Monday, May 18, 2020

Pentingnya bersih-bersih setiap hari...

Pada suatu ketika, di sela-sela belajar bahasa Jepang (kursus gratis man-to-man diadakan oleh volunteer), guru saya bertanya, "Bagus-san, kamu bersih-bersih tiap berapa hari sekali?" Saya menjawabnya, "Seminggu sekali, sensei." Sensei saya menimpali "Are, Takebi-sensei, mainichi souji shimasu". Itu si Takebi-sensei bersih-bersih rumahnya tiap hari. Takebi-sensei yang berada di belakang saya mengangguk dan menimpali, "hai, mainichi souji shimasu." Orang jepang suka yang bersih dan suka bersih-bersih. Bahkan saya curiga, pekerjaan mereka cuma bersih-bersih.

Mari berhenti sejenak dari membaca tulisan ini dan melihat dua video pendek berikut yang dibuat oleh vlogger amatir Jepang.






Dua video dan dua channel tersebut merupakan favorit saya, isinya bermanfaat dan durasinya pendek-pendek (tidak menyita waktu). Seminggu ini saya "sedikit" meniru isi video tersebut. Inilah yang saya dapatkan dari apa yang saya lakukan selama seminggu bersih-bersih, setiap hari.

Setidaknya ada tiga manfaat yang bisa saya petik dari rutinitas bersih-bersih selama seminggu ini (semoga bisa seterusnya): semangat, keteraturan, dan mood.

  • Semangat menjalani hari. Semangat kita kadang naik, kadang turun. Pas kita lagi semangat, kita bisa mengerjakan aktivitas dengan baik. Pas lagi gak semangat, apes deh. Segala sesuatu tampak buram. Malas dan malas. Hidup menjadi tidak menggairahkan. Dengan bersih-bersih setiap hari saya mendapatkan semangat yang konsisten, setiap hari. Awalnya mungkin terpaksa, namun setelah dijalani ternyata semangat juga. Semangat bertambah artinya motivasi bertambah (dengan energi yang mungkin sama). Motivasi memacu produktivitas, yang awalnya dari semangat tadi. Bersih-bersih tiap hari membuat saya semangat menjalani hari. Karena semua tampak bersih di mata saya saat beraktivitas (berangkat kerja).
  • Keteraturan hidup. Hidup itu perlu teratur, perlu sesuatu yang konstan (meski kadang membosankan). Teratur itu butuh istikamah, dijalankan secara terus menerus. Nah, istikamah ini yang paling sulit. Bahkan seorang berilmu berkata, andaikan kau bisa terbang, kau lebih butuh kemampuan istikamah dari pada kemampuan terbang itu. Bersih-bersih yang dijalankan secara istikamah akan membuat hidup teratur, tertib. Bangun, subuhan, tidur lagi, bangun lagi, lipat selimut, lipat karpet (tempat sembahyang) dan bersih-bersih: nyapu, ngepel, dan korah-korah (cuci piring dll). Singkat, hanya 15 menit, namun berdampak besar: membuat hidup teratur. 
  • Mood. Jika semangat berkaitan dengan kejiwaan, mood berkaitan dengan mental. Manusia tidak bisa lepas dari mood dan emosi, perasaan jangka pendek dan jangka panjang. Mood yang jelek akan menghambat kerja, sebaliknya mood positif akan meningkatkan produktivitas kerja. Segala sesuatu yang bersih akan menaikkan mood kita, menjadikannya positif. Untuk mendapatkan lingkungan yang bersih, kita harus bersih-bersih, tiap hari. Bersih-bersih menjadikan saya menjadi mood menjalani hari itu.
Terakhir, saya bereksperiman dengan merekam aktivitas bersih-bersih saya tiap hari. Inilah hasilnya.


Dan kadang anak saya yang mengepel lantai setelah saya selesai menyapu.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...