Monday, April 11, 2022

Menuju Masyarakat 5.0 melalui riset dan pengembangan teknologi informasi

Setelah era revolusi industri (society 3.0) dan teknologi informasi (society 4.0) zaman kini menuju Masyarakat 5.0 (society 5.0). Apa itu Masyarakat 5.0? Tulisan ini menjelaskan secara singkat Masyarakat 5.0 dan beberapa contoh di dalamnya.

Masyarakat 5.0

Masyarakat 5.0 adalah kelanjutan masyarakat 4.0 dan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya tentang pembagian masyarakat 1.0 - 4.0 silahkan lihat gambar di bawah ini. Era pertama masyarakat 1.0 merupakan masyarakat pemburu (mungkin masih ada sampai saat ini!). Mereka hidup berkumpul dan berburu. Masyarakat 2.0 adalah masyarakat agraria. Mereka bercocok tanam untuk memenuhi hidupnya. Masyarakat 3.0 menggunakan mesin (uap) untuk memperbaiki kehidupan sebelumnya dan mempercepat proses untuk kehidupan: proses pembangunan, pembuatan makanan, dan transportasi. Masyarakat 4.0 menggunakan teknologi informasi untuk memperbaiki kehidupan sebelumnya. Berkirim surat secara online (email), bertransaksi secara online dan beberapa hal lainnya. Di era 4.0 hampir semua hal sudah bisa dilakukan secara online, namun ada gap besar di dalam prosesnya. Belum ada sensor yang mengambil data secara terstruktur, belum ada data yang distandarkan secara global dan berukuran besar, belum ada pengolahan yang full otomatis. Tantangan itulah yang akan dijawab oleh masyarakat 5.0.


Gambar 1. Masyarakat 1.0 sampai dengan 4.0 [1]

Masyarakat 5.0, seperti terlihat pada Gambar 2, memanfaatkan keberlimpahan big data, yang ditangkap oleh Internet of Thing (IoT) yang tersambung ke banyak sensor. Big data ini menjadi input untuk artificial intelligence (AI) yang bertindak sebagai classifier untuk menghasilkan output berupa pengetahuan yang memudahkan hidup dan menjadi solusi dari permasalahan masyarakat. Contoh sederhana, ketika ada masyarakat yang sakit dia tidak perlu langsung ke rumah sakit. Cukup menggunakan smartphone atau PCnya, yang memiliki beberapa sensor kesehatan, untuk meminta diagnosa ke AI dan divalidasi oleh dokter di rumah sakit (Gambar 3). Teknologi informasi digunakan secara besar pada Masyarakat 5.0 untuk memudahkan hidup.
Gambar 2. Masyarakat 5.0 yang berorientasi pada kehidupan manusia yang lebih baik [1]
 

Beberapa contoh lainnya 

Gambar 4. Masyarakat medis 5.0 [1]


Gambar 3 mengilustrasikan contoh pada paragraf sebelumnya tentang Masyarakat 5.0 untuk diagnosa penyakit. Lebih lanjut lagi, di Gambar 4, jika dirasa kesehatan pasien memerlukan tindakan langsung oleh dokter, maka pasien tersebut bisa pergi ke rumah sakit (RS) dengan autonomous vehicle yang disediakan oleh RS. Teknologi autonomous (self-driving) vehicle ini akan menggantikan transportasi umum. Dengan otomasi transportasi umum, maka tingkat kecelakaan akan bisa ditekan seminimal mungkin. Kurir akan digantikan oleh drone. Pesawat, kereta api, bis dan transportasi lainnya akan lebih aman dan nyaman dengan kehadiran teknologi otomasi ini. 

Gambar 5. Autonomous vehicle Masyarakat 5.0 [1]


Di sisi lain, pemanfaatan teknologi informasi dan teknologi pada bidang perawatan (maintenance), seperti ditunjukkan oleh Gambar 5, akan memudahkan masyarakat. Tidak perlu lagi ada campur "tangan" (dalam arti benar-benar tangan) manusia untuk mengecek langsung, mengarahkan kendaraan, menginspeksi jembatan dan gedung-gedung tinggi, teroworongan dan sebagainya. Inspektor cukup memantau "kesehatan" infrastruktur tersebut melalui smartphone, PC, dan sejenisnya. 

Gambar 6. Masyarakat 5.0 di bidang maintenance [1]


Di sisi keuangan, transfer dana yang kini bisa dilakukan secara online akan berganti ke pembayaran cashless dengan biaya transfer yang seminimal mungkin. Teknologi blockchain akan memangkas waktu dan harga disamping meningkatkan keamanan dan kenyamanan transfer, baik nasional maupun internasional (ini yang saya masih ragu). 

Gambar 7. The future is cashless [1]

Tantangan

Riset saya, yang sebagian besar mulai diarahkan ke teknologi informasi, kini juga diarahkan untuk menjawab tantangan Masyarakat 5.0 (yang telah mulai direncakanan oleh Abe saat menjabat PM Jepang, dalam program abenomics). Diantara tantangan terbesarnya adalah: tingkat kelahiran yang turun dan masyarakat tua yang meningkat (di Jepang), antisipasi pada perubahan struktur industri dan membuat nilai kustomer baru, mempromosikan implementasi sosial pada teknologi (human-machine interaction, otomasi). Untuk mencapai hal tersebut riset saya akan fokus pada IoT dan akuisisi data, pengolahan data besar, dan AI/deep learning untuk mengolah data tersebut.


Referensi: 
[1] Realizing Society 5.0, https://www.japan.go.jp/abenomics/_userdata/abenomics/pdf/society_5.0.pdf
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...