University of Minnesota astronomers have found an enormous hole in the Universe, nearly a billion light-years across, empty of both normal matter such as stars, galaxies and gas, as well as the mysterious, unseen “dark matter.” While earlier studies have shown holes, or voids, in the large-scale structure of the Universe, this new discovery dwarfs them all. “Not only has no one ever found a void this big, but we never even expected to find one this size,” said Lawrence Rudnick of the University of Minnesota astronomy professor. Rudnick, along with grad student Shea Brown and associate professor Liliya Williams, also of the University of Minnesota, reported their findings in a paper accepted for publication in the Astrophysical Journal.
Astronomers have known for years that, on large scales, the Universe has voids largely empty of matter. However, most of these voids are much smaller than the one found by Rudnick and his colleagues. In addition, the number of discovered voids decreases as the size increases.
“What we’ve found is not normal, based on either observational studies or on computer simulations of the large-scale evolution of the Universe,” Williams said.
The astronomers drew their conclusion by studying data from the NRAO VLA Sky Survey (NVSS), a project that imaged the entire sky visible to the Very Large Array (VLA) radio telescope, part of the National Science Foundation's National Radio Astronomy Observatory (NRAO). Their study of the NVSS data showed a remarkable drop in the number of galaxies in a region of sky in the constellation Eridanus, southwest of Orion.
“We already knew there was something different about this spot in the sky,” Rudnick said. The region had been dubbed the “WMAP Cold Spot,” because it stood out in a map of the Cosmic Microwave Background (CMB) radiation made by the Wilkinson Microwave Anisotopy Probe (WMAP) satellite, launched by NASA in 2001. The CMB, faint radio waves that are the remnant radiation from the Big Bang, is the earliest “baby picture” available of the Universe. Irregularities in the CMB show structures that existed only a few hundred thousand years after the Big Bang.
The WMAP satellite measured temperature differences in the CMB that are only millionths of a degree. The cold region in Eridanus was discovered in 2004.
Astronomers wondered if the cold spot was intrinsic to the CMB, and thus indicated some structure in the very early Universe, or whether it could be caused by something more nearby through which the CMB had to pass on its way to Earth. Finding the dearth of galaxies in that region by studying NVSS data resolved that question.
“Although our surprising results need independent confirmation, the slightly lower temperature of the CMB in this region appears to be caused by a huge hole devoid of nearly all matter roughly 6-10 billion light-years from Earth,” Rudnick said.
How does a lack of matter cause a lower temperature in the Big Bang’s remnant radiation as seen from Earth"
The answer lies in dark energy, which became a dominant force in the Universe very recently, when the Universe was already three-quarters of the size it is today. Dark energy works opposite gravity and is speeding up the expansion of the Universe. Thanks to dark energy, CMB photons that pass through a large void just before arriving at Earth have less energy than those that pass through an area with a normal distribution of matter in the last leg of their journey.
In a simple expansion of the universe, without dark energy, photons approaching a large mass -- such as a supercluster of galaxies -- pick up energy from its gravity. As they pull away, the gravity saps their energy, and they wind up with the same energy as when they started.
But photons passing through matter-rich space when dark energy became dominant don't fall back to their original energy level. Dark energy counteracts the influence of gravity and so the large masses don’t sap as much energy from the photons as they pull away. Thus, these photons arrive at Earth with a slightly higher energy, or temperature, than they would in a dark energy-free Universe.
Conversely, photons passing through a large void experience a loss of energy. The acceleration of the Universe's expansion, and thus dark energy, were discovered less than a decade ago. The physical properties of dark energy are unknown, though it is by far the most abundant form of energy in the Universe today. Learning its nature is one of the most fundamental current problems in astrophysics.
Source: University of Minnesota
Monday, December 24, 2007
Saturday, December 22, 2007
Umat Islam pembuat ubat bedil pertama
SELALU dikatakan bahwa pencipta bubuk mesiu adalah orang China yang menemukan kalium nitrat dan penggunaannya dalam mercon bunga api. Namun, hasil kajian Reinaud dan Fave menunjukkan secara jelas umat Islam adalah pembuat bubuk bedil pertama di dunia.
Ini terbukti ketika umat Islam menggunakan bahan senjata api buat pertama kali ketika mempertahankan Algericas (sebuah kota di selatan Sepanyol) bertentangan Gibraltar, apabila diserang Alphonse ke-11 pada 1342 Masihi.
Jelas, bahwa ubat bedil diperkenalkan oleh umat Islam di Eropa pada abad ke-14.
Pada muka 1165 The New Columbus Encyclopedia (1975), Roger Bacon selalu dikaitkan dengan penemuan bubuk mesiu, tetapi segala fakta menunjukkan dia sebenarnya mengetahui dari sumber orang Islam ketika empire Islam berkuasa di Spanyol.
Ternyata, ilmu kimia dipelopori umat Islam dan merekalah yang pertama menggunakan kaidah pemejalwapan, penghabluran, pengentalan dan pengkupelan.
Oleh itu, dunia terpaksa memberi pengakuan terhadap sumbangan umat Islam kepada sains dalam ilmu kimia.
Islam sebenarnya masyhur dan berjaya melahirkan ramai ahli kimia. Di antaranya Muhammad Abu Bakar Al-Razi atau nama ringkasnya, Al-Razi, berasal dari Parsi (Persia) yang dianggap sebagai pengasas kimia moden.
Al-Razi mereka cipta radas dan mencatatkan dengan terperinci lebih 20 alat besi dan kaca. Beliau begitu mahir dengan elemen kimia seperti air perak, tembaga sulfat, gas ammonia, nitrat perak, besi sulfat dan raksa oksid.
Al-Maghriti yang juga seorang ahli sains Islam pada abad 10 Masehi menulis mengenai ilmu kimia yang diterjemahkan dalam bahasa Latin dan sekarang dianggap sumber penting dalam sejarah ilmu kimia.
Al-Quran menggesa umat Islam untuk membuat terapan dan kajian serta menggalakkan sifat sabar menghadapi sebarang percobaan dan dugaan. Inilah satu ciri ahli sains yang penting terutama dalam menjalani pengujian atau membuat perhatian dan terapan.
Allah berfirman yang bermaksud:
Source:
http://tazkirah.wordpress.com/2007/07/04/islam-dan-sains-teknologi-umat-islam-pembuat-ubat-bedil-pertama/
Ini terbukti ketika umat Islam menggunakan bahan senjata api buat pertama kali ketika mempertahankan Algericas (sebuah kota di selatan Sepanyol) bertentangan Gibraltar, apabila diserang Alphonse ke-11 pada 1342 Masihi.
Jelas, bahwa ubat bedil diperkenalkan oleh umat Islam di Eropa pada abad ke-14.
Pada muka 1165 The New Columbus Encyclopedia (1975), Roger Bacon selalu dikaitkan dengan penemuan bubuk mesiu, tetapi segala fakta menunjukkan dia sebenarnya mengetahui dari sumber orang Islam ketika empire Islam berkuasa di Spanyol.
Ternyata, ilmu kimia dipelopori umat Islam dan merekalah yang pertama menggunakan kaidah pemejalwapan, penghabluran, pengentalan dan pengkupelan.
Oleh itu, dunia terpaksa memberi pengakuan terhadap sumbangan umat Islam kepada sains dalam ilmu kimia.
Islam sebenarnya masyhur dan berjaya melahirkan ramai ahli kimia. Di antaranya Muhammad Abu Bakar Al-Razi atau nama ringkasnya, Al-Razi, berasal dari Parsi (Persia) yang dianggap sebagai pengasas kimia moden.
Al-Razi mereka cipta radas dan mencatatkan dengan terperinci lebih 20 alat besi dan kaca. Beliau begitu mahir dengan elemen kimia seperti air perak, tembaga sulfat, gas ammonia, nitrat perak, besi sulfat dan raksa oksid.
Al-Maghriti yang juga seorang ahli sains Islam pada abad 10 Masehi menulis mengenai ilmu kimia yang diterjemahkan dalam bahasa Latin dan sekarang dianggap sumber penting dalam sejarah ilmu kimia.
Al-Quran menggesa umat Islam untuk membuat terapan dan kajian serta menggalakkan sifat sabar menghadapi sebarang percobaan dan dugaan. Inilah satu ciri ahli sains yang penting terutama dalam menjalani pengujian atau membuat perhatian dan terapan.
Allah berfirman yang bermaksud:
“Hai orang yang beriman, jadikanlah sabar dan solat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersertakan orang yang sabar.” – (Surah al-Baqarah, ayat 53).Sedangkan senjata api mesin pertama dibuat oleh Richard Jordan Gatling pada tahun 1861 dan dipatenkan pada 9 Mei 1865. Senjata ini dikenal dengan Gatling gun.
Source:
http://tazkirah.wordpress.com/2007/07/04/islam-dan-sains-teknologi-umat-islam-pembuat-ubat-bedil-pertama/
Saturday, December 01, 2007
Jalanya (pergeseran) Benua
Allah Berfirman:
Dalam istilah sains, pergeseran benua ini disebut dengan continental drift. Jadi pulau yang kita tempati sekarang ini, bisa jadi awalnya tidak di tempatnya sekarang. Misal, bisa jadi Pulau Jawa ini awalnya nun jauh disana, menyatu dengan Amerika latin, karena ada kemiripan candi Sukuh dengan bangunan suku Aztec. Lebih lengkapnya, berikut video pergeseran benua selama 3,3 Milyar tahun.
"Dan Apakah kamu kira Gunung-gunung itu diam di tempat? padahal gunung-gunung itu berjalan seperti jalannya awan..." (Q.S. Ann-Naml:88)Gunung-gunung itu menempel di bumi, dalam hal ini benua. jadi, benua pun berjalan atau bergeser. Ini kata Allah, Gimana Kata Ilmuwan ?? Sudah dibuktikan secara ilmiah, lempeng benua itu berjalan (bergeser) tiap tahun sejauh 10-15 cm. Klop khan ?? Subhanallah...
Dalam istilah sains, pergeseran benua ini disebut dengan continental drift. Jadi pulau yang kita tempati sekarang ini, bisa jadi awalnya tidak di tempatnya sekarang. Misal, bisa jadi Pulau Jawa ini awalnya nun jauh disana, menyatu dengan Amerika latin, karena ada kemiripan candi Sukuh dengan bangunan suku Aztec. Lebih lengkapnya, berikut video pergeseran benua selama 3,3 Milyar tahun.
Subscribe to:
Posts (Atom)