Tuesday, July 26, 2016

Tutorial Rsync

Rsync adalah tool sinkronisasi terbaik. Dengan rsync anda tidak perlu copy-paste, tidak perlu tool back-up lain, hanya rsync saja. Begitu anda menguasainya, manajemen file terasa mudah.

Perintah dasar:

rsync fileSumber FolderTujuan
rsync -avz FolderSumber/ FolderTujuan/   
Perintah pertama akan mengcopy file 'fileSumber' kedalam 'FolderTujuan', sedang perintah kedua akan mensinkronkan file-file didalam 'FolderSumber' kedalam 'FolderTujuan'. Jika tidak ada slash di argumen pertama ('FolderSumber') maka 'FolderSumber' akan dicopy (bukan hanya file-filenya, tapi foldernya) didalam 'FolderTujuan'. Jika ada slash ('FolderSumber/') maka yang dicopy hanya file-filenya saja (bukan foldernya). Opsi -avz adalah archieve, verbose dan compress artinya rsync dilakukan secara rekursif (isi folder), menampilkan informasi sinkronisasi dan mengkompress saat pengiriman.

Skenario 1: Anda punya dua direktori/folder/drive yang akan anda sinkron-kan, misal namanya adalah tes1 dan tes2. Di dalam tes1 ada beberapa file, sedang tes2 masih kosong. Simply speaking, anda ingin memback-up atau mengcopy paste isi file didalam folder tes1 ke dalam folder tes2.

Kondisi 0:
tes1
+--- file1
+--- file2
+--- file3
tes2
Perintah:
Buat folder dan file1..3 dalam folder tes1
$ cd /tmp
$ mkdir -p tes1 && cd $_
$ touch file{1..3}
$ mkdir ../tes2
Dengan perintah diatas skenario kondisi 0 tercapai, kita mempunyai tiga file dalam folder tes1 dan nol file dalam tes2. Sekarang saatnya memback-up atau copy paste dengan rsync,
$ pwd
tes1
$ rsync -avz --update ./ ../tes2

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...