SSD (solid-state-drive) merupakan media penyimpanan baru berbasis bahan solid state. Berbeda dengan HDD (hard-disk-drive) yang menggunakan komponen berputar (motor) untuk membaca dan menulis pada disk (cakram), maka SSD secara teori (dan terbukti) memiliki lifespan yang lebih tinggi dan kecepatan read/write yang jauh lebih tinggi karena menggunakan media penyimpanan berupa solid state (1.7 Gb/s vs 134 MB/s!, lihat gambar di bawah).
Simply speaking, dengan menggunakan SSD, proses booting PC kita berasa menyalakan TV: tekan power ON, tunggu beberapa detik, dan PC sudah siap. Berbeda dengan booting melalui HDD yang (umumnya) membutuhkan waktu beberapa menit. Tulisan ini menjelaskan pengalaman saya mengganti cd rom laptop menjadi harddisk pada dua laptop: MacBook Pro 12" 2012 dan Lenovo G580.
 |
Kecepatan baca dan akses HDD (HGST) |
 |
Kecepatan baca dan akses SSD (WD NVME, bukan SATA, kecepatan baca hampir 2GBps) |
Pada eksperimen pertama, saya menggunakan MacBook Pro A1278, i7, late 2013 (mid 2012 family). Kebetulan kabel fleksibel HDD ke motherboard rusak, sekalian saya mengganti kabel fleksibel, maka HDD saya ganti ke SSD, dan HDD lama saya pasang ke tempat CD-ROM dengan perantara HDD caddy. Ini adalah tampilan lama daleman Macbook saya sebelum saya pasangi SSD dan HDD caddy.