Wednesday, September 04, 2013

Kajian Bulanan & Buka Puasa Bersama Mie-ken Agustus 2013: Ayyaman ma ‘duudaat

Bertempat di Budoukan (Martial Art Facilities), Kota Suzuka, Propinsi Mie, Jepang, KMI Mie kembali menggelar acara kajian bulanan sekaligus buka bersama. Berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya, acara kajian ini  dilakukan pada hari sabtu, mulai jam 16.00 sampai dengan 20.30.

Buka Bersama KMI Mie, 3 Agustus 2013 di Budoukan, Suzuka-shi

Pada kesempatan tersebut, Ust. Chandra menyampaikan sedikit tausiah tentang "ayyaman ma'duudat" yang disebutkan dalam Al-Quran, bila diartikan secara harfiah berarti "hari-hari yang ditentukan". Ya, karena masih bulan Ramadhan tentunya sangat cocok bila membahas ayat-ayat tentang puasa Ramadhan, yakni surat Al-Baqoroh 183-18,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
...أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ

Artinya:
(183) Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, ( 184 ) (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu.
Pada kesempatan tersebut, Ust. Chandra tidak hanya mentadzaburi "beberapa hari tertentu" sebagai bulan Ramadhan, tetapi juga dengan hari-hari tertentu lainnya, termasuk al-maut, hari di mana kematian menjemput kita. Ya, ketika maut menjemput, tidak ada hal lain yang bisa kita lakukan, semua tergantung timbangan amal ibadah kita.

Ayyaman ma ‘duudaat. Hari-hari yang terhitung. Hari-hari yang terbatas. Hari-hari yang dijatahkan. Keberadaan kita di dunia ini, adalah ayyaman ma ‘duudat. Kehidupan kita di atas harta duniamu adalah ayyaman ma ‘duudat. Bahkan keberadaan kita di bawah tanah, di liang kubur, juga, ayyaaman ma duudaat. Tapi jika memasuki surga, tak ada batasan waktu lagi. Begitupun, jika kita berakhir di neraka semoga Allah melindungi kita dari kengerian dan siksanya tidak ada lagi hari-hari yang dibatasi. Tidak ada lagi ayyaaman ma ‘duudaat [1].

Mari kita manfaatkan waktu kita, Ayyaman man'dudat yang kita punya. Hidup itu layaknya sebuah balapan, berpacu dengan kematian, manakah yang lebih dulu, kematian yang menjemput kita ataukah kita yang berhasil menorehkan sejarah sebelum ajal menjemput.

Referensi luar:
[1] http://customs6th.wordpress.com/romadhonan/hari-kesebelas/
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...