Setelah frustasi karena Simplenote tidak bisa sinkronisasi dari Tablet (Galaxy Tab s8+) setelah reset pabrik (factory reset), saya berusaha mencari alternatif aplikasi catatan (note taking app). Note bagi saya adalah aplikasi yang sangat penting, dari mencatat TODO, resume presentasi, recap eksperimen, ide yang tiba-tiba melintas, termasuk beberapa hal rahasia (akun dan password dari sebuah website, meski ini sangat tidak disarankan untuk mencatatnya; tapi daripada lupa!). Berikut aplikasi catatan yang pernah saya coba sebelumnya, alasan memilih UpNote dan kekurangannya.
Aplikasi catatan sebelumnya yang saya gunakan:
- Evernote: aplikasi catatan cloud pertama saya mulai dari zaman kuliah S1, kekurangannya: tidak ada aplikasi native Linux, berbayar bulanan.
- Google keep: aplikasi catatan dari Google yang saya gunakan untuk mencatat hal-hal singkat. Kekurangan: lemot dan tidak ada aplikasi native linux (hanya web app offline).
- Obsidian: bagus tapi tidak terbiasa (gagal membiasakan).
- Foam: bagus tapi tidak terbiasa (sedang membiasakan).
- Standardnotes: sederhana, ringan, dan mendukung blogging (listed.to). Masih saya pakai untuk catatan bahasa Inggris dan keagamaan.
- Simplenotes: Sangat sederhana dan powerful. Hanya mencatat teks, tidak ada gambar (kecuali offline), bisa dibuka dari web. Bisa langsung publish ke wordpress jika membuka catatan dari aplikasi Android. Sayang, terakhir saya gagal sinkronisasi dari Tablet.
- Upnote: Sedang mulai menggunakan.
Kenapa Memilih UpNote:
- Cross platform, khususnya Ubuntu Linux dan Android
- UpNote supports one time payment; tidak perlu membayar bulanan
- UpNote mendukung spellcheck, termasuk bahasa, aplikasi lainnya tidak mendukung spellcheck
- Ringan, file instalasi kurang dari 20MB untuk Android
- Support migrasi dari Simplenote (dari JSON file)
Kekurangan UpNote:
- Tidak ada versi webnya seperti Simplenote
Tulisan ini (mungkin) akan diupdate berkala.