Ini adalah kali keduanya saya mendaki gunung Semeru (
setelah first summit pada 2007), kali ketiga bagi teman saya dan kesekian kalinya mendaki gunung setelah sekian lama tidak melakukan hiking berat. Catatan perjalanan teman saya dibawah ini merupakan rute ideal dengan persiapan yang matang sehingga diperoleh efisiensi tenaga, waktu dan biaya saat melakukan pendakian gunung semeru. Total waktu yang diperlukan adalah 3 hari 2 malam, dengan anggaran dana kurang lebih 400 ribu rupiah (September 2014), dan start point dari Surabaya. Estimasi waktu tersebut adalah waktu ideal untuk pendaki amatir, bisa lebih cepat untuk pendaki professional, atau malah lebih lambat untuk pendaki pemula. Inilah kisah perjalanan ideal tersebut.
|
Jalur pendakian Semeru: tanjakan berat mulai kalimati-mahameru (sb gambar: akuntomountain.worpress.com) |
|
---
Setiap manusia normal semestinya memiliki keinginan dan cita-cita. Entah itu hanya sekedar bisa makan setiap hari, bisa menjadi pengacara atau dokter di kemudian hari, atau memiliki Bugatti Veyron di suatu saat nanti. Dalam ruang lingkup yang lebih sempit, kita sering disarankan membuat wishlist tahunan ketika memasuki pergantian tahun. Nah, menapakkan kaki di puncak Mahameru adalah cita-cita sekaligus wishlist saya yang belum kunjung tercapai hingga usia saya melebihi seperempat abad ini.
September ini saya bertekad mewujudkan cita-cita saya tersebut. Bersama bagustris, seorang sahabat yang barusan kembali ke kampung halaman selepas bekerja 3 tahun di Jepang, kami bertekad mendaki puncak Mahameru September ini.
Sekedar info, saya sudah dua kali mendaki jalur Semeru. Yang pertama hanya sampai di Ranu Kumbolo sekitar 3 tahun lalu, dan tahun 2013 kemarin perjalanan saya terhenti di Kalimati karena fisik yang kurang fit. Oleh karena itu, tahun ini saya mempersiapkan segalanya termasuk berdoa di sepertiga malam terakhir agar diizinkan oleh-Nya menapaki puncak tertinggi di Jawa.
Day 0: 3 September 2014
Persiapan, bikin ceklis gear, belanja, ngumpulin persyaratan perijinan, dan beli tiket. Semua kami lakukan di tengah kesibukan kerja. Rencana awal berangkat sore hari itu ditunda jadi pagi buta keesokan harinya karena pertimbangan persiapan alat dan bahan yang belum matang.