meter, jadi aman-aman aja untuk berenang, sekalipun bagi yang tidak bisa berenang. Tapi hati-hati, ada beberapa bagian yang langsung menjorok dalam dan hati-hati juga menginjakkan kaki karena didasarnya banyak terumbu karangnya.

Di Puncak Bukit

Aku lebih memilih untuk mengalah, menunggu sore. Kulitku sudah hitam, bisa-bisa jadi legam kalau siang yang terik langsung kucelupkan badanku ke air. Setelah sholat ashar baru kuberanikan diri berendam bersama teman-teman. Itupun tidak lama, karena badanku sudah menggigil duluan.

Sepakbola pantai, menjadi acara sore itu. Asyik, dengan pasir putih bersih kami tak segan-segan untuk menjatuhkan diri di pasir memperebutkan bola. Seru, dan tim-ku pun juga menang. Capek setelah sepak bola kami beristirahat.

Saat beristirahat, aku melihat ke arah bukit di sebelah barat yang menjulang tinggi menghadap samudra Hindia. Seolah dia tersenyum, menggodaku untuk mendakinya. Apalagi timingnya pas banget, sekitar jam 16.30, saat yang tepat untuk melihat sunset. Tak berpikir lama, akupun beranjak dari tempat dudukku mengajak yang lain untuk menaiki bukit tersebut, yang lainpun sepakat, kami berangkat.

Aku mendaki bukit tersebut sampai ke puncak. Ternyata langkah kami mengundang pengunjung pulau Sempu yang lain untuk mendaki puncak tersebut. Sebelumnya di puncak bukit ada satu-dua orang, dan bertambah ramai ketika kami sampai di puncak bukit itu.

Aku melewatkan sore itu di puncak bukit. Pun ketika teman-turun yang lain sudah turun, aku ingin tetap disitu untuk beberapa saat, sendirian. Ku tatap ke barat, laut yang maha luasnya yang dilingkupi oleh langit gelap sore hari. Matahari jingga tertutup sebagian oleh awan, namun tak mengurangi keindahan lukisan Sang Pencipta sore itu. Bagaimana manusia bisa lupa akan keagungan cipataa illahi ini? Sungguh bodoh orang yang bisa melihat keindahan alam namun tak menyadari siapa penciptanya. Puas menikmati sunset aku beranjak turun, hari sudah gelap.

Tiba di tenda, aku mendapat cerita bahwa sebagian teman-temanku yang lain sudah menemukan sumber air tawar. Tak hanya air tawar, tapi teman-temanku tersebut juga mendapatkan kerang-kerang yang cukup dimakan oleh kami semua. Kami pun merebus kerang-kerang itu, memakannya dengan saus tiram. Sungguh enak, apalagi makannya di tepi pantai segoro anakan, di pergantian sore menuju malam (perhatikanlah pergantian siang dan malam, perhatikan perubahan udaranya...).

Writing my Adventure
Gerimis kecil menyelingi suasana malam itu di pulau sempu. Kami pun bersiap-siap membuat jalan air di sekeliling tenda kami, jaga-jaga kalau nanti malam hujan. Malam itu kami lewatkan dengan makan-makan: nasi dangan mi, snack (pemberian dari tenda sebelah), minum-minum: kopi dan teh. Kami bercerita, ngobrol, bernyanyi, menikmati malam di tepi pantai segoro anakan. Sesekali langit terang benderang, yang jelas itu bukan kilat atau halilintar. Ada juga saat itu bintang jatuh disertai langit yang berubah terang sekilas. Sungguh indah melihat bintang-bintang menghiasi langit malam itu dengan semilir angin pantai.

Aku sempat terlelap malam itu namun terjaga kembali saat mencium aroma gurihnya makanan. Masih ada sisa kerang sore tadi, dan akupun langsung ikut menyantapnya. Sampai sekarangpun aku tidak tahu kenapa saat hawa dingin perut kita bawaannya lapar terus. Tengah malam, aku dan teman-teman kembali masak mi dan kopi untuk mengisi perut. Setelah itu kami menikmati malam sampai subuh. Sempat juga sholat malam di tepi pantai, nuansanya sungguh khusyu’. Seakan seisi pantai ikut beribadah bersama kami.

Paginya, rencana kami adalah menyusuri pulau ini. Pantai panjang, pantai lele dan pantai-pantai lainnya yang kemarin sudah ‘ditemukan’ oleh sebagian teman kami akan kami jejak ulang untuk menambah persedian air tawar. Ternyata memang benar, pantai-pantai tersebut tak kalah eksotiknya dengan segoro anakan. Dan yang lebih penting, di pantai tersebut kami sendirian, seakan kamilah penemu pantai tersebut. Tidak ada sampah, apalagi penjual makanan. Kami seakan menjadi raja di pantai itu.

Our Camp

Jalan menuju sumber air tawar tidak mudah, tidak juga terlalu sulit. Bagi yang sudah biasa naik gunung pasti tidak mengalami kendala, Cuma butuh kehati-hatian karena sebagian jalannya bebatuan cadas. Setelah melewati tiga pantai kami menemukan sumber air tawar tersebut, berupa sumur kecil dengan kedalaman tak lebih dari dua meter. Kami minum, cuci muka, sikat gigi, dan sebagian ada yang keramas di tempat itu. Setelah dirasa cukup, kami pun balik karena siang ini kami sudah harus kembali ke sendang biru. Sampai di segoro anakan-pun ternyata tenda sudah dibongkar oleh teman-teman kami yang tidak ikut mencari air. Barang-barang sebagian juga sudah dipacking. Tingal merapikan dan pulang, tak lupa kami berfoto full team dengan latar segoro anakan. Bukti bahwa kami telah menginjakkan kami di pulau Sempu.

Perjalanan pulang terasa ringan karena sebagian barang sudah terpakai, logistik sisa sedikit dan hanya beberapa botol yang berisi air. Kami puas, kami senang dan ini akan menjadi perjalanan tak terlupakan buat kami. Masih banyak tempat yang belum kami kunjungi, masih ada gunung yang harus didaki. Alam memang bukan untuk ditaklukan, tapi untuk dijadikan sahabat. Sahabat untuk lebih mengenalNya.

Habis Renang, Segerrr

Sunset.. So Beautifull


Friendship... :-)



Foto Sebelum Pulang

Tuesday, November 04, 2008

International Energy Workshop

Teknik Fisika ITS berencana mengadakan Workshop dengan tema "Clean Energy Development", Info lebih lanjut, silakan klik brosur dibawah ini (3 brosur). Berminat, hubungi panitia secepatnya karena tempat terbatas.






info lebih lanjut: www.ep.its.ac.id

Monday, October 27, 2008

Kita Buta...

Kita buta, kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, besok dan lusa...
Kitapun tidak tahu kapankah sehelai daun akan jatuh dari tangkainya.
Kita buta.
Kita tidak tahu siapa jodoh kita kelak, dimana kita akan tinggal, apa pekerjaan kita.
Kita tidah tahu kapan kita mati.
Kita hanya merencanakan, merencanakan sesuai dengan keinginan kita.
Tetap DIA jualah yang memutuskan, karena DIA Maha memutuskan.
Kita Buta,
Kita tidak tahu apa yang terjadi esok...
Biarlah esok tetap misteri.
Biarlah esok datang dengan sendirinya.
Biarlah esok tetap menjadi esok.
Janganlah membayangkan,menyangka, menebak dan mereka-reka.
Kita tidak punya bayangan akan itu.
Jauhilah sebagian prasanga.
Karena sebagian prasangka itu bohong, dan sebagian yang lain adalah dosa.
Let’s its flow=biarkan ini mengalir.
Mengalir dengan sendirinya.
Seperti air sungai: terantuk-antuk batu, nanun tetap mengalir.
Let’s the time talk=biarkan waktu bicara....
Bicara apa adanya.
Biarlah waktu yang membuktikan....
Jalani kehidupanmu sekarang.
Kehidupan bersama teman2mu, keluargamu dan sekelilingmu.
Penelitianmu, organisasimu dan aktivitasmu.
’Mereka’ lebih membutuhkanmu,
Daripada seorang nun jauh disana... yang tidak jelas.
Karena kita masih buta.
Dan masih buta.
Blind, U know?

Thursday, October 09, 2008

Bike2Work [chapter suroboyo]

Lihatlah betapa gagah mereka, para pekerja bersepeda yang tergabung dalam komunitas Bike2Work (b2w), khususnya b2w chaper suroboyo ini. Ayo ikuti langkah mereka. Ayo bersepeda ke tempat kerja, ke kampus, ke sekolah dll. Stop polusi, kurangi dampak global warming dengan bersepeda. Kalo tidak kita, siapa lagi ? Kalo tidak sekarang, kapan lagi? Kali ini Biarlah foto-foto yang bercerita. Let's bike to Work...




Thursday, September 18, 2008

Lailatul Qodar

Dalam kesunyian malam bulan Ramadhan......

Asy-Syeikh Abul Abbas ra bersama Abul Hasan berada di negeri Al-Qairawan. Saat itu bertepatan dengan malam kedua puluh tujuh, Asy-syeikh bersamaku pergi ke mesjid Agung, berkata Abul Abbas: "Ketika Abul Hasan masuk dengan berpakaian ihram, aku melihat para wali berjejal menghampiri beliau bagaikan lalai mengerumuni madu, ketika menjelang pagi tatkala keluar dari mesjid Asy-syeikh Abul Hasan berkata kepadaku;

"Tadi malam adalah malam yang Agung, dan itulah malam 'Lailatul Qodar', aku telah melihat Ar-Rasul SAW dan berkata kepadaku:

"Wahai Ali (Rasul memanggil Abul Hasan dengan sebutan Ali, red) sucikan pakaianmu dari kotoran-kotoran, niscaya engkau akan mendapatkan pertolongan Allah SWT., pertolongan yang tiba pada setiap hembusan nafas!"

Kujawab, "Wahai Rasulullah, pakaian apakah itu?" Rasulullah menjawab dengan sabdanya, "Allah akan menganugerahi kepadamu lima macam pakaian:
Pakaian Mahabbah (busana kecintaan);
Pakaian Ma'rifat (busana pengenalan);
Pakaian Tauhid (busana penunggalan);
Pakaian Iman (busana kepercayaan);
Pakaian Islam (busana penyerahan);

Barang siapa mencintai Allah, niscaya ringanlah segala sesuatu;
Siapa yang mengenal Allah, niscaya nampak kecillah segala sesuatu dihadapannya;
Siapa yang menunggalkan Allah, niscaya tidak akan menyekutukan padaNya dengan segala sesuatu;
Siapa yang mengimani Allah, niscaya akan merasa aman dari segala sesuatu;
Dan barang siapa yang menyerahkan diri demi untuk Allah, niscaya berkurang maksiat dirinya, bila tergelincir dalam maksiat dia akan mengajukan uzur kepadaNya, dan bila dia mengajukan uzur, niscaya diterima uzurnya."

Saat itu (tutur Abul Abbas) barulah aku memahami arti firman Allah SWT:
"Dan pakaianmu, hendaklah kamu bersihkan!" (Q.S Al-Mudatsir:4)

Itulah sekelumit cerita di malam Lailalut Qodar yang dialami oleh Abul Hasan Asy-Syadzili bersama muridnya, Abul Abbas Al-Marsy (Abul Abbas juga guru dari Ibnu Athaillah Al-Iskandariy). Kita memang bukan seorang Syeikh atau wali. Namun kita bisa mendapatkan Lailatul Qodar seperti syeikh-syeikh tersebut. Dan sangat mungkin kita dipertemukan dengan Rasulullah seperti juga yang dialami Syeikh Abul Hasan. Semoga kita bisa mendapatkan Malam lailal Qodar tahun ini... Semoga! Amiin.

(sumber cerita: Abul Hasan Asy-Syadzili, Kehidupan Doa dan Hizibnya oleh Dr. Abdul Halim Mahmoud)

Tuesday, September 16, 2008

Sensor Elektrokimia

Salah satu isu besar dalam pengembangan IPTEK dan Industri di berbagai belahan dunia saat ini adalah permasalahan yang berkenaan dengan isu lingkungan hidup. Isu ini menyangkut bagaimana kondisi lingkungan yang ada saat ini dapat terus terkontrol sehingga tidak berbahaya bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya. Permasalahan ini mengemuka ketika para peneliti mendapati bahwa tingkat pencemaran udara akibat berbagai kegiatan industri dan rumah tangga sudah mencapai ambang batas yang membahayakan. Sebuah wacana baru bagaimana membagun dunia yang berkelanjutan pun menjadi bahasan yang sangat penting untuk dirumuskan. Sebuah pertemuan tingkat dunia bahkan digagas untuk membuat kesepakatan terhadap setiap negara di dunia tentang sejauh mana kandungan zat buang yang boleh diproduksi oleh masing masing negara, yang dikenal dengan Kyoto protocol. Dalam protocol yang ditandatangani oleh sekitar 180 negara pada Desember 1997 ini disepakati bahwa negara-negara pemroduksi gas berbahaya (yang dikenal dengan greenhouse gas) diharuskan untuk mengurangi emisinya hingga 5.2% hingga tahun 2012 . Gas berbahaya ini meliputi Karbon Dioksida (CO2), Methane (CH4), Nitrit Oksida (NO2), dan Ozone (O3) ini pada kenyataanya banyak diproduksi oleh industri di negara-negara maju seperti US, negara di Uni Eropa, Jepang, Rusia dan sebagainya.
Dengan semakin meningkatnya isu lingkungan ini, tidak mengherankan jika di negara-negara industri penelitian tentang kesehatan lingkungan menjadi penelitian yang mendapat perhatian utama di samping energi dan jaringan informasi.Lebih jauh, kondisi di atas membuat meningkatnya kepedulian para ilmuwan untuk meneliti alat yang mampu mendeteksi zat-zat (baik gas maupun cairan) yang berbahaya bagi lingkungan. Alat yang mampu melakukan fungsi seperti itu dikenal dengan sebutan sensor. Sensor secara umum didefinisikan sebagai alat yang mampu menangkap fenomena fisika atau kimia kemudian mengubahnya menjadi sinyal elektrik baik arus listrik ataupun tegangan. Sensor kimia adalah alat yang mampu menangkap fenomena berupa zat kimia (baik gas maupun cairan) untuk kemudian diubah menjadi sinyal elektrik. Berdasarkan teknologi yang digunakan untuk mengubah zat kimia yang dideteksi menjadi sinyal elektrik, terdapat beberapa jenis sensor yaitu jenis sensor optik, sensor elektrokimia, sensor elektrik, dan sensor sensiitif berat. Karakteristik sensor ditentukan dari sejauh mana sensor tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam mengenali zat yang ingin dideteksinya. Kemampuan mendeteksi zat tersebut ini meliputi: sensitivitas, selektivitas, waktu respon dan recovery, stabilitas dan daya tahan. Pada paper ini akan dibahas sensor elektrokimia khususnya Ion selective electrodes (IES) dan dan Solid-state gas sensor.
1. Ion Selective Electrodes (ISEs)
Ion selective electrodes (ISEs) adalah sensor yang mengukur secara langsung aktivitas atau konsentrasi ion dalam larutan. Misalnya untuk mengukur konsentrasi kandungan timah, sodium atau nitrat dalam air minum. Ketika ISE dicelupkan dalam suatu larutan, akan terjadi reaksi antara jenis kandungan (species) larutan dengan permukaan sensor. Sebuah kesetimbangan kemudian akan terjadi antara kedua spesies tersebut, hal itu sesuai dengan kesetimbangan perbedaan potensial antara sensor dan larutan, yang bergantung pada sebagian namun bukan seluruhnya pada aktivitas ion tunggal. Sinyal output secara luas juga bergantung pada aktivitas ion lain yang ada pada larutan, oleh akarenanya eletroda disebut selektif bukan spesifik.
Contohnya, sinyal output dari elektrode potassium bergantung tidak hanya pada aktivitas ion potassium (K+) dalam larutan, tapi juga beberapa fraksi ion sodium (Na+) yang ada. Persamaan tegangan Thevenin (open cicuit) dari ISEs untuk ion monovalent didapatkan dengan memodifikasi persamaan Nernst:
Dimana:
Eo= Teg. Konstan berdasarkan komposisi elektrode.
R = Universal Gas constant (8.314 JK-1)
Theta = Absolute temperature (K)
F = Faraday numbee (96493 C)
aK = aktivitas ion X dlm larutan
aY = aktivitas ion X dlm larutan
KX/Y = selective coefficient dari elektrode X ke Y (0~1>
Persamaan diatas hanya berlaku untuk ion monovalen, jika n-elecrton direaksikan dalam suatu larutan maka F harus diganti dengan nF.
Pada Gambar 1 ditunjukkan sistem dasar untuk pengukuran aktivitas atau konsentrasi dari ion dalam larutan. Karena ISE hanya single electrode dan hanya satu setengah sel elektrokimia, maka harus digunakan electrode standar referensi yang cocok, dicelupkan dalam larutan yang sama. Elektroda refersesni adalah setengah sel elektrokimia yang tegangannya ditahan pada nilai konstan oleh kesetimbangan kimia yang dijaga didalamnya.
Aplikasi sensor ISE dalam industri khususnya untuk pengukuran pH. Keasaman dan kebasaan suatu larutan perlu dimonitor untuk mengevaluasi proses yang terjadi.
Gb.1 Sistem dasar (a) dan electrode ISE (b)

Untuk mencari tegangan theveninnya dapat digunakan persamaan (1). Karena ion H+ yang akan diukur hanya ion kecil positif untuk dicocokkan dengan silica lattice maka koefisien K dianggap nol sehingga diperoleh persamaan:

Dengan memakai persamaan (2) pada =298 K (25’ C)
Tegangan output sensor ini proportional dengan perubahan pH dengan sensitivitas sebesar – 59.2 mV/pH pada suhu 25’C.
2.Solid state gas sensors
Beberapa material solid-starte memberikan respon elektrokimia untuk beberapa gas tertentu. Misalnya Zirconium Oxide yang sensitive terhadap oxygen pada campuran gas. Sensor gas solid-state terdiri atas kerucut berongga oksida, dijaga pada suhu 640’C. Temperatur ini dicapai dengan heater dan dijaga oleh heater control. Pada bagian dalam dan luar sensor ini dengan porous platinum. Karena crystal lattice lowong/kosong maka zirconium oxide bertindak sebagaim elektrolit konduktor pada temperatur tinggi. Artinya, ada perbedaan tekanan pada bagian dalam dan luar kerucut berongga, maka ion oksigen akan berpindah melalui sensor dan menghasilkan sejumlah tegangan yang melintasi elektroda platinum. Tegangan theveninnya diberikan oleh persamaan Ernst.

<

Dimana,
Pref= partial pressure of oxygen in refference gas (cone inside).
Psam= partial pressure of oxygen in sample gas (cone inside).
Dengan menjaga temperature dan tekanan parsial pada udara di dalam maka sensor akan konstan, ETH akan bergantung hanya pada tekanan parsial oksigen pada bagian luar sensor. Sensitivitas sensor ini berkisar 60 mV/% O2 pada suhu 640’ C.
Jenis sensor gas solid-state yang lain adalah : Bead-type sensor dan Chip-type sensor. Keduanya seperti ditunjukkan oleh gambar 2.
Gb.2 Skema Bead-type dan chip-type sensor.

PUSTAKA:
[1] Anonym. Electrochemical Gas Sensor.
[2] Anonym. Solid-state gas Sensor.
[3] Bentley, John P. Principle of Measurement System. Longman Group, 1995.
[4] Dunn, William C. Fundamental of Instrumentation and Industrial Process Control. Mc Graw Hill, 2005.

Friday, September 12, 2008

-----------------------

Tuhan...
Di pintuMu aku akan mengetuk,
namun Engkau telah membukakan pintuMu,
Sebelum aku sempat mengetuknya,
Aku diam tidak berani masuk,
Engkau menyeretku dan memaksaku masuk,
Aku diam...
dan Engkau memberikan hidayahMu kepadaku,
menggerakkan lisanku untuk berdzikir,
menyebut nama-namaMu yang Agung..
Tuhan...
Haruskah dengan masalah aku menjadi dekat denganMU..
Tuhan...
Engkaulah cinta abadiku,
Cinta abadiku ketika di dunia,
dan di akhirat kelak...
I miss You, Ya Rabb..

Wednesday, September 03, 2008

Reach the top of Arjuno...

Jumat, 29/08/2008, kuselesaikan dulu kuliah reksemnya pak Agung, trus ngurus beasiswa AHM di rektorat lt.3 dan setelah itu baru cabut ke kontrakan..

Di kontrakan ternyata teman-teman belum siap, kirain aku dah ditungguin. Satu jam dari jadwal yang ditentukan kami berangka ke lawang. Di lawang Yupra udah menyambut kami dengan berbagai jamuannya dan beberapa pesenan kami (beberapa botol air minum). Dia ikut mengantar kami sampai POS I Jalur pendakian Gunung Arjuno Lawang yg juga kantor Tahura (Taman Hutan Rakyat), setelah itu kami diantarnya juga sampai kebun teh wonorejo (bukan kebun teh wonosari), kami berpisah di tempat itu. Sebelum berpisah kami sempat foto-foto, gambarnya di bawah ini (dari kiri: Habibi, Yudi, Bagus, Shofwan, Teguh)
Foto Bersama Sebelum Memulai Pendakian

29/08/2008 @ 16.20 WIB.
Perjalanan dimulai, awalnya tenang-tenang aja. Tawa dan ceria menghiasi perjalanan awal kami, kanan kiri kebun teh sampai dan di depan hutan serta pegunungan. Sampai Brak 2 (tempat pemetik teh istirahat) Hujan turun dengan derasnya. Kami mulai was-was, namun kami tetap melanjutkan perjalanan. benar saja setelah itu ternyata kami tersesat!! kami baru tahu kalau kami tersesat setelah bercakap-cakap dengan seorang bapak di kebun jagung. Saat itu kami masih tenang-tenang aja plus senang karena bisa bakar jagung gratis plus menghangatkan badan di perapian bapak tsb, namun petaka justru terjadi setelah itu. kami tidak mengikuti petuah bapak penjaga kebun tsb dengan baik, bukannya lurus dulu seperti kata bapak itu namun kami malah belok kiri dan akhirnya menempuh arah yang tidak jelas. Tracking yang dilakukan Shofwan di GPSnya menunjukkan kalo jalan yang kami tempuh mbulet gak karuan dan akhirnya kami terjebak di semak belukar, kami istirahat disitu. Paginya setelah subuhan kami baru tahu kalau sekeliling kami memang benar-benar semak yang lebat. kami kembali ke arah yang ditunjukkan oleh bapak penjaga kebun pada malam sebelumnya dan setelah bertanya pada warga pejaga kebun lainnya kami kembali ke jalan yang benar, jalur pendakian Arjuno sesungguhnya.

Wednesday, August 20, 2008

Hidup dan matinya hati

Muhammad Ibnu ’Ajibah, murid Ibnu Athoillah memberikan keterangan (sarah) tentang sebab-sebab hidup dan matinya hati. Hati itu bisa hidup dan sebaliknya bisa pula mati, layaknya lampu yang bisa menyala hidup dan bisa pula mati padam. Sebab-sebab matinya hati menurut Muhammad 'Ibnu Ajibah tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Cinta dunia yang berlebih-lebihan
  2. Lalai dari ingat pada Allah SWT
  3. Puas/bangga terhadap dosa yang telah dilakukannya.
Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda,
أَلا وإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وإذَا فَسَدَت فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ أَلا وَهيَ القَلْبُ.“ رواه البخاري ومسلم
Artinya:
“Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka akan baik seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu buruk, maka akan buruk seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hati (iman) kita bagai tumbuhan yang perlu dipupuki, disiram dan dirawat. Bagaimana memupuk, menyiram dan merawatnya agar hidup subur? Sebab-sebab hidupnya hati seseorang menurut Muhammad Ibnu ’Ajibah adalah sebagai berikut:
  1. Tidak rakus pada dunia
  2. Senantiasa ingat (dzikir) pada Allah SWT
  3. Berteman dengan wali/kekasih Allah.
Itulah sebab hidup dan matinya hati. Sedang sebagian daripada tanda matinya hati yaitu jika kita tidak merasa sedih (susah) karena tertinggalnya suatu amal perbuatan kebaikan, (kewajiban), juga tidak menyesal jika terjadi berbuat suatu pelanggaran dosa (Al-Hikam, hikmat ke-58).

Hati itu juga bisa bisa kotor dan juga bisa bersih. Seperti lampu yang kotor, untuk membersihkannya perbanyaklah membaca kalimat tauhid, Laa ilaha ilallah. Dan untuk menghidupkan hati, bacalah ”Ya hayyu Ya qoyyuum, Laa ilahailla anta” sebanyak 40x sebelum subuh.


(Disarikan dari pengajian Al-Hikam di Masjid Asy-Syakur, Peneleh Surabaya di bawah asuhah Ust. Abdullah Bahreisy, Minggu 17 Agustus 2008)

Monday, August 18, 2008

Bersepeda ke Maospati

Jumat, 8 Agustus 2008, Aku sempatkan ikut pengajian dulu di Masjid Peneleh. Selesai pengajian kulipat sarung dan kemejaku, ku masukkan tas. Mumpung di masjid, sebelumnya aku sholat dan berdoa: semoga perjalananku ini dimudahkan olehNya, tidak ada halangan, selamat sampai tujuan, dipercepat dan dipersingkat olehNya.

Rute Perjalanan: Surabaya - Maospati

Jam 6 lebih dikit aku berangkat, menyusuri jalan gembongan, melewati grahadi, menuju raya darmo dan akhirnya memasuki jalan raya A. Yani, pintu gerbang keluar masuk kota Surabaya.

Sepeda Balap ku, Siap berangkat dengan Cat baru
 
Meninggalkan bundaran waru berarti aku telah meninggalkan kota Surabaya  Ku kayuh sepedaku semakin cepat meninggalkan sepanjang, Krian dan akhirnya sampai di Mojokerto. Aku sarapan disana, di warung sederhana pinggir jalan. Sampai saat itu perjalanan masih terasa ringan dan kulanjutkan hingga sampai Jombang.


Waktu menunjukkan pukul 10 tepat saat aku sampai di masjid Takmiriyah, depan pasar Peterongan Jombang  Aku istirahat, wudhu dan sholat dhuha lagi. Sebelumnya aku janjian ma temanku bertemu di masjid itu namun ternyata dia menelefonku agar aku langsung menuju masjid agung di sebelah barat aloon-aloon Jombang  Tanpa buang waktu aku langsung kesana. Ketemu dengan temanku dan menuju rumah temanku yang lain.


Sepeda Balap ku, Sebelum Berangkat dari Surabaya

Akhirnya nyampe rumah temanku. Hampir separuh perjalanan telah ku lalui, 80 km plus muter-muternya yang kurang lebih 20 km, total 100 km.

Di jombang aku mandi (suegerrr), nyantai2, ngobrol, minum, dan lain2, pokoknya melepas rindu ma kedua temanku itu. Ku luruskan kakiku meski ga begitu capek sambil kupijiti sendiri biar nanti lebih fit. Jam 11.30 kami menuju masjid Tugu untuk sholat Jumat dan ba’da jumatan kedua temanku mentraktirku makan di RM Moro Seneng, depan kolam renang Banyu Biru, dekatnya Kebon Rojo, Jombang. Seletah itu balik ke rumah temanku.


Waktu hampir mendekati jam 2, aku izin pamit agar nanti bisa melewati hutan saradan-caruban sebelum gelap. Kami (aku maksudnya) foto, pose bersepeda lengkap dengan helm dan kacamata pelindung layaknya atlet sepeda balap olimpiade. Aku berangkat lagi...


Sepeda Balap ku, tampak dari Belakang

Sampai Nganjuk (jam 4 pas) perjalanan masih tidak begitu berat, aku capek namun masih kuat. Ku berhenti sebentar untuk beli minum, Es Legen, menghilangkan dahaga sekaligus istirahat.

Setelah itu tantangan benar-benar nyata di hadapan mata, memasuki Bagor jalanan mulai menanjak, naik, turun, naik lagi dan turun lagi. Selesai melewati Wilangan, hutan Saradan sudah menanti. Jalanan sempit, tanjakan makin tinggi dan bus-bus seenaknya sendiri memakai jalan itu, seperti jalan itu milik mbahnya saja. Jam 5 sore aku terperangkap di hutan saradan-caruban, sekuat tenaga mengayuh sepeda agar bisa sampai rumah. Jalanan sempit dan gelap. Sesekali aku harus keluar lintasan karena jalannya nggak muat, aku harus ngalah dengan bus dan truk gandeng. Akhirnya dengan perjuangan berat aku akhirnya bisa melewati Caruban menuju kota Madiun  maghrib sudah berlalu, jalanan semakin gelap dan sepedaku tidak memiliki lampu penerangan.



Saat paling nikmat naik sepeda adalah ketika jalannya menurun, ku lepas setir dan membentangkan kedua tanganku, nikmat banget. Kadang kalau jalannya cukup lebar dan datar aku lepas setir sambil smsan. Kalau capek di sepeda aku melakukan variasi posisi tubuhku, condong kedepan, mengangkat salah satu kaki secara bergantian. Berdiri tegak diatas pedal (tidak duduk di sadel), pokoknya posisi-posisi yang bisa menghilangkan capek, menghilangkan kebosanan sekaligus membuatku semangat untuk mengayuh sepedaku lagi.

Jam 7.30 malam aku sampai di terminal Maospati, Aku mbubur di situ, dua mangkok es bubur kacang ijo. Hmm nikmat...



Sampai rumah jama 8-an malam, ortuku kaget aku datang bersepeda. Apalagi ibuku, mau marah tapi aku sudah nyampe rumah. Keluargaku yang di surabaya baru saja kukabari kalau aku pulang naik sepeda. Seperti biasa, kalau jalan-jalan biasanya aku jarang pamit, biar mereka nggak cemas. Selain itu kalau pamit juga belum tentu diizinkan.. 

Benar-benar perjalanan yang menyeramkan, menegangkan dan melelahkan. Aku benar-benar kapok tapi ingin mengulanginya lagi, mencoba yang lebih menantang...


Kurang lebih 200 km telah kulalui, mengajarkan aku betapa kerasnya hidup di jalan. Bus telah menjadi raja jalanan, dan siapapun harus minggir kalau ada bus lewat, terutama bus yang namanya Sumber Kencono itu...

Bus Sumber Kencono, sedang bermanuver


Thank’s God, thank’s all. Semoga setelah ini aku bisa melakukan perjalanan yang lebih mendekatkan lagi padaNYA..


Note:
Jalan raya Surabaya-Maospati sebagaian tidak nyaman untuk bersepeda. Sangat tidak disarankan bersepda, khususnya jalur-jalur Mojokerto-Jombang, Jombang-Nganjuk dan Nganjuk-Madiun-Maospati. Semoga pemerintah kedepannya memberikan perhatian lebih untuk menyediakan jalur sepeda ini.

Brainwave Synchronization

Otak manusia diketahui menghasilkan gelombang-gelombang tertentu pada saat-saat tertentu pula. Otak kita terdiri dari milyaran neuron yang saling berhubungan satu sama lain. Kombinasi dari berjuta-juta neuron ini menghasilkan aktivitas elektrik yang sangat besar di dalam otak, yang dapat didekteksi dengan menggunakan peralatan kedokteran yang sangat sensitif (seperti EEG). Aktivitas elektrik hasil dari kombinasi neuron ini disebut dengan pola gelombang otak.

Pola gelombang otak akan berubah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh orang tersebut, sebagai contoh pola gelombang otak orang yang sedang tidur sangat berbeda dengan pola gelombang otak orang yang sedang terjaga. Pola gelombang otak ini juga dapat dipengaruhi oleh rangsang dari luar yakni dari indera pendengaran, telinga. Telinga menerima input berupa suara dengan rentang frekuensi tertentu. Oleh Bassilar Membran frekuensi ini dipecah-pecah berdasarkan tingkatannya dari frekuensi rendah sampai frekuensi tinggi. Frekuensi yang diteruskan ke otak adalah fekuensi tengah (center frequency). Otak kemudian merespon dengan memberikan frekuensi yang sama, hal inilah yang disebut sinkronisasi gelombang otak (brainwave synchronization). Apabila gelombang suara yang masuk ke otak dapat diatur pada frekuensi tertentu, maka gelombang yag dihasilkan oleh otak pun juga pada frekuensi itu atau mendekati frekuensi tersebut.
Frekuensi gelombang otak diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau perputaran per detik (cps). Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli ada 4 pola gelombang otak manusia dimana setiap polanya membentuk kondisi mental yang berbeda. Gelombang-gelombang tersebut terdiri atas gelombang alfa, beta, teta dan delta.

Electroencephalography adalah eksplorasi neurofisiologi dari aktivitas elektrik pada otak dengan meletakkan elektroda pada kulit kepala. Hasil pelacakan dikenal sebagai electroencephalogram (EEG) yang merepresentasikan gelombang otak. Biasanya peranti ini digunakan untuk melihat kerusakan otak, penyakit epilepsi, dan kini mengukur libido seseorang. EEG juga dapat digunakan untuk membantu tipe pencitraan otak lainnya. Para ahli menggunakan EEG guna merekam gelombang otak selama pengujian. Cara ini pertama kali dikenalkan oleh Hans Berger pada 1929.


Perekaman gelombang dilakukan dengan menempatkan elektroda pada kulit kepala. Biasanya kulit kepala yang tergores luka dibalur gel untuk mengurangi impendansi. Setiap elektroda terhubung menuju masukan (input) dari setiap amplifier yang berbeda (satu amplifier untuk sepasang elektroda). Amplifier mengamplifikasi tegangan antarelektroda (1.000-100 ribu kali, atau 60-90 dB tambahan tegangan). Hasil perekaman akan muncul pada layar monitor komputer.


Tipe Gelombang yang dihasilkan oleh otak berdasarkan hasil Electroencephalography :
• Alfa: Rentang frekuensi 8,5-12 Hz. Irama gelombang alfa dapat terdeteksi dengan baik saat mata dipejamkan atau saat mengantuk. Pada dasarnya gelombang ini berhubungan dengan relaksasi dan gerbang awal kreatifitas

Gambar 2.1 Bentuk Gelombang Alpha

• Beta: Frekuensi di atas 12 Hz. Gelombang jenis ini tidak teratur. Amplitudo rendah dari gelombang beta terkait dengan keaktifan, kesibukan, atau kegelisahan berpikir serta aktifnya konsentrasi. Irama gelombang beta terkait dengan efek patologi dan obat. Pada dasarnya gelombang ini berhubungan dengan konsenstrasi penuh.

Gambar 2.2 Bentuk Gelombang Beta

• Delta: Rentang frekuensi hingga 4 Hz. Dapat terbangkitkan saat tertidur pulas. Atau pada dasarnya gelombang ini berhubungan dengan tidur lelap.
Gambar 2.3 Bentuk Gelombang Delta

• Teta: Rentang frekuensi 4,5-8 Hz. Berhubungan dengan perasaan mengantuk, masa kanak-kanak, masa remaja, dan awal-awal masa dewasa. Gelombang teta dapat muncul selama dalam keadaan tak sadarkan diri, saat tertidur lelap, bermimpi, atau sesaat sebelum tidur. Pengendalian meditasi atau yoga juga dapat menghasilkan gelombang teta. Atau secara kasar gelombang ini berhubungan dengan twilight state yang biasanya kita alami pada saat kita hampir tertidur dan berhubungan juga intuisi dan kreatifitas.
Gambar 2.4 Bentuk Gelombang Theta

Dengan merekayasa sinyal akustik yang masuk ke kedua telinga maka dapat ditentukan sinyal yang masuk ke otak. Misalnya telinga kiri diberi input 400 hz sedang telinga kanan diberi input 407 Hz, maka sinyal yang masuk ke otak adalah resultannya yakni sinyal 7 hz yang merupakan gelombang theta yang baik untuk relaksasi.


Referensi:
Bagus Tris A, dkk. 2006. IMPLEMENTASI EFEK PSIKOAKUSTIK: BRAINWAVE SYNCHRONIZATION UNTUK MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN BERPIKIR PESERTA DIDIK (LKTM ITS 2006)

Sunday, August 17, 2008

Sunset di atas Perahu..

Dua hari yang lalu aku merasakan nikmatnya sunset di atas perahu. Berdua dengan temanku kami menyebarangi bengawan solo yang cukup lebar sekedar untuk menikmati sunset. Sementara temanku mendayung perahu, aku memandang ke barat. Yellows, sang mentari perlahan lahan bergerak turun dan akhirnya menghilang di kejauhan. Sinarnya yang menembus awan menampilkan siluet yang cukup indah, benar2 suasana yang romantis. Sayang aku berdua dengan temanku cowok (hehe..), coba kalau itu cewek (ntar deh kalo udah nikah). Selama hampir setengah jam di perahu ngggak kerasa, akhirnya perahupun kami labuhkan kembali. Perahu tersebut milik tetangga temanku yang biasa digunakan untuk mencari ikan.

Sunset (picture from here)

Look at the sunset,
Look how they shine for you,
And everything you do,
Yeah, they were all yellow...

Sebuah Keinginan

Aku Ingin...

Aku ingin bersepeda sampai tanah brunei, mampir ke istananya sultan halsanah bolkiah untuk minum teh kemudian meneruskan perjalanan ke barat, menyeberang selat malaka, mengunjungi negara malaysia dan akhirnya kembali ke Indonesia lewat Sumatera. Turun terus ke bawah menikmati nuansa melayu di pulau andalas, dan kembali ke jawa melewati selat Sunda. Melanjutkan perjalanan yang tertunda, menaklukkan jawa bagian barat dengan sepeda balapku, biar semua jalan di jawa merasakan libasan ban sepedaku..

Aku ingin berpetualang sampai jazirah arab. Menangis, merenung, dan berdoa di Masjidil haram. Berdialog dengan Rasul di pusaranya, mengunjungi shohabat-shohabat rasul, dan merasakan terik panasnya udara gurun. Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha ingin kulewatkan di tempat itu, menjadi haji illegal yang dikejar-kejar polisi karena paspornya bukan paspor haji. Harramain, aku ingin menginjakkan kakiku di tanah yang didoakan para Nabi untuk menjadi negeri yang aman, baldatun toyyibatun warrabun ghoffur...

Aku ingin mengunjungi benua hitam, menapaki bekas-bekas kebengisan fira’un. Biarlah angin gurun sahara menampar wajahku, dan debu-mengotoriku, itu belum seberapa dibanding perjuangan kekasih Allah di tempat ini. Aku ingin melihat tunisia, maroko lebih dekat.. Aku ingin ziarah ke makam ibn athoillah Al-iskandary, dan sebelum pulang ku ingin mampir ke Al-Azhar, universitas islam paling terkemuka di dunia.


Aku ingin amerika menjadi saksi kepandaianku, mantuk-mantuk saat aku mempresentasikan karyaku, Takjub dan heran karna ada orang islam yang lebih pintar dari mereka, aku ingin membodohi mereka...

Aku ingin mencuri kepandaian orang eropa, membalik keadaan hingga mereka berguru kepadaku. Aku ingin mereka merasa bodoh, ilmu mereka tak ada apa-apanya, (Ya Rabb, Anugrahkan aku ilmu yang orang2 barat tak akan bisa menguasainya). Aku ingin membuat mereka putus asa..

Aku ingin... melihatnya tersenyum. Senyum yang menggetarkan hatiku. Senyum yang aku lebih memilihnya daripada aku mendapatkan dunia seisinya, senyum yang rela kutukar dengan segenap jiwa dan ragaku. Senyum yang mampu menghentikan dan membatalkan semua petualanganku. Senyum yang membawaku pada cinta yang sesungguhNYA, cinta pada Illahi.... dan aku ingin...... membuatnya tersenyum dalam bingkai Islam. Ku ingin mengajarkannya dan juga anak-anaknya, tentang indahnya islam.


Aku ingiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnn.............
Aku ingin keinginanku dikabulkan polehNya, Amiin.

Monday, August 04, 2008

Aplikasi Laser GaAlAs utk Penyembuhan Luka

Laser merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang dapat berinteraksi dengan biological tissue dengan efek samping bergantung dari daya dan exposure yang diterima oleh biological tissue tersebut. Hal inilah yang dijadikan sebuah dasar penggunaan laser untuk berbagai macam aplikasi penyembuhan luka. Pada paper ini akan dipaparkan aplikasi sebuah laser dengan bahan semikonduktor yakni Gallium-Aluminium-Arsenide yang memiliki panjang gelombang 800-nm untuk terapi penyembuhan luka pada kulit. Metode terapi yang dilakukan adalah penyinaran laser dengan objek percobaan yaitu kulit hewan tikus yang telah dilukai. Penyinaran dilakukan tanpa menyentuh kulit (non invasive). Penggunaan laser GaAlAs didasarkan pada daya keluaran yang dihasilkan relatif kecil berkisar antara 3-5 mWatt. Parameter yang diamati pada proses terapi ini adalah daya keluaran laser yang diberikan (P), variasi panjang gelombang laser (λ), distribusi intensitas, diameter berkas pada laser dan kecepatan penyembuhan luka pada tikus itu sendiri. Dari hasil terapi yang dilakukan menggunakan laser GaAlAs dengan daya sebesar 5 mWatt, didapatkan kesimpulan untuk daya tertentu yang dihasilkan oleh laser, proses penyembuhan luka pada kulit tikus mencapai 100% pada hari ke 19. Metode terapi dengan menggunakan laser daya rendah seperti ini masih terus dikembangkan untuk keperluan medis lainnya. Download paper di: http://ep.its.ac.id/2008/05/18/aplikasi-laser-gallium-aliminium-arsenide-untuk-terapi-penyembuhan-luka/ Sumber:
Buyung P, SNAF '08 TF ITS

Pelesir Sekaligus Merajut Tali Silaturahim

Intro
Ku ingin berpetualang sampai mtakuja, menerobos lembah kahung, menyusuri sungai barito, kapuas dan mahakam. Aku akan menjelajah lebatnya hutan-hutan borneo. Tapi aku tak ingin tinggal disana...

.... Tiga hari lalu aku ke malang, tepatnya ke sumber pucung, dekat karang kates yang bedungannya terkenal untuk PLTA itu. Sabtunya ku bantu adekku beres2 ngangkatin barang-barang, adekku pindah kos. Setelah kuantar dia ke landung sari aku kembali ke kost temanku. Si ipul yang tadi di kostnya temanku udah bulik tuk nglanjutin ’kerjaan’nya, tadi dia pamit pas aku juga mau ngantar adek.

Lama ku di kosnya temanku, kami cerita ngalor ngidul dan makan bakso. Dia yg dulu sering ngutang ke aku tiba-tiba saja mentraktirku, tahu tek, atau disebut juga tahu telor. Kamipun sholat bareng, teringat dulu waktu di pondok, aku menangis meneteskan air mata mengharap semoga kami selalu diberi hidayah olehNya.

Aku pamit karena sudah sore, Pulang dengan pede sok tahu jalan di kota malang, ternyata malah kesasar. Ku tanya orang di pinggir jalan dan disinilah ’musibah’ itu mulai terjadi. Bukannya di tunjukkan jalan terdekat (sebenarnya setelah itu ku udah tahu jalan pulang) ku malah disuruh ngantarkannnya pulang. Jadinya rutenya malah semakin jauh: malang-turen-gondanglegi-kepanjen, baru sumber pucung. Jadikan ini sebagai pengalaman dan niatkan untuk membantu orang itu tadi aja...

Minggunya pulang, pagi-pagi sekali jam 3 dini hari aku mandi terus qiyamul lail sampai subuh. Alhamdulillah, selama beberapa minggu ini aku bisa istiqomah qiyamul lail, meski saat di perjalanan, semoga aku bisa istiqomah sampai akhir hayatku. Jam 9.30 aku berangkat, lancar-lancar aja sehingga bisa nyampe Surabaya jam 12-an. Sebelum menuju rumah aku mampir dulu ke rumahnya Titon, ngambil installernya matlab, komputerku baru saja kuformat untuk persiapan TA. Nah, saat mau pamit bapaknya Titon menawari makan dan aku menolaknya. Ku lihat raut muka kecewa di wajahnya, aku menyesal karenanya. Pelajaran moral kali ini, jangan pernah menolak rezeki, terutama saat disuguhi makanan. Makanlah (meski udah kenyang) dan ambil barokahnya aja, semoga barakallah tercurah pada kita, Amiin.

Wednesday, July 30, 2008

Skema dan Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Steam power plant atau pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)  merupakan suatu sistem terintegrasi untuk membangkitkan listrik dengan uap air (thermal-mekanis). Biasanya PLTU berada di tepi pantai karena bahan dasarnya adalah air laut yang akan diuapkan. Berikut adalah skema PLTU milik PJB yang ada di Indonesia, sebagai contoh akan dipaparkan PLTU Gresik.

Skema dan Cara Kerja PLTU
Ketarangan gambar:

Edensor

Cover Novel Edensor
”Ibu, dapatkah memberitahuku nama tempat ini?”
”Sure lof, it’s Edensor...”

Subhanallah, inilah novel petualangan paling menakjubkan yang pernah kubaca. Berawal dari mimpi-mimi, andrea hirata mampu merajut mimpi-mimpinya menjadi kenyataan. Melintasi penjuru dunia, menaklukkan malu, takut dan mara bahaya...

Berpetualang, itulah keinginanku. Membaca kisah lima sekawan, pasukan mau tahu, trio detektif dll membuatku ingin seperti mereka. Dari dalam negeri kisah Roy si Avonturir (gola gong) menantangku untuk menjadi seperti dia. Beberapa petualangan telah kurasakan, mengajariku untuk tidak menantang alam. Saat d pucak semeru, hatiku berbisik, cukuplah ini terakhir kali aku naik gunung. Namun jiwa ini seakan menantangnya kembali, mencoba menaklukan alam. Dan itu, benar bukan terakhir kalinya, setelah itu beberapa kali aku menantang alam. Saat di alam hatiku berbisik untuk tidak mengulanginya lagi, namun saat kembali hati ini rindu akan indahnya alam bebas.. hamparan sawah menghijau dengan latar gunung, elok nian...
 

Ku ingin, pergi haji sambil berpetualang.......
Kan kurajut mimpi-mimpiku menjadi kenyatann,,,
Seperti kata Arai, bermimpilah karena tuhan memeluk mimipi-mimpi itu.


Semoga kelak, saya bisa mengunjungi desa Edensor, insyaAllah.

Saturday, July 26, 2008

Jangan Sombong..!

Jangan sombong!
Apa yang mau kau sombongkan ?!
Asalmu hanya setetes mani yang orang pegang aja jijik...
Kemana-mana kau selalu membawa kotoran...
Dan setelah mati kau akan menjadi bangkai !
Terus, apa yang mau kau sombongkan wahai manusia ?
Sungguh hanya DIA yang pantas untuk sombong.
(sombong=menolak kebenaran,menganggap rendah yg lain)


Apa yang menyebabkan kamu lupa wahai manusia padahal Dia kariim? Begitulah kurang lebih pesan sayyidina ali. Sombong yang menjadikan iblis tidak mau bersujud pada nabi adam, karna ia merasa lebih baik daripada nabi adam. Dia dicipta dari api sedangkan adam dicipta dari tanah dan air. Iblis lebih dulu berada di surga sedang adam baru saja tinggal dari surga, dan iblis lebih lama beribadah pada Allah sedangkan adam barusan. Semua hal yang berangkat dari sombong tidak ada alamat untuk tobat. Berbeda dengan nabi adam, karena lupa dan tergoda oleh rayuan iblis beliau memakan buah khuldi, dan Allah memaafkannya karena beliau minta ampun dan bertobat. 

Sombong, sebuah penyakit hati yang menyebabkan kita tidak bisa masuk surga. Rasulullah bersabda, Tidak akan masuk surga seseorang yang didalam hatinya masih ada rasa sombong walaupun sekecil biji sawi. Apalah yang bisa disombongkan manusia, kekayaankah, jabatankah? Padahal itu semua Cuma titipan. Namun dengan sombongnya manusia biasa berucap ”Kalau tidak karena pertolonganku...(blablabla)...”. Tanpa sadar dia telah menuhankan dirinya, menganggap orang lain tidak bisa hidup tanpa pertolongannya. Selama kita masih bisa bertobat Allah pasti akan menerima tobat kita, sebelum ruh mencapai tenggorokan. Jangan malah menantang, ”kenapa kalau aku salah...”. Udah salah, malah bangga dengan kesalahannya (nantang). Kalau mau berbangga, berbanggalah karena kita diciptakan dari tanah dan air. Iblis pernah berucap, Ya Tuhan, demi kehormatanMu, aku akan mencelakakan anak adam sampai hari berbangkit. Dan Allah menjawab, demi kehormatanKu, Aku akan menerima tobat anak adam selama dia mau bertobat. Iblispun berkata, Celaka aku, susah-payah aku membujuk anak adam ternyata setelah itu dia bertobat dan Allah menerima tobatnya. 

Semoga kita dijauhkan dari sifat sombong dan semoga kita termasuk tawwabin, ahli taubat. 
Amiin.

Monday, July 21, 2008

(Jangan) Golput yuk...

Kalo nyoblos satu yang lain ngiri, kalo ga nyoblos rugi, So biar adil coblos semua aja...
Sebentar lagi pilkada akan berlangsung, sayang semua calon gub/wagub berasal dari partai. Hampir saja ada calon independen, namun karna tidak berpartai akhirnya pupus juga ditengah jalan.Setahun lagi pilpres, moga ada calon independen non-partai yang layak kita bebankan amanah kepadanya untuk menjadi pemimpin negeri ini...
Seorang bijak pernah berkata: “Kalau ada orang yang meminta jabatan, jangan kamu pilih!”. Cukuplah kata-kata tersebut kita jadikan pijakan. Partai, apapun partainya bahkan partai islam sekalipun, tidak layak untuk di coblos (according to me). Sangat disayangkan sampai ada beberapa ulama’ yang sampai maju menjadi calon gub/wagub, sayang sekali. Padahal islam sendiri telah jelas2 melarang kita untuk befirqoh, berpartai ataupun bergolongan.
Beberapa dalil yang mendasari larangan berpartai:
  1. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai berai(berpartai/bergolongan/berfirqoh), dan ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian ketika kalian dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hati kalian(*), lalu menjadilah kalian orang-orang yang bersaudara(**), karena nikmat Allah; dan kalian telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian, agar kalian mendapat petunjuk. .(S. 3 :103)
  2. Dan janganlah kalian menyerupai orang-orang yang telah bercerai-berai(*) (berpartai/bergolongan/berfirqoh) dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat, (Ali Imron :105)
  3. “Maka Jauhilah beberapa kelompok/golongan/partai itu semuanya,dan meskipun kamu harus menggigit pada dasar pohon hingga kamu meninggal sedangkan kamu dalam keadaan menggigit akar pohon”(bertahan dengan sekuat tenaganya untuk tidak ikut masuk partai sampai meninggal) (Hadis riwayat: Shohih Bukhori juz 11/hal:439, Shohih Muslim 9/386, Ibnu Majah 11/476,Baihaqi 8/462, Hakim 1/375, Abu `Awanah 14/165, dan Kitab Lu`lu` wal marjan 1/601)
  4. Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan(partai/hizb) merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing). (S .23 :53)
  5. yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka[1169] dan mereka menjadi beberapa golongan(partai). Tiap-tiap golongan(partai/hizb) merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan(partai/hizb) mereka. (S. 30 : 32)
  6. Katakanlah: " Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu[482] atau Dia mencampurkan kalian dalam golongan-golongan/partai/firqoh/hizb (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kalian keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti[483] agar mereka memahami(nya)."(S.6 :65)
  7. Dia telah mensyari'atkan bagi kalian tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama[1340] dan janganlah kalian berpecah belah( menjadi beberapa golongan/partai) tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).(S.42 :13)
Dalil-dalil diatas dari sebuah sumber yang tidak mencantumkan nama pengarangnya. Dalil-dalil itu Cuma beberapa, masih ada dalil-dalil lain yang mungkin lebih kuat.
Tiga puluh dua tahun kita dibawah orde baru, sistem pemilihan kepala daerah sampai presiden diatur oleh penguasa saat itu. Kini semua telah berubah, partai mendapat angin segar dan kebebasan untuk mengembangkan kekuasaannya. Mungkin sekali sistem demokrasi berubah lagi, ketika rakyat sudah tidak mempercayai partai-partainya karna hanya mengobral janji. Partai islampun demikian, bahkan sesama partai islam saling menjatuhkan. Itulah partai, pasti ada fanatisme untuk lebih menonjolkan partainya, bukan umat.
Nah, perubahan itu sendiri butuh penggerak untuk berubah. Akankah kita diam saja, atau justru menjadi penguat keberadaan partai-partai tersebut ?
Semuanya mungkin (dan mungkin juga:pasti) akan berubah, dan disitulah peran kita dibutuhkan. “Diam” kita akan memulai perubahan kali ini...
Jangan bergerak ! jangan mencoblos atau..... coblos semua!!

NB: tenang aja, di alam kubur nanti malaikat munkar-nakir tidak akan menanyakan apa partai kita, melainkan menanyakan siapa tuhan kita, siapa nabi kita dan apa kitab kita...

Updated 16 Januari 2018
Jangan golput! berikut referensi mencbolos dari 3 tokoh saja:
  1. Ali bin Abi Thalib ra 
  2. “Kezhaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat, tapi karena diamnya orang-orang baik.”
  3. Syaikh Yusuf Qardhawi (Ketua Asosiasi Internasional Cendekiawan Muslim)
  4. Setidaknya ada 3 (tiga) cara dalam mempertimbangkan pilihan: • Jika semuanya baik, pilihlah yang paling banyak kebaikannya. • Jika ada yang baik dan ada yang buruk, pilihlah yang baik. • Jika semuanya buruk, pilihlah yang paling sedikit keburukannya.
  5. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, MA. M. Phil. (Ketua MIUMI Pusat, putra Pendiri Pesantren Gontor)
  6. "Jika anda tidak mau ikut pemilu karena kecewa dengan pemerintah & anggota DPR, atau parpol Islam. Itu hak anda. Tapi ingat jika anda & jutaan yang lain tidak ikut pemilu maka jutaan orang fasik, sekuler, liberal, atheis akan ikut pemilu untuk berkuasa dan menguasai kita. Niatlah berbuat baik meskipun hasilnya belum tentu sebaik yang engkau inginkan.”

Tulisan (update) diatas merevisi tulisan saya diatasnya (sebelumnya).

Wednesday, July 16, 2008

Munajat Cinta

Ya Rabb,

Aku takut cintaku padanya melebihi cintaku padaMU,
Aku takut Engkau cemburu oleh karenanya,
Maka, cabutlah rasa cinta itu dari dalam hatiku,
Bila rasa itu tidak haq bagiku,
Bila rasa itu bukan fitrah melainkan karna nafsu,
Dan bila rasa cinta itu menyebabkan aku jauh dariMu,
Namun, kuatkanlah rasa cinta itu bila itu benar-benar haq,
Benar-benar terbebas dari nafsu duniawi,
Jadikanlah rasa cintaku padanya untuk menguatkan cintaku padaMu ya Rabb,

Amiin.

Saturday, July 12, 2008

Jangkauan Penglihatan

Penglihatan manusia merupakan salah satu indera utama untuk merasakan (sensing) sesuatu. Manusia dianugerahi dua mata yang sempurna untuk melihat yang dhohir, sesuatu yang tampak di dunia. Dalam disiplin ilmu fisika, manusia hanya bisa melihat hanya jika ada cahaya. Hanya dengan cahaya manusia bisa melihat, cahaya itupun hanya cahaya tampak yang jangkauannya antara 400 nm - 700 nm (nano meter, sepuluh pangkat min sembilan meter). Sungguh kecil sekali dibandingkan rentang panjang gelombang semua gelombang yang sudah terdeteksi, dari 0,001 nm s.d 10^10 nm.

Ilmu yang mempelajari tentang spektrum cahaya adalah Spektroskopi, yang sebenarnya mempelajari interaksi antara radiasi elektromagnetik (EM) dengan materi.

Pada gambar spektrum cahaya diatas tampak sekali bahwa rentang cahaya yang dapat dilihat manusia sangat sedikit. Untuk membantunya manusia membuat teleskop, periskop dan alat optik lainnya agar dapat membantu penglihatannya, khususnya untuk hal-hal yang sangat kecil dan jauh.

Friday, July 04, 2008

Road to Kelud-Karangkates


Selasa malam, setelah pulang dari Gresik, Titon menawariku untuk menemaninya ke Tulungagung. Dia malas ke rumah saudaranya Cuma beserta ortunya. Tanpa pikir panjang aku menerima tawarannya, apalagi rencana utamanya dia malah mengajakku ke gunung Kelud, tempat yang selama ini menjadi tujuan jalan-jalan kami. Seperti biasa, sebelum pergi Ibunya Titon udah menyiapkan bekal untuk kami berdua, masing-masing satu bungkus nasi + mie dengan lauk telur dan ayam ditambah dua potong terang bulan dan 1,5 liter air botol. Sebelum berangkat, aku disuruh ngantar bapaknya stasiun Wonokromo karena kedua ortunya naik Kereta Api, kami janjian ketemu di rumah saudaranya Titon di TA (Tulungagung). Mengikuti saran bapaknya Titon, kami lewat Mojoagung beluk kiri. Dan seperti biasa, kami kesasar. Bukannya menuju Pare namun kami malah menuju Wonosalam. Putar balik, kami membetulkan rute perjalanan agar sampai ditempat. Mengikuti feeling dan bertanya-tanya kepada orang akhirnya kami nyampe di taman wisata gunung Kelud. Kami juga menemui Mysteri Road, dimana jalan yang menanjak namun ternyata segala sesuatu yang diatasnya malah meluncur naik bukannya turun. Aneh tapi nyata, namun sebenarnya (katanya sih..) itu Cuma ilusi. Jalan tersebut sebenarnya turun 5’, namun kelihatan naik. Well, lanjut...

Jalan Ke Kelud

Monday, June 30, 2008

Sholat dan Otak Manusia

Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa menghadap Allah SWT (meninggal dunia), sedangkan ia biasa melalaikan Shalatnya, maka Allah tidak mempedulikan sedikitpun perbuatan baiknya (yang telah ia kerjakan tsb)". (Hadist Riwayat Tabrani). Sholat itu membuat menyehatkan otak kita. "Maka dirikanlah Shalat karena Tuhanmu dan Berkurbanlah''. (QS. Al Kautsar: 2),

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan Qurban dan mensyukuri nikmat Allah. Lalu apa hubungannya dengan otak...??

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...