Saya mulai penomoran itemnya dari 11, melanjutkan tulisan sebelumnya 1-10.
11. Kebenaran Premis
Dalam argumen silogisme ada kesesuaian antara konten dan struktur. Konten akan benar jika premisnya benar. Jika premisnya salah, maka secara konsisten kesimpulannya menjadi salah. Contohnya adalah berikut.
Setiap anjing memiliki tiga kepala.
Corolla adalah anjing.
Corolla memiliki tiga kepala.
Meski secara struktur benar, namun karena premisnya salah, kesimpulannya menjadi salah. Dapat dikatakan, jika inputnya sampah, maka outputnya juga sampah (garbage in, garbage out).
12. Relevansi Premis
Meski premis harus benar, namun itu saja tidak cukup. Kebenaran premis harus relevan dan menjangkau kesimpulan. Contohnya adalah berikut.
Pak XXX merupakan purnawirawan jenderal TNI AD.
Beliau sekarang seorang wirausahawan yang sukses.
Karenanya, beliau seharusnya terpilih menjadi presiden.
Pada pernyataan diatas, premisnya benar (kalimat satu dan dua), namun kurang relevan dengan kesimpulan yang diambil (kalimat 3). Bandingkan dengan argumen berikut.
Pak YYY adalah wirausahawan sukses.
Beliau terpilih menjadi walikota ZZZ dan gubernur AAA selama dua periode.
Melihat kecakapannya memimpin kota dan provinsi, maka beliau layak menjadi presiden.
Argumen kedua ini lebih logis karena ada relevansi antara premis dan kesimpulan.
13. Pernyataan Fakta, Pernyataan Nilai
Pernyataan bisa berupa fakta atau berupa nilai. Contohnya berikut,
Musisi adalah mereka yang piawai memainkan alat musik.
Bagus adalah musisi.
Kesimpulan: Bagus piawai memainkan alat musik.
Bandingkan dengan pernyataan berupa nilai berikut.
Musisi adalah manusia yang sangat unggul.
Bagus adalah musisi.
Kesimpulan: Bagus adalah manusia yang sangat unggul.
Kata unggul sebagai nilai pada argumen di atas samar (vague). Premis dengan pernyataan nilai tidak bisa digunakan secara presisi seperti pernyataan nilai. Untuk mengetes validitas pernyataan nilai, premis tersebut diuji dengan fakta lainnya yang ada, bila cocok maka bisa diterima.