Monday, December 10, 2018

Pengantar Persepsi Manusia dan Pemodelannya [1]

Ini adalah catatan kuliah yang saya transkrip saat kuliah berlangsung untuk mata kuliah "Persepsi Manusia dan Pemodelannya", pertemuan pertama.

Persepsi: organisasi, identifikasi dan interpretasi informasi sensori untuk merepresentasikan dan memahami lingkungan.

Semua persepsi melibatkan sinyal dari sistem saraf (nerveous) yang dihasilkan dari stimulasi fisis dari organ pengindera.

Lima indera manusia:
- penglihatan
- pendengaran
- sentuhan
- perasa/pengecap
- penciuman

Kelima indera penglihatan tersebut diindera oleh mata, telinga, kulit, lidah dan hidung.

1. Penglihatan
Mata merupakan indera penglihatan yang memiliki struktur kompleks terdiri atas lensa transparen yang memfokuskan cahaya pada retina. Retina sendiri terdiri atas dua organ penting, cell-rods dan cones. Cell-rods tidak sensitif terhadap warna namun sensitif terhadap cahaya daripada cones. Cones sensitif terhadap warna dan terletak pada bagian retina yang disebut fovea, dimana cahaya difokuskan oleh lensa. Manusia memiliki tiga cone (Red, green, blue) sedangkan anjing hanya memiliki dua saja (green dan blue), sehingga anjing tidak bisa membedakan warna hijau, kuning atau merah.

Penampang retina: rod, cones dan lapisan saraf (kiri-kanan)


2. Pendengaran
Sistem pendengaran manusia menangkap gelombang tekanan suara. Umumnya manusia memiliki rentang pendengaran antara 20-20 kHz dan menurun seiring bertambahnya umur. Sedangkan suara yang dikeluarkan manusia (vocal range) berada pada rentang 100-10000 Hz. Pada suara teknanan tinggi, sistem saraf bisa mengalami kesakitan. Suara impulse bertekanan tinggi (seperti gun shot) bisa menimbulkan kerusakan permanen pada telinga, karena sistem keamanan yang memblok eardrum (untuk mencegah kerusakan karena tekanan tinggi) memiliki latensi yang lebih lambat daripada kecepatan suara impulse tersebut masuk telinga.

Telinga terdiri atas tiga bagian: telinga luar (A), tengah (D) dan dalam. Telinga bagian luar mengarahkan gelombang suara menuju membrane timpani melalui kanal telinga (B) dan menggetarkan ear drum (C), yang mentransimisikan vibrasi tersebut ke telinga bagian dalam melalui tulang-tulang kecil didalam telinga bagian tengah.

Telinga bagian tengah terdiri atas malleus, incus dan stape.

Telinga bagian dalam, disebut Cochlea, berbentuk spiral dua ruang, bagian luar disebut scala vestibulli, dan bagian dalam disebut scala timpani. Didalamnya terdapat basilar membrane. Jika mengalami kerusakan, cairan akan keluar dari Eustachian tube (E).
Bagian-bagian telinga, abjad sesuai penjelasan di atas

3. Peraba (somatosensory)
Persepsi rabaan dihasilkan dari aktivasi neural reseptor, secara umum pada kulit, termasuk rambut di permukaannya. Persepsi sentuhan yang dirasakan suatu kulit, ditransmisikan ke semua saraf kulit. Ada empat sensasi yang bisa dirasakan: panas, dingin, kontak dan sakit.

4. Perasa/pengecap
Lidah merupakan indera pengecap. Ada empat rasa dasar: asin, manis, pahit dan asam. Umami (甘み) merupakan sensasi yang dirasakan karena adanya asam amino (amino acid). Sensitivitas indera perasa bergantung pada jumlah "buds" pada lidah, semakin banyak, semakin sensitif. Umumnya,  wanita memiliki sensitifitas yang lebih tinggi daripada pria. Bud ini yang mengirim sensai kecapan ke otak. Pada beberapa orang yang buta warna, mereka tidak terlalu sensitif terhadap rasa.

5. Pembau
Hidung merupakan organ pembau. Recepter pembau berinteraksi dengan molekul udara dan mengirimkan sensasinya ke otak. Ada tujuh tipe bau yang bisa dirasakan: kamper (kapur barus, champor), kasturi (musk), bunga (flower), mint, ether, sengit (acrid), atau busuk (putrid).

Persepsi Multimodal
Tidak hanya menggunakan satu jenis indera saja, manusia bisa menggunakan beberapa indera sekaligus, misalnya pendengaran dan penglihatan (melihat dan mendengar lawan bicara), sentuhan dan penglihatan dan sebagainya. Persepsi multimodal ini menghasilkan persepsi baru dalam otak manusia.

Reverse Engineering
Manusia berusaha untuk melakukan rekayasa terbalik (reverse engineering) dari sistem indera seperti sistem penglihatan buatan, sistem pendengaran buatan (termasuk didalamnya pengenalan suara dan pembicara), sensor pendengaran, sensor pembau, sensor pengecap, maupun interface multimodal.

Bersambung di sini.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...