Sunday, August 30, 2015

Kyai dan Gus: Sebuah Kontradiksi di Masa Kini

Kiai adalah anugrah dan warisan terbaik islam di Nusantara. Di negara lain hanya ada istilah ustadz, ulama atau amir saja untuk menyebut pemuka agama Islam. Sedangkan di Indonesia, yang membedakan kiai dengan ustadz biasa adalah kepemimpinan dalam pesantren atau jamaah masjid, jika beliau memimpin pesantren atau sub-pesantren, maka dia disebut kiai, jika tidak maka beliau disebut ustadz saja. Dari sisi fungsional, kiai dijadikan pemimpin atau rujukan, sedangkan ustadz biasanya untuk seorang penceramah atau pemberi siraman rohani agama Islam.

Istilah kiai berasal dari bahasa Jawa (Sansekerta), bukan berasal dari bahasa Arab. Kata “kiai” mempunyai makna yang agung, keramat, dan dituakan. Secara umum dan pengertian paling luas, kiai diartikan pemimpin pesantren, muslim yang membaktikan hidupnya untuk menyebarluaskan dan memperdalam ajaran-ajaran agama Islam. Selain pengertian tersebut, pengertian kiai juga dipakai untuk benda pusaka (keris, gamelan), hewan (kerbau, kuda), makhluk halus dan orang yang meninggal. Namun dalam tulisan ini, istilah kiai hanya digunakan dan diusulkan sebagai pemuka agama Islam saja, khususnya hubungan kiai dan putranya, yang di daerah Jawa Timur disebut sebagai “Gus”.

Kiai adalah cikal bakal pesantren. Karena ilmunya, santri pencari ilmu datang ke kiai untuk menimba ilmu. Untuk mengembangkan aktivitas keagamaannya, kiai mendirikan surau atau masjid di dekat rumahnya yang juga dijadikan tempat mengajar santrinya. Seiring waktu, semakin banyak santri yang datang pada kiai dan dibangunlah pesantren untuk mewadahi aktivitas kiai-santri dalam proses belajar-mengajar agama Islam.




Kiai dan Peranannya

Sunday, August 09, 2015

Welcome to Kuala Lumpur

Ini adalah kali pertamanya saya mengunjungi Kuala Lumpur, setelah beberapa kali transit di Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Berbeda dengan workshop sebelumnya, tiket perjalanan course kali ini dihandle total oleh panitia (AUN/SEED-Net), jadi kita tinggal terima jadi e-ticket, terus berangkat. Thanks to committee!
Petrones tower, the icon of KL


SBY - JKT - KL
Sebetulnya, akan lebih mudah naik AirAsia dari Surabaya ke KL daripada naik Garuda. Namun karena peraturan, kita dibookingkan pesawat Garuda dengan rute Surabaya - Jakarta - KL, total hampir dua belas jam saya habiskan untuk perjalanan itu. Never mind, karena kita tidak keluar uang sama sekali. Berangkat dari rumah jam 7 pagi, sampai di KLIA hampir jam 7 malam. Setelah itu, kita mencari transport ke penginapan.

Wednesday, August 05, 2015

Signal Enhancement By Single Channel Source Separation

Most gadgets and electronics devices are commonly equipped with single microphone only. This is difficult task in source separation world which traditionally required more sensors than sources to achieve better performance. In this paper we evaluated single channel source separation to enhance target signal from inteferred noise. The method we used is non-negative matrix factorization (NMF) that decompose signal into its components and find the matched signal to target speaker. As objective evaluation, coherence score is used to measure the perceptual similarity from enhanced to original one. It show the extracted has 0.5 of average coherence that shows medium correlation between both signals.

The following slides talk a bit about signal Signal enhancement by single channel source separation principle. You can grab the full paper here.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...