Hari ini, Sabtu 11 Agustus 2007 (sehari setelah ultah saya..:-D) bertepatan dengan 27 Rajab 1428 H. Atau tepatnya 1386 tahun yang lalu Rasulullah melaksanakan ISra' Mi'Raj. Sangat menarik membahas fenomena Isra' Mi'raj dari segi sisi sains. Dalam bukunya Terpesona di Sidratul Muntaha, Agus Mustofa secara gamblang memaparkan peristiwa isra' mi'raj dari sisi sains. Beliau menganalogikan peristiwa isro' mi' roj ini dengan perjalanan melalui teknik teleportasi pada film startrek. Badan nabi diubah oleh transmitter (innihilator) kemudian dikirim ke receiver dalam bentuk energi, dan sesampainya di receiver diubah kembali menjadi materi. Namun disini saya tidak akan membahas teknik tersebut, saya akan menawarkan opsi lain yakni badan nabi tidak diubah menjadi energi, namun tetap utuh badan manusia. Kenapa?
Pertama Nabi bisa menceritakan secara detail perjalanannya termasuk pertemuannya dengan rombongan kafilah atau pedagangyang unta dan kudanya lari tunggang langgang. Kedua, Sepasang dokter Amerika yang terdiri dari suami istri, Dr. William Fisher dan Dr. Anna Fisher mengatakan bahwa perkembangan ilmu kedokteran antariksa tengah memfokuskan penyelidikannya sehubungan dengan pembuluh darah jantung para astronot dan kondisi-kondisi tulang yang makin lemah setelah lama dalam ruang angkasa, ini membuktikan kebenaran dari peristiwa pembedahan dada Nabi Muhammad oleh dokter-dokter ahli langit yang ditunjuk oleh Allah, yaitu para malaikat yang diketuai oleh Jibril. Kalo mau diubah menjadi energi, kenapa harus dibedah ?? Hal ini merupakan pembelajaran buat manusia yang ingin melakukan perjalanan ke luar angkasa. Namun yang menjadi pertanyaan, kenapa tubuh rasulullah tidak tercerai berai ketika melakukan perjalanan dengan/melebihi kecepatan cahaya ? ketika hal ini bisa dijawab dari sisi sains maka runtuhlah teori relativitas Einstein....