Salah satu hal yang paling saya sukai dan saya lakukan di Jepang adalah melakukan perjalanan "Dari Stasiun Ke Stasiun". Kereta api (train, densha) adalah moda transportasi utama di Jepang, dan stasiun-lah (eki, 駅) tempat dimana kereta-kereta tersebut datang dan pergi. I love train, and I enjoy travling by train.
Stasiun JR Kasado, home station saya yang paling lama
Selain perjalanan setahun yang lalu dari Kyoto, Osaka sampai ke Tokyo, alhamdulillah sebelum balik ke Indonesia saya berkesempatan melakukan perjalanan dari Nagoya ke Fujinomiya ke Okazaki, ke Fuji, ke Fujinomiya, ke Hamamatsu dan kembali ke Kameyama-shi, Mie-ken. Adalah stasiun Idagawa yang menjadi home base saya kali ini, selain stasiun Kasado yang lebih dekat dari apato saya dan menjadi home base station saya selama dua tahun lebih ini.
Hyperdia menjadi rujukan saya dalam mencari dan menentukan jadwal kereta yang akan saya gunakan. Praktis dan efisien, tinggal mengetikkan stasiun awal dan tujuan, maka hyperdia akan menampilkan data jam, dimana harus pindah kereta (norikai) dan kadang juga ada nomor track (jalur) bila di stasiun besar.
Home station saya yang pertama saat tiba di Jepang adalah stasiun tatsutaguchi, stasiun ini terletak tak jauh dari Kumamoto University international house, tempat tinggal saya saat itu. Ketika berpindah ke propinsi Mie, stasiun Kasado menjadi home station saya, selain stasiun Idagawa, dimana saya biasa memulai perjalanan.
Dari stasiun lah perjalanan berawal, dan ke stasiun pula perjalanan saya akan berakhir. Suara stasiun menenangkan saya, menyenangkan hati saya. Lalu lalang orang yang mengejar kereta menggairahkan semangat saya untuk terus mengejar impian hidup. Kesabaran orang-orang yang menunggu kereta pun menular ke saya untuk bersabar. Di Jepang, stasiun lah mungkin tempat terramai yang saya kunjungi, jika itu stasiun besar seperti Tokyo, dan stasiun pulalah tempat tersepi seperti saat saya pulang ke stasiun Kasado pada jam 12 malam.
Dari stasiun ke stasiun, saya masih berharap bisa melakukan perjalanan itu lagi. Perjalanan yang mengajarkan tentang arti hidup, tentang menikmati hidup dan tentang hidup itu sendiri. Di stasiun saya merasakan sari pati hidup, gairah hidup dan dinamika kehidupan.. :)
Gallery :
Salah satu stasiun di Osaka
Osaka adalah kota ter-ramai kedua di Jepang setelah Tokyo. Maka, stasiun-nya pun juga adalah stasiun terramai setelah Tokyo. Osaka-eki (stasiun Osaka) bisa dijangkau sekitat 1,5 jam dari stasiun Kameyama. Perjalanan dengan kereta dari Kameyama ke Osaka atau Nara adalah salah satu perjalanan kereta dengan pemandangan terindah, melewati gunung, lembah, sungai dan hutan belantara.
Stasiun kereta bawah tanah di Nagoya
Salah satu dari sedikit kota di Jepang yang memiliki kereta bawah tanah (chikatetsu) adalah Nagoya. Transportasi dengan subway train adalah yang yang paling cepat, praktis dan efisien yang dapat menjangkau hampir semua tempat di kota Nagoya.
Idagawa, home station ke-2 saya di Kameyama
Kalau saya sedang diantar teman, biasanya saya memilih untuk diantar di stasiun Idawaga. Jika harus bersepeda, saya memilih stasiun Kasado.
Tomida, di Mie
Tomida adalah stasiun di Yokkaichi-shi. Disini saya biasanya oper dari JR line ke Meitetsu Line, yakni dari JR Tomida ke Tomidahama. Dengan ganti kereta (norikai), perjalanan akan menjadi lebih cepat dan lebih kaya (tempat yang dikunjungi). Dari Tomida ke Tomidahama bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 5-10 menit, mengikuti anak yang berseragam sekolah.
Kameyama eki, stasion induk di Kameyama
Stasiun Kameyama, stasiun utama di kota Kameyama ini terletak di jantung kota Kameyama, sayang di stasiun ini tidak ada parkir untuk sepeda pancal.
Kasado, pada suatu sore
JR Kasado di perbatasan Kameyama - Suzuka adalah stasiun yang paling sering saya gunakan selama dua tahun lebih. Butuh sekitar 30 menit untuk mencapai JR Kasado dari apato saya di Nobono-cho. Kadang saya pulang dari stasiun ini jam 12 malam, dan alhamdulillah aman-aman saja tidak ada begal.
Kawano, stasion paling sederhana
Kawano, Suzuka - Mie
Kawano adalah satu stasiun setelah Kasado dari arah Kameyama menuju Nagoya, tarifnya 150 yen dengan durasi 10 menit. Biasanya saya menunggu jemputan disini untuk menuju masjid Anjo.
Orang-orang mengantri di stasiun Kyoto
Kyoto, kota paling cantik di Jepang ini memiliki stasiun yang tak kalah sibuknya. Stasiun ini bisa dicapai dalam 1.5 jam dari Kameyama eki. Kyoto, Osaka dan Nara terletak berdekatan sehingga mudah mencapainya.
Shinkansen di Nagoya
Salah satu stasiun tersibuk di Jepang karena mempertemukan beberapa "line", JR, Meitetsu, Chikatetsu, Shinkansen dan mungkin masih ada line-line yang lain. Masjid Nagoya bisa dicapai dengan jalan kaki dari stasiun ini sekitar 15 menit.
Kereta tua yang masih beroperasi di stasiun Kasagi, Kyoto
Kasagi adalah stasiun eksotik dari arah Kameyama menuju Shiga. Saya menemukan stasiun ini secara tidak sengaja. Ada taman bagus dengan sungai dan camping ground didekat stasiun ini.
Gallery:
Berikut adalah stasiun-stasiun yang saya kunjungi selaman musim panas~musim gugur 2017.