Monday, August 04, 2008

Pelesir Sekaligus Merajut Tali Silaturahim

Intro
Ku ingin berpetualang sampai mtakuja, menerobos lembah kahung, menyusuri sungai barito, kapuas dan mahakam. Aku akan menjelajah lebatnya hutan-hutan borneo. Tapi aku tak ingin tinggal disana...

.... Tiga hari lalu aku ke malang, tepatnya ke sumber pucung, dekat karang kates yang bedungannya terkenal untuk PLTA itu. Sabtunya ku bantu adekku beres2 ngangkatin barang-barang, adekku pindah kos. Setelah kuantar dia ke landung sari aku kembali ke kost temanku. Si ipul yang tadi di kostnya temanku udah bulik tuk nglanjutin ’kerjaan’nya, tadi dia pamit pas aku juga mau ngantar adek.

Lama ku di kosnya temanku, kami cerita ngalor ngidul dan makan bakso. Dia yg dulu sering ngutang ke aku tiba-tiba saja mentraktirku, tahu tek, atau disebut juga tahu telor. Kamipun sholat bareng, teringat dulu waktu di pondok, aku menangis meneteskan air mata mengharap semoga kami selalu diberi hidayah olehNya.

Aku pamit karena sudah sore, Pulang dengan pede sok tahu jalan di kota malang, ternyata malah kesasar. Ku tanya orang di pinggir jalan dan disinilah ’musibah’ itu mulai terjadi. Bukannya di tunjukkan jalan terdekat (sebenarnya setelah itu ku udah tahu jalan pulang) ku malah disuruh ngantarkannnya pulang. Jadinya rutenya malah semakin jauh: malang-turen-gondanglegi-kepanjen, baru sumber pucung. Jadikan ini sebagai pengalaman dan niatkan untuk membantu orang itu tadi aja...

Minggunya pulang, pagi-pagi sekali jam 3 dini hari aku mandi terus qiyamul lail sampai subuh. Alhamdulillah, selama beberapa minggu ini aku bisa istiqomah qiyamul lail, meski saat di perjalanan, semoga aku bisa istiqomah sampai akhir hayatku. Jam 9.30 aku berangkat, lancar-lancar aja sehingga bisa nyampe Surabaya jam 12-an. Sebelum menuju rumah aku mampir dulu ke rumahnya Titon, ngambil installernya matlab, komputerku baru saja kuformat untuk persiapan TA. Nah, saat mau pamit bapaknya Titon menawari makan dan aku menolaknya. Ku lihat raut muka kecewa di wajahnya, aku menyesal karenanya. Pelajaran moral kali ini, jangan pernah menolak rezeki, terutama saat disuguhi makanan. Makanlah (meski udah kenyang) dan ambil barokahnya aja, semoga barakallah tercurah pada kita, Amiin.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...