Thursday, March 23, 2017

Air Terjun Grojogan Sewu

Ini adalah kali kedua saya ke Grojogan Sewu, sebuah destinasi wisata air terjun di lereng Gunung Lawu sebelah barat, wilayah kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Perjalanan saya ke Air terjun ini sebelumnya bersama teman-teman SMP saya saat semester terakhir kuliah melalui pintu I dari arah Magetan. Berbeda dengan saat itu, kali ini saya masuk lewat pintu II dari arah barat (Solo/Yogya).
Panaorama utama di obyek wisata utama Grojogan Sewu

Rute perjalanan

Saya berangkat dari Jogja, dengan mengandalkan google maps, dan mencari jalur paling alternatif. Dari tiga pilihan yang ditawarkan google maps, saya memilih rute paling bawah. Kami hanya berdampingan dengan bis sampai Klaten saja, selebihnya jalan sendiri-sendiri. Jalan yang ditawarkan google maps ini menakjubkan, kadang jalannya besar, tapi kebanyakan jalan kecil pedesaan, bahkan kadang jalan di area persawahan dan perbukitan yang sangat sempit. Hebatnya, jalan tersebut betul-betul tembus ke Tawangmangu. Dari jogja ke Tawangmangu kurang lebih kami tempuh dalam 3 jam.

Jika anda berangkat dari arah Barat, saya sarankan masuk melalui loket dua. Jalan kakinya lebih lama, tapi pemandangannya juga lebih lumayan dan sedikit pedagang di sepanjang jalur menuju air terjun.

A post shared by Bagus Tris Atmaja (@bagustris) on

Pintu II Grojoan Sewu
Air terjun Grojogan Sewu terletak di lereng Gunung Lawu sekitar 27 km di sebelah timur Kota Karanganyar. Gunung Lawu merupakan perbatasan propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bagian timur, sebagian besar wilayah gunung lawu merupakan wilayah kabupaten Magetan dan sebagian Ngawi, sedang di bagian barat merupakan wilayah kabupaten Karang Anyar. Air terjun Grojogan Sewu merupakan bagian dari Hutan Wisata Grojogan Sewu. Grojogan berarti air terjun, sedang sewu berarti seribu. Meski air terjun di sini tidak berjumlah seribu, tetapi ada beberapa titik air terjun yang dapat dinikmati di sini. Kata sewu atau seribu disini berasal dari seribu pecak, atau satuan jarak yang digunakan saat itu yang merupakan tinggi air terjun. Satu pecak sama dengan satu telapak kaki orang dewasa. Air terjun tertinggi yang ada tingginya sekitar 80 meter. Ada pula air terjun yang tidak terlalu tinggi tetapi pancurannya meluas dan membentuk cabang-cabang. Bila sedang musim hujan, sekeliling tebing akan dihujani air terjun, tetapi saat musim panas, banyak air terjun yang kering. Hutan Wisata Grojogan Sewu memiliki luas 20 Ha. Kawasan hutan ini banyak ditumbuhi berbagai jenis pohon hutan dan dihuni oleh sekelompok kera jinak. Beberapa fasilitas dari hutan wisata ini adalah Taman Binatang Hutan, kolam renang, tempat istirahat, kios makanan, kios buah-buahan dan cenderamata, mushola dan MCK.

Ada dua pintu masuk Grojogan Sewu, pintu I dan pintu II. Jika datang dari arah Magetan, pintu I merupakan pintu yang terdekat, terletak lebih tinggi dan lebih dekat ke obyek utama air terjun. Sedangkan pintu II terletak agak sedikit di bawah, jadi jalan menuju air terjun agak sedikit panjang. Pintu II ini terletak sebelum pintu I jika anda datang dari arah Karang anyar. Papan penunjuk di pertigaan Tawangmangu akan menunjukkan arah menuju pintu II ini. Tiket masuk Grojogan Sewu saat saya kesana (Maret 2017) sebesar Rp. 17000, 00. Agak mahal memang, khususnya jika dibandingkan tempat wisata di kota-kota besar, semisal Hutan Pinus Imogiri Yogyakarta. Setelah membayar, kita bisa masuk dan mulai menikmati pemandangan alam: Sungai dengan bebatuannya, hutan dengan pepohonannya dan obyek wisata utama Air Terjun.

Pintu II Grojogan Sewu, saat kesana Maret 2017, tiketnya 17 ribu rupiah
Bagaimanapun, harga tiket itu sepertinya sebanding dengan apa yang kita dapatkan. Wisata alam pegunungan dapat kita nikmati dan pelajari. Tempatnya pun (menurut saya) lumayan bersih. Jika dikelola dengan baik dan pemasukan dari tiket masuk tadi digunakan sebagaimana mestinya, seharusnya pemkab Karang Anyar akan bisa meningkatkan fasilitas tempat wisata ini. Ada mushola kecil di depat gerbang masuk, kita bisa sholat sebelum atau sesudah mengunjungi Air Terjun Grojogan Sewu.

Sungai di Grojogan Sewu

Setelah berjalan kurang lebih 15 menit dari pintu II, kita akan sampai di obyek utama air terjun. Dari beberapa air terjun yang saya kunjungi: madakaripura, tirtongadiluyo, Shiraito waterfall, air terjun Grojokan Sewu ini termasuk yang eksotik di Indonesia. Tidak seelegan Shirato waterfall memang, namun keindahan dan kesejukan hutannya bisa dijadikan tempat untuk menghilangkan penat. Saya belum tahu apakah ada camping ground disitu, namun jika bisa ngecamp kayaknya lebih asyik lagi.

Air Terjun Grojogan Sewu, diefek otomatis oleh Google Photos
Satu kebiasaan yang tidak saya lakukan ketika berkunjung di Air Terjun Grojogan Sewu saat itu: berwudhu langsung dengan air terjun. Saya males nyopot sepatu saat itu. Sebagai gantinya, saya berwudhu di pancuran dekat air terjun.

Setelah kurang lebih setengah di Air terjun, kami melanjutkan perjalanan. Ada beberapa kawasan wisata lain di sekitar Air terjun yang sayang untuk di lewatkan. Dari pintu II Grojogan sewu, ada jalan tembus langsung menuju Candi Sukuh dan Candi Cetho. Kami menuju kesana. Piknik ini tidak direncanakan, tapi sayang kalau ada tempat yang dilewatkan.

Maka, nikmat mana yang kau dustakan wahai manusia? Ayo piknik untuk mensyukuri ciptaanNya!

Gallery lain:
MSH, berjalan menuju air terjun.
MSH, setelah melewati loket


Referensi:
  1. Wikipedia Grojogan Sewu
  2. Google Maps
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...