Tuesday, December 27, 2022

Mengikuti Sekolah Mengemudi Di Jepang

Tulisan ini adalah catatan pengalaman saya mengikuti sekolah mengemudi di Jepang di awal tahun 2022.

Kenapa driving school?

Ada tiga jalur untuk mendapatkan SIM di Jepang, yakni:

1. Jalur Sekolah (自動車学校, jidousha gakko)

2. Jalur Konversi (外免切替, gaimen kirikae)

3. Jalur Umum (普通一種一般試験, futsu isshu ippan shiken)

Dari ketiga jalur di atas, kenapa saya memilih jalur driving school?

1. Saya belum pernah 'pegang' mobil secara formal dan tidak punya SIM A untuk dikonversi.

2. Meski saya bisa saja belajar sendiri kemudian lewat jalur formal, namun waktunya akan sangat lama (1-2 tahun) kalau pakai jalur umum. Waktu tempuh ini juga berlaku untuk mereka yang sudah bisa (bahkan pandai menyetir).

3. Jalur driving school adalah yang paling cepat meski paling mahal.

Oya, ada dua tipe driving school di Jepang: driving school yang punya lisensi untuk tes tulis 50 soal dan praktek, dan driving shool yang tidak punya lisensi tersebut. Saya memilih driving school tipe pertama.

Pendaftaran

Satu-satunya kelemahan jalur driving school adalah biaya pendaftaran yang mahal, yakni sekitar 336,000 yen. Namun, seperti telah saya sampaikan di atas, jalur ini adalah yang tercepat. Saya hanya butuh sekitar dua bulan dari hari pertama les nyetir sampai dengan mendapatkan SIM resmi (bukan SIM belajar atau kari menkyou). 

Untuk info kursus mengemudi yang saya ikuti adalah sebagai berikut.

Nama : Tsuchiura Driving School (Tsuchiura Jidouka Gakkou)

Web: https://tsuchikyo.menkira.jp/

Alamat: 

〒300-0843 茨城県土浦市中村南 4-1-20

TEL 029-841-0577

Tips saat mendaftar: Jika anda bisa bahasa Jepang sehari-hari, jangan bilang kalau tidak bisa bahasa Jepang. Cukup bilang 日本語は大丈夫です。

Gambar 1. Mobil yang digunakan untuk latihan (Toyota)


Alur  

Ada empat tahapan atau langkah untuk mendapatkan SIM untuk semua jalur di atas.

1. Tes Praktek I untuk Kari Menkyou

2. Tes Tulis 50 soal

3. Tes Praktek II

4. Tes Tulis 100 soal

Jika keempat langkah di atas lulus, maka SIM bisa didapatkan. Jika langkah 1-2 terpenuhi, maka SIM belajar (kari menkyou) bisa didapatkan. Jika ada satu saja langkah di atas yang gagal, maka SIM tidak bisa didapatkan. Untuk mengulang setiap langkah ada biaya tambahan, untuk semua jalur. Kasus saya gagal sekali pada tes 50 soal dan mengulang dan membayar biaya test tsb (1700 yen untuk sekali tes).

Kelas

Hari Pertama

Hari pertama ini bisa dibilang fullday. Jam pertama dimulai  jam 9:50 dan berakhir jam 17:50. Istirahat dua kali, jam 11:15-11:50 dan jam 12:50-13:30. Ada tiga kelas (学会, gakkai)sekaligus, yakni kelas 1, 6, dan 9. Oya, total ada 26 kelas yang dibagi menjadi dua periode (sebelum dan setelah kari menkyou/SIM belajar). Di kelas pertama tadi dikenalkan pengertian kendaran (車, kuruma) yang meliputi mobil (自動車), sepeda (自転車), dan sepeda motor (モトバイク). Poin-poin penting kelas 1 meliputi: seat belt, child seat, driving license, dan surat kelayakan kendaraan (車検). Poin-poin penting kelas 6 membahas banyak tentang perempatan (tata cara belok, berhenti, lurus). Kelas 9 lebih banyak membahas tentang pejalan kali, zebra cross, mengemudi di samping pejalan kali, sepeda, kursi roda dan sejenisnya.  Pada hari pertama ini ada dua (jam) praktek. Praktek pertama dengan simulator meliputi: persiapan sebelum mengemudi (cek depan dan belakang), menyetel kursi, menstarter mobil, memindahkan handle dari P, ke R, N, D, S, B (sambil menginjak rem), belok kanan dan belok kiri (tangan dalam keadaan lurus untuk putaran setir > 180 derajat). Praktek kedua adalah dengan mobil asli setelah melalui simulator.

Hari Kedua

Pada hari kedua ada dua kelas dan dua praktek. Kelas pertama adalah kelas 8 membahas tentang perempatan meliputi cara berpindah jalur, menyalip, dan belok kiri kanan. Praktek pertama di hari kedua ini (praktek ketiga secara total) adalah latihan belok (putaran) kanan, kebalikan dari hari pertama. Belok kanan dan kiri berbeda, putaran belok kanan lebih sedikit dari belok kiri. Kelas kedua yakni kelas 10 membahas tentang jenis-jenis SIM (ada tiga: kelas 1, kelas 2, SIM belajar), jenis-jenis SIM dari berat kendaraan dan pelanggaran lalu lintas beserta hukumannya. Setiap melanggar, selain tindakan langsung (tilang) berupa uang, pelanggar akan dikenakan poin. Jika poin tersebut sudah mencapai batas, SIM akan dicabut baik sementara atau permanen. Pada praktek kedua saya berlatih belok kanan dan kiri (sasetsu dan usasetsu). Praktek ini juga meliputi implementasi kelas 8 yakni cara berpindah jalur: lihat room mirror, side mirror, nyalakan sein, hitung tiga detik, tengok kanan, pindah jalur. Praktek kedua ini sangat penting untuk membiasakan menyetir.

Hari ketiga

Hari ketiga mirip dengan hari sebelumnya: dua kelas dan dua praktek. Kelas pertama dimulai dari buku "Rules of the Road" hal 114 berkaitan dengan menyalip, kapan dilarang menyalip, di mana dilarang menyalip dan sejenisnya. Contohnya larangan menyalip adalah ketika mobil di depan kita juga mau menyalip. Contoh tempat dilarang menyalip adalah tanjakan. Kelas kedua berkaitan dengan mobil-mobil emergensi: ambulans, pemadam kebakaran, dan polisi (untuk mengutamakan mobil tersebut). Praktek pertama naik tanjakan dan pindah lajur kanan (berhenti sejenak, rem tangan, gas pelan, lepas rem tangan, bel, reteng kanan, D-->S, turun sambil injak rem pelan-pelan, berhenti, S --> D. Praktek kedua di tikungan S dan J. Poin penting praktek kedua ini adalah injakan rem dan kapan memutar dan mengembalikan handle dengan melihat jalan.

Hari keempat

Skema hari keempat sama dengan hari sebelumnya, dua teori (kelas) dan dua praktek. Kelas pertama berkaitan lampu lalu lintas (merah, kuning, hijau dengan empasis kuning harus berhenti pada dasarnya, kecuali sudah melewati garis putih). Lamu lalu lintas di Jepang berbeda dengan Indonesia, meski hijau tidak serta merta jalan, menunggu mobil dari arah lawan, jika kosong baru bisa jalan. Kelas kedua berkaitan dengan rambu-rambu lalu lintas (secara garis besar dibagi dua, rambu di pinggir jalan dan rambu di permukaan jalan). Praktek pertama dan kedua sama, course seperti gambar di bawah. Bedanya, praktek pertama mbak instrukturnya gaul (pernah tinggal di Jakarta tujuh tahun), sedangkan praktek kedua mbak instrukturnya judes.

Hari keenam

Hari keenam hanya dua praktek. Dua-duanya sama, praktek kedua mengulang praktek pertama. Praktek ini adalah gladi resik untuk praktek I. Rutenya seperti gambar di bawah.

Gambar 2. Rute Latihan / Tes Praktek I


Tes Tulis 50 Soal (Hari ketujuh)

Hari ketujuh adalah test untuk step 1. Tes ini merupakan test praktek dengan course C sesuai gambar. Untuk mengambil tes ini harus lulus pre-test online 1, 2, dan 3. Masing-masing test online untuk step 1 berisi 50 soal benar atau salah. Untuk lulus harus memiliki skor (benar) minimal 45. Ada trik khusus untuk test online ini. Setelah test akan muncul review atas jawaban benar dan salah. Highlight semua pertanyaan dan jawaban kemudian print di browser dalam bentuk pdf. Ketika mengulang lagi, tinggal melihat jawaban yang benar. Meski pertanyaannya acak, ada banyak pertanyaan yang sama untuk tiap pre-test tersebut sehingga file pdf sebelumnya sangat membantu untuk mencari jawaban yang benar. Dari test praktek saya mendapat masukan untuk menginjak rem lebih halus dan tidak mendadak. Setelah test praktek adalah test tulis. Meski saya sudah lulus tiga pre-test online di test tulis ini saya tidak lulus. Saya gagal di tes pertama 50 soal untuk mendapatkan kari menkyou. Walhasil saya harus mengulang dan membayar pendaftaran 1700 yen. Jadwal short-term plan saya juga langsung berubah menjadi basic plan.


Hari ke delapan dan seterusnya lupa tidak tercatat, tapi catatan berikut di bawah ini cukup bermanfaat.


Tes Praktek I

Tes praktek I ini secara umum mudah karena hanya di lintasan di dalam driving school (tidak keluar ke jalan raya). Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah saat sebelum mengemudi (cek spion tengah, side mirror) kemudian toleh kanan kiri dan start. Minimal kecepatan pada jalan lurus adalah 40 km,/jam sekali saja. Kecepatan pada saat belok maksimal 15 km/jam. Belokan S juga diujikan pada tes praktek I ini.

Mikiwame

Mikiwame adalah semacam gladi resik untuk tes praktek (II). Jadi materinya hampir sama dengan test praktek II. Pada mikiwame ini saya mengendarai mobil di rute yang akan dijadikan test, termasuk juga mengendarai mobil di arena di dalam driving school. Beberapa teknik yang di-teskan antara lain houkohenkan (putar balik) dan parkir. Pada hari tes, dua dari teknik tersebut akan dipilih salah satu secara acak.

Tes Praktek II

Meski berhasil pada tes praktek II ini, ada banyak pelajaran yang bisa di ambil. Utamanya adalah untuk "mendahulukan yang mudah daripada yang sulit" (無理しないでください). Kasus pertama pelajaran tersebut ketika berada di perempatan untuk belok kanan. Di Jepang, belok kanan tidak bisa langsung meski lampunya hijau, jadi mobil harus maju pelan-pelan sampai di tengah perempatan menunggu mobil dari arah kiri kosong (atau panah kanan hijau menyala pada lampu lalu lintas). Karena mobil di depan saya maju, saya juga ikut maju di belakangnya. Di akhir test, instruktur mengatakan bahwa saya terlalu mempersulit diri. Baiknya, menunggu di belakang zebra cross, tidak perlu mengikuti mobil di depan ke tengah perempatan. Kasus kedua ketika putar balik (Gambar 2, bagian kiri atas), saya beberapa kali maju dan mundur untuk mengatur agar mobil pas di tengah (seperti parkir). Di akhir instruktur mengatakan, karena bukan parkir, kamu gak perlu bersusah payah mengatur mobil, intinya mobil bisa putar balik (mundur, belok kiri, dan belok kanan). Alhamdulillah meski agak susah saya lulus di tes praktek II ini.

Tes Tulis 100 soal di Mito: 

LULUS!

Ini adalah tes terakhir, bukan di driving school tapi di menkyou senta (Mito-shi). Alhamdulillah saya langsung lulus di tes pertama ini. Tipsnya banyak-banyak buku "Master of your driving in Japan" saja. Penantian kelulusan ini mirip-mirip ujian, menunggu nomor kita ada di layar monitor (lulus) atau tidak. Alhamdulillah nomor saya muncul di layar, langsung dapat SIM hari itu juga (setelah tes mata dan mengikuti arahan-arahan lainnya). Qodarullah, sehari setelah dapat SIM saya langsung dapat mobil. Alhamdulillah.

Gambar 3. Nomor ujian saya, 162, muncul di layar menandakan kelulusan ujian SIM di Jepang


P.S: Jika anda ingin mengikuti driving school di Tsuchiura Driving School, anda bisa memasukkan nama saya dan alamat saya  untuk mendapatkan potongan biaya 7000 yen (referral). Silahkan email saya di (btatmaja[at]gmail[dot]com) untuk mendapatkan alamat saya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...