Di kontrakan ternyata teman-teman belum siap, kirain aku dah ditungguin. Satu jam dari jadwal yang ditentukan kami berangka ke lawang. Di lawang Yupra udah menyambut kami dengan berbagai jamuannya dan beberapa pesenan kami (beberapa botol air minum). Dia ikut mengantar kami sampai POS I Jalur pendakian Gunung Arjuno Lawang yg juga kantor Tahura (Taman Hutan Rakyat), setelah itu kami diantarnya juga sampai kebun teh wonorejo (bukan kebun teh wonosari), kami berpisah di tempat itu. Sebelum berpisah kami sempat foto-foto, gambarnya di bawah ini (dari kiri: Habibi, Yudi, Bagus, Shofwan, Teguh)
Foto Bersama Sebelum Memulai Pendakian |
29/08/2008 @ 16.20 WIB.
Perjalanan dimulai, awalnya tenang-tenang aja. Tawa dan ceria menghiasi perjalanan awal kami, kanan kiri kebun teh sampai dan di depan hutan serta pegunungan. Sampai Brak 2 (tempat pemetik teh istirahat) Hujan turun dengan derasnya. Kami mulai was-was, namun kami tetap melanjutkan perjalanan. benar saja setelah itu ternyata kami tersesat!! kami baru tahu kalau kami tersesat setelah bercakap-cakap dengan seorang bapak di kebun jagung. Saat itu kami masih tenang-tenang aja plus senang karena bisa bakar jagung gratis plus menghangatkan badan di perapian bapak tsb, namun petaka justru terjadi setelah itu. kami tidak mengikuti petuah bapak penjaga kebun tsb dengan baik, bukannya lurus dulu seperti kata bapak itu namun kami malah belok kiri dan akhirnya menempuh arah yang tidak jelas. Tracking yang dilakukan Shofwan di GPSnya menunjukkan kalo jalan yang kami tempuh mbulet gak karuan dan akhirnya kami terjebak di semak belukar, kami istirahat disitu. Paginya setelah subuhan kami baru tahu kalau sekeliling kami memang benar-benar semak yang lebat. kami kembali ke arah yang ditunjukkan oleh bapak penjaga kebun pada malam sebelumnya dan setelah bertanya pada warga pejaga kebun lainnya kami kembali ke jalan yang benar, jalur pendakian Arjuno sesungguhnya.
Perjalanan dimulai, awalnya tenang-tenang aja. Tawa dan ceria menghiasi perjalanan awal kami, kanan kiri kebun teh sampai dan di depan hutan serta pegunungan. Sampai Brak 2 (tempat pemetik teh istirahat) Hujan turun dengan derasnya. Kami mulai was-was, namun kami tetap melanjutkan perjalanan. benar saja setelah itu ternyata kami tersesat!! kami baru tahu kalau kami tersesat setelah bercakap-cakap dengan seorang bapak di kebun jagung. Saat itu kami masih tenang-tenang aja plus senang karena bisa bakar jagung gratis plus menghangatkan badan di perapian bapak tsb, namun petaka justru terjadi setelah itu. kami tidak mengikuti petuah bapak penjaga kebun tsb dengan baik, bukannya lurus dulu seperti kata bapak itu namun kami malah belok kiri dan akhirnya menempuh arah yang tidak jelas. Tracking yang dilakukan Shofwan di GPSnya menunjukkan kalo jalan yang kami tempuh mbulet gak karuan dan akhirnya kami terjebak di semak belukar, kami istirahat disitu. Paginya setelah subuhan kami baru tahu kalau sekeliling kami memang benar-benar semak yang lebat. kami kembali ke arah yang ditunjukkan oleh bapak penjaga kebun pada malam sebelumnya dan setelah bertanya pada warga pejaga kebun lainnya kami kembali ke jalan yang benar, jalur pendakian Arjuno sesungguhnya.
30/08/2008 @ 08.00 WIB.
Kebodohan ternyata tidak luput dari kami, setelah tidak berapa lama menempuh jalan yang benar kami kesasar lagi sebelum sampai di Pos 2. Kami segera sadar dan kembali ke arah semula dan akhirnya sampai di Pos 2, tempat yang menurut estimasi kami sudah kami capai pada malam sebelumnya.
Kebodohan ternyata tidak luput dari kami, setelah tidak berapa lama menempuh jalan yang benar kami kesasar lagi sebelum sampai di Pos 2. Kami segera sadar dan kembali ke arah semula dan akhirnya sampai di Pos 2, tempat yang menurut estimasi kami sudah kami capai pada malam sebelumnya.
30/08/2008 @ 12.00 WIB.
Sementara teguh dan Shofwan cari air, aku dan habibi masak nasi diselingi dhuha dan tilawah. Nasinya gosong, padahal Habibi udah berkali-kali mengingatkanku. Akhirnya kami makan nasi kerupuk itu dan minum kopi susu. Setelah sholat dhuhur-ashar, Perjalanan kami lanjutkan...
Sementara teguh dan Shofwan cari air, aku dan habibi masak nasi diselingi dhuha dan tilawah. Nasinya gosong, padahal Habibi udah berkali-kali mengingatkanku. Akhirnya kami makan nasi kerupuk itu dan minum kopi susu. Setelah sholat dhuhur-ashar, Perjalanan kami lanjutkan...
30/08/2008 @ 13.00WIB.
Setelah itu perjalanan lancar-lancar aja. kami mencari pos 3 namun ternyata kami malah sudah sampai di pos 4. Kami ngecamp di situ, udara sangat dingin, berlindung di balik sleeping bag di dalam tenda adalah hal yang kami idam-idamkan selama di perjalanan. Sebelum tidur kami mengisi perut dengan mi dan menghangatkan badan dengan susu hangat. Ada teman yang asma, untung Shofwan bawa obat. Tak lupa kami tunaikan sholat jamak qoshor maghrib-isya sebelum tidur..
Setelah itu perjalanan lancar-lancar aja. kami mencari pos 3 namun ternyata kami malah sudah sampai di pos 4. Kami ngecamp di situ, udara sangat dingin, berlindung di balik sleeping bag di dalam tenda adalah hal yang kami idam-idamkan selama di perjalanan. Sebelum tidur kami mengisi perut dengan mi dan menghangatkan badan dengan susu hangat. Ada teman yang asma, untung Shofwan bawa obat. Tak lupa kami tunaikan sholat jamak qoshor maghrib-isya sebelum tidur..
31/08/2008 @ 05.00 WIB.
Bangun, subuhan dan menikmati sunrise yang menyembul di balik bukit sambil mengatakan badan di perapian, sekalian menyiapkan persiapan buat bekal ke puncak. Setelah semua logistik kami amankan dalam tenda, kami berangkat ke puncak, semua carrier di tinggal kecuali daypacknya teguh yang kami bawa sampai ke puncak. Jam 7.30 kami berangkat menuju puncak..
Bangun, subuhan dan menikmati sunrise yang menyembul di balik bukit sambil mengatakan badan di perapian, sekalian menyiapkan persiapan buat bekal ke puncak. Setelah semua logistik kami amankan dalam tenda, kami berangkat ke puncak, semua carrier di tinggal kecuali daypacknya teguh yang kami bawa sampai ke puncak. Jam 7.30 kami berangkat menuju puncak..
Satu hal yang "aneh" saat ngecamp di Pos 4 dekat hutan lali jiwa ini. Saat sampai di tempat ini malam harinya dan mendirikan tenda kemudian masuk ke dalam tenda, saat itu kami mendengar ada suara pendaki lain datang dan mendirikan tenda juga. Paginya saat bangun cuma ada kami. Perlu dicek apakah suara gemerisik angin di tempat itu memang menyerupai gemerisik orang lalu-lalang (rekam dengan recorder lain waktu).
31/08/2008 @ 09.47 WIB.
Kami sampai di puncak Arjuno, perjalanan yang kami kira masih cukup lama ternyata tinggal sedikit (tahu gini kami ngejar sunrise..). Perjalanan menuju puncak sungguh menakjubkan, di belakang kami puncak mahameru menjulang tinggi dengan sesekali letupan. Dibawahnya lautan awan bergulung-gulung seperti kapas putih yang tertata rapi. kami seperti berada di negeri kayangan, negeri diatas awan. Setelah melewati hutan lali jiwo dan cemoro sewu kami berempat akhirnya berhasil mendaki puncak arjuno.
Kami sampai di puncak Arjuno, perjalanan yang kami kira masih cukup lama ternyata tinggal sedikit (tahu gini kami ngejar sunrise..). Perjalanan menuju puncak sungguh menakjubkan, di belakang kami puncak mahameru menjulang tinggi dengan sesekali letupan. Dibawahnya lautan awan bergulung-gulung seperti kapas putih yang tertata rapi. kami seperti berada di negeri kayangan, negeri diatas awan. Setelah melewati hutan lali jiwo dan cemoro sewu kami berempat akhirnya berhasil mendaki puncak arjuno.
Di Puncak, Subhanallah... Setelah timur puncak mahameru, barat puncak welirang, selatan puncak dubuka*u dan utara laut jawa. Tebing dan jurang yang mengelilingi puncak arjuna mengharuskan kami untuk berhai-hati apalagi diatas bebatuan. Di puncak, kami foto-foto, merayakan kemenangan dengan minuman kemenangan (milo kaleng) dan berteriak-teriak. Kami meneriakkan nama-nama yang kami cintai di puncak, misal " someone, I Love U.." atau ucapan cinta pada Tuhan kami, "Ya Allah... I love U..", norak memang , tapi biarlah alam yang menjadi saksi semua cinta kami. Sementara teguh merayakan kemenangan dengan membaca yasiin, aku sebelumya membaca ar-rahmaan, kami semua sholat di puncak. Setelah istirahat secukupnya kami turun, sholat dhuhur-ashar kami lakukan di puncak biat tidak ada tanggungan..
Di Puncak Gunung Arjuno |
01/09/2008 @ 12.00 WIB.
Perjalanan turun ternyata lebih lama dari yang kami bayangkan. Jam 12 malam tepat kami sampai di kebun teh dimana kami berpisah dengan Yudi. Perjalanan turun benar-benar mencekam, gelap gulita, sendirian dan menuruni jalan curam pegunungan yang zig-zag, kanan kiri tebing (berbeda dengan rute naik). Alhamdulillah, penjaga pos membawakan makanan untuk kami. Kami langsung menyantapnya dan sejam kemudian (jam 1 dini hari) kami cabut karena paginya harus kuliah... Di perjalanan kami ngetem di masjid Cheng Hoo Pandaan. Istirahat dan Subuhan di sana, setelah itu menjutkan perjalan lagi. Jam 06.00 kami sampai di kontrkan, istirahat lagi sebentar dan langsung ke kampus, ada lima mata kuliah yang harus kujalani hari itu. Benar-benar perjalanan yang melelahkan dan mencekam, namun sungguh menakjubkan!!
Perjalanan turun ternyata lebih lama dari yang kami bayangkan. Jam 12 malam tepat kami sampai di kebun teh dimana kami berpisah dengan Yudi. Perjalanan turun benar-benar mencekam, gelap gulita, sendirian dan menuruni jalan curam pegunungan yang zig-zag, kanan kiri tebing (berbeda dengan rute naik). Alhamdulillah, penjaga pos membawakan makanan untuk kami. Kami langsung menyantapnya dan sejam kemudian (jam 1 dini hari) kami cabut karena paginya harus kuliah... Di perjalanan kami ngetem di masjid Cheng Hoo Pandaan. Istirahat dan Subuhan di sana, setelah itu menjutkan perjalan lagi. Jam 06.00 kami sampai di kontrkan, istirahat lagi sebentar dan langsung ke kampus, ada lima mata kuliah yang harus kujalani hari itu. Benar-benar perjalanan yang melelahkan dan mencekam, namun sungguh menakjubkan!!