Sunday, May 19, 2013

Antara Sabda Pandhita Ratu dan SABDFL

Pertama kali mendengar SABDFL (Self-Appointed Benevolent Dictator for Life), 2-3 tahun yang lalu, saya teringat dengan ungkapan bahasa Jawa: Sabda pandhita ratu. Ya, keduanya diawali dengan 4 huruf yang sama, dan ternyata keduanya memiliki makna yang sama.

SABDFL

Siapakah SABDFL? Dia adalah Mark Shuttleworth, pendiri sekaligus CEO dari Canonical, perusahaan yang memback up Ubuntu (dua kali saya apply job ke Canonical, dan dua-duanya gagal :) ). Sabdfl, self-appointed bebevolent dictator for life, merupakan penunjukan pada diri pribadi Shuttleworth pada dirinya sendiri untuk memimpin, menunjuk dan memutuskan segala yang ada pada Canonical dan Ubuntu. ("Ini perusahaan gue, terserah gue donk", begitu kira-kira katanya). Pada link ini, di sebutkan bahwa di Ubuntu sistem yang berlaku adalah meritokrasi, bukan demokrasi. Hal ini dimaksudkan ini menciptakan sistem kepemimpinan yang tajam, dan fokus terhadap arah pencapaian Canonical dan Ubuntu.

Sabda pandita ratu, merupakan ungkapan jawa untuk menggambarkan titah raja yang selalu harus dipatuhi dan diikuti. Ya, Shuttleworth layaknya raja di Canonical dan Ubuntu. Semua perkataannya sudah selayaknya diikuti oleh karyawan Canonical dan Ubuntu member. Terkadang, sistem meritokrasi terbuka seperti ini jauh lebih baik daripada demokrasi. Dan leadership yang kuat sangat dibutuhkan untuk membangun komunitas dan perusahaan yang kuat seperti yang telah dilakukan oleh Steven Jobs di Apple, Bill Gates di Microsoft, Sergey Brin dan Larry Page di Google Inc.

Tautan luar:
- Biodata Shuttleword di Wikipedia
- Ubuntu Governance
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...