Friday, August 28, 2020

Menulis disertasi: bacaan sebelum tidur bagi mereka yang tidak bisa tidur

Artikel ini merupakan terjemahan bebas saya atas tulisan Douglas E. Comer di website pribadinya [1], sebuah pengantar tidur untuk menulis disertasi. Beberapa batasan tulisan ini yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut.
  • Meski ditujukan untuk disertasi berbahasa Inggris, tips/prinsip di bawah ini bisa saja diaplikasikan pada tulisan ilmiah berbahasa Indonesia (khususnya tugas akhir/tesis/disertasi). 
  • Meski ditujukan untuk disertasi, prinsip-prinsip di bawah ini bisa juga diaplikasikan pada karya tulis jenis lain.
  • Meski ditujukan untuk mahasiswa sains komputer (computer science), prinsip berikut juga bisa diaplikasikan untuk disertasi bidang lain.

Untuk para kandidat:

Jadi anda sedang menyiapkan untuk menulis disertasi doktoral anda di bidang sains komputer (seperti saya saat ini). Kecuali anda telah memiliki pengalaman menulis berbagai dokumen formal sebelumnya, anda akan terkejut: menulis disertasi itu sulit!

Ada dua jalur untuk mencapai kesuksesan menulis disertasi:
  • Perencanaan yang matang
  • Hanya sedikit yang menempuh jalur ini. Sedikit orang tersebut meninggalkan universitasnya dengan sangat cepat sehingga mereka tidak diperhatikan. Jika anda menginginkan impresi lama dan karir panjang sebagai mahasiswa pasca sarjana, jangan memilih jalur ini.
  • Ketekunan
  • Yang perlu anda lakukan adalah bertahan dari komite doktoral anda. Berita baiknya, mereka umumnya lebih tua dari anda, jadi anda bisa menebak siapa yang akan "berakhir" duluan. Berita buruknya, mereka lebih berpengalaman dari anda dalam permainan ini.
Beberapa arahan berikut ini mungkin membantu anda ketika anda telah serius menulis disertasi anda. Daftar tersebut berlaku selamanya, tanpa pengecualian, dan anda mungkin tidak ingin membacanya dalam sekali waktu. Namun, bacalah arahan ini sebelum anda memulai menulis disertasi anda.

Ide dasar:

  1. Sebuah tesis adalah hipotesis atau penerkaan
  2. Sebuah disertasi doktoral adalah dokumen formal, panjang, yang berargumen dalam mempertahankan tesis, pernyataan yang didukung oleh argumen. (Terminologi tesis sendiri digunakan untuk merujuk dokumen, arti ketiga dalam bahasa Inggris).
  3. Dua kata sifat yang penting untuk menggambarkan disertasi adalah: orisinil dan substansial (KBBI: bersifat inti). Penelitian yang dilakukan harus mendukung keduanya dan disertasi yang ditulis juga harus menunjukkan hal tersebut. Secara spesifik, sebuah disertasi menunjukkan kontribusi orisinil.
  4. Metode saintifik berarti memulai dengan hipotesis dan kemudian mengumpulkan untuk mendukung atau menyanggah hipotesis tsb. Sebelum seseorang dapat menulis disertasi untuk mempertahankan sebuah tesis tertentu, dia harus mengumpulkan bukti untuk mendukung hipotesis tersebut. Oleh karenanya, aspek tersulit dari menulis disertasi adalah mengorganisir bukti-bukti (hasil) dan mengasosiasikan diskusi dalam bentuk yang koheren.
  5. Esensi dari disertasi adalah pemikiran kritis, bukan data eksperimen. Analisis dan konsep membentuk inti pekerjaan penelitian.
  6. Sebuah disertasi berkonsentrasi pada prinsip: dia menyatakan apa yang telah dipelajari, bukan hanya fakta dibaliknya.
  7. Secara umum, setiap statemen dalam disertasi harus didukung oleh referensi atau pekerjaan yang dilakukan. Sebuah disertasi tidak mengulang detail dari pemikiran kritis dan analis yang telah dipublikasikan; disertasi menggunakan hasil penelitian sebelumnya sebagai sebuah fakta dan menyarankan pembaca untuk merujuk pada sumber asli untuk detail lebih lanjut.
  8. Setiap kalimat dalam disertasi harus komplet dan benar secara tata bahasa. Sebuah disertasi harus memenuhi persyaratan ketat tata bahasa formal (singkatan, tidak ada bahasa cakapan, tidak jargon yang tidak didefinisikan, tidak ada bahasa slang, tidak ada bahasa alay, dst). Sebaliknya, penulisan dalam disertasi harus sejelas-jelasnya. Ketidakjelasan menyebabkan masalah; terminologi dan prosa harus dapat dibedakan. Setiap kata harus menyampaikan maksudnya secara jelas sesuai yang diniatkan/dimaksudkan, tidak kurang dan tidak lebih.
  9. Setiap pernyataan/statemen dalam disertasi harus benar dan dapat dipertahankan secara logis dan saintifik. Diskusi dalam disertasi harus memenuhi aturan logika yang berlaku dalam sains dan matematika.

Apa yang harus dipelajari dari latihan:

  1. Semua ilmuwan perlu mengkomunikasikan penemuannya; disertasi doktoral adalah latihan untuk berkomunikasi dengan ilmuwan lainnya.
  2. Penulisan disertasi mensyaratkan seorang mahasiswa untuk berpikir secara mendalam, mengumpulkan argumen-argumen untuk meyakinkan ilmuwan lainnya dan mengikuti aturan yang ketat, presentasi formal dari argumen dan diskusi.

Aturan praktis:

Tulisan yang baik penting dalam penulisan disertasi. Bagaimanapun, tulisan yang baik tidak dapat mengkompensasi lemahnya ide atau konsep. Justru sebaliknya, presentasi yang jelas selalu menujukkan kelemahan ide.

Definisi dan terminologi:

  1. Setiap term/istilah yang digunakan dalam disertasi harus didefinisikan dengan mengacu publikasi ilmiah sebelumnya (untuk standardisasi term dengan arti umum) atau didefinisikan dengan presisi, tidak ambigu sebelum istilah tersebut digunakan (untuk istilah baru atau istilah standar yang digunakan tidak pada umumnya) (Lihat teknik ke-6 pada artikel prinsip dasar logika).
  2. Setiap istilah harus digunakan hanya untuk satu makna/arti sepanjang disertasi.
  3. Cara termudah untuk menghindari pendefinisian istilah secara panjang lebar adalah dengan memasukkan pernyataan: "the terminology used throughout this document follows that given in [CITATION].''Kemudian, berikan perbedaannya jika ada.
  4. Bab "introduction" dapat memberikan intuisi dari istilah yang digunakan dan akan didefinisikan lebih presisi kemudian.

Istilah dan frasa yang sebaiknya dihindari (Bahasa Inggris):

  • adverb: kata keterangan, kata jenis ini banyak digunakan secara berlebihan dalam disertasi.
  • jokes or puns: guyon atau humor, tidak seharusnya ada dalam disertasi.
  • ``bad'', ``good'', ``nice'', ``terrible'', ``stupid'': Gunakan kata-kata kuantitatif/kategorikal daripada kualitatif seperti ini, misal: 80%, "benar", "salah".
  • ``true'', ``pure': penghakiman (dalam arti "baik")
  • ``perfect'': tidak ada yang sempurna.
  • ``an ideal solution'': menghakimi lagi.
  • ``today'', ``modern times': Hari ini adalah besoknya kemarin.
  • ``soon': seberapa soon? nanti malam? dekade selanjutnya?
  • ``we were surprised to learn...'': meski memang demikian, mau apa?
  • ``seems'', ``seemingly'',: tidak masalah bagaimana sesuatu muncul.
  • ``would seem to show'': semua permasalahan adalah fakta.
  • ``in terms of'': biasanya tidak jelas.
  • ``based on'', ``X-based'', ``as the basis of'': hati-hati, bisa menyamarkan arti.
  • ``different'': apakah yang dimaksud "various"; berbeda dari apa?
  • ``in light of'': ragam cakapan.
  • ``lots of'': samar dan cakapan.
  • ``kind of'': samar dan cakapan.
  • ``type of'': samar dan cakapan.
  • ``something like'': cakapan.
  • ``just about'': cakapan.
  • ``number of'': samar, pernyataan kuantitatif lebih disukai.
  • ``due to'': cakapan.
  • ``probably'': hanya jika disertai probabilitas statistik.
  • ``obviously, clearly'': hati-hati, apakah jelas kepada pembaca?
  • ``simple'': dapat memiliki konotasi lain, misal "simpleton"
  • ``along with'': gunakan "with" saja.
  • ``actually, really'': definisikan secara presisi untuk mengeliminasi perlunya klarifikasi.
  • ``the fact that'': membuat kalimat meta, gunakan frasa lain.
  • ``this'', ``that'': Seperti pada kalimat "This causes concern." Alasan: "This" dapat merujuk pada subyek dari kalimat sebelumnya, seluruh kalimat, atau seluruh paragraf, seluruh seksi sebelumnya, dll. Lebih penting lagi, "this" juga dapat diinterpretasikan dalam arti konkrit atau meta-konkret. Sebagai contoh: "X does Y. This means ... ." Pembaca dapat mengasumsikan "this" merujuk pada Y atau berdasarkan fakta bahwa X melakukan Y. Meski dalam bentuk restriktif (lebih baik), misal "this computation", frasa tsb sering terlihat lemah dan ambigu.
  • ``You will read about...'': Sudut pandang kedua ("you") tidak memiliki tempat dalam disertasi.
  • ``I will describe...'': Sudut pandang pertama tidak memiliki tempat dalam disertasi. Gunakan self-reference, misal: "Chapter 10 describes... ."
  • ``we'' seperti pada ``we see that'': Jebakan yang sebaiknya dihindari. Alasan: kebanyakan kalimat dapat dimulai dengan "we" karena "we" dapat merujuk pada: pembaca dan penulis, penulis (termasuk pembimbingnya), penulis dan tim riset, ilmuwan eksperimental komputer, seluruh grup komunitas sains, komunitas sain, atau grup lainnya.
  • ``Hopefully, the program...'': program komputer tidak berharap, kecuali diimplementasikan sistem AI. Jika anda menulis disertasi di bidang AI, berkonsultasilah ke ahli lainnya, setiap bidang punya gayanya masing-masing.
  • ``...a famous researcher...'': tidak masalah terkenal atau tidak. Faktanya, pernyataan ini adalah prasangka.
  • ``few, most, all, any, every'' : Hati-hati menggunakan istilah ini. Sebuah disertasi haru presisi. Jika ada kalimat " Most computer systems contain X", anda harus bisa mempertahankan argumen ini. Apakah anda tahu faktnya? Berapa komputer yang terjual kemarin?
  • ``must'', ``always'': Yakin?
  • ``should'': Siapa yang mengatakan demikian?
  • ``proof'', ``prove'': Kecuali dapat dibuktikan secara matematik.
  • ``show'': Jika digunakan dalam arti yang sama dengan "prove", maka "show" harus didukung oleh bukti formal/matematika.
  • ``can/may'': ibu anda mungkin bisa menjelaskan perbedaanya (may: formal, can: ability; You may use can if you wish, and you can use may if it makes you feel better.)

Kalimat aktif vs. pasif:

Gunakan konstruksi kalimat aktif. Sebagai contoh, tulis "the operating system starts the device" daripada "the device is started by the operating system."

Tense:

Tulis dalam bentuk present tense (bentuk sekarang). Sebagai contoh, tulis " The system writes a page to the disk and then uses the frame..." daripada "The system will use the frame after it wrote the page to disk..."

Definisikan negasi di awal:

Contoh: tulis "no data block waits on the output queue" daripada "a data block awaiting output is not on the queue." 

Tata bahasa dan logika:

Berhati-hatilah bahwa subyek setiap kalimat sesuai dengan kata kerja yang dilakukanya. Kalimat "Programs must make procedure calls using the X instruction" tidak sama dengan kalimat "Programs must use the X instructuion when they call a procudere." Kalimat pertama salah. Contoh lainnya, "RPC requires programs to transmit large packets" tidak sama dengan "RPC requires a mechanism that allows programs to transmit large packets."
Semua ilmuwan komputer seharusnya tahu aturan logika. Sayangnya, aturan tersebut lebih sulit diikuti ketika bahasa tulisan adalah Bahasa Inggris, bukan persamaan-persamaan matematika. Sebagai contoh, kalimat "There is a compiler that translatesthe N languages by..." berarti ada satu compiler eksis yang menangani semua bahasa, sedangkan kalimat "For each the N languages, there is a compiler that translates..." berarti ada 1 compiler, 2 compiler, atau N compiler. Ketika menggunakan simbol matematika, perbedaannya sangat jelas karena frase "for all" dan "there exist" adalah berlawanan.

Fokus pada (cara mendapatkan) hasil, bukan orang atau kejadiannya:

"After working eight hours in the lab that night, we realized ..." tidak memiliki tempat dalam disertasi. Tidak masalah bagaimana sulit atau berapa lama anda bekerja untuk mendapatkan hasilnya. Contoh lainnya: "Jim and I arrived at the numbers shown in Table 3 by measuring..". Letakkan ucapan terima kasih pada Jim di bab "Acknowledgement", tetapi jangan memasukkan nama (termasuk nama anda sendiri) pada bagian isi disertasi. Anda mungkin akan berusaha untuk menjelaskan secara detail tahapan mendapatkan hasil penelitian. Hindari hal tersebut secara total. Sebagi tambahan, jangan mendokumentasikan pengaruh mistis, misal: "if that cat had not crawled through the hole in the floor, we might not have discovered the power supply error indicator on the network bridge''. Jangan pernah memberi atribusi pada hal mistis atau keanehan yang mempengaruhi hasil penelitian anda. Secara ringkas: gunakan fakta. Deskripsikan hasil tanpa memasukkan reaksi anda terhadap kejadian, yang mungkin saja membantu, ketika mendapatkan hasil tersebut.

Hindari penilaian/penghakiman pribadi:

Kedua contoh berikut tidaklah tepat: ``The method outlined in Section 2 represents a major breakthrough in the design of distributed systems because...'' ``Although the technique in the next section is not earthshaking,...''

Merujuk pada karya tulis, bukan penulisnya:

Penulis disertasi harus menyitasi karya tulis, bukan penulisnya. Oleh karenanya, gunakan kata kerja bentuk tunggal (singular) untuk merujuk larya tulis meski ditulis oleh banyak penulis. Sebagai contoh "Johnson and Smith [J&S90] reports that...''.
Hindari frasa "the authors claim that X." Penggunaan kata "claim" meragukan "X" karena merujuk pada pemikiran penulis, bukan fakta penulisan. Jika anda setuju bahwa "X" adalah benar, maka nyatakan dengan "X" diikuti dengan referensinya. Jika harus merujuk ke karya tulis daripada hasislnya, katakan "the paper states that ..." atau "Johnson and Smith [J&S 90] presents an evidence that ... ".  

Konsep vs. contoh:

Pembaca bisa menjadi bingung ketika batas antara konsep dan contoh tidak jelas. Contoh yang umum termasuk: sebuah algoritma dan program tertentu sebagai implementasinya, bahasa pemrograman dan compiler, abstraksi umum dan implementasi tertentu dari sistem komputer, struktur data dan contoh penggunaan memorinya.

Terminologi untuk konsep dan abstraksi:

Ketika mendefinisikan istilah untuk sebuah konsep, berhati-hatilah untuk memutuskan bagaimana suatu ide diterjemahkan kedalam suatu implementasi. Pertimbangkan contoh berikut ini:
VM systems include a concept known as an address space. The system dynamically creates an address space when a program needs one, and destroys an address space when the program that created the space has finished using it. A VM system uses a small, finite number to identify each address space. Conceptually, one understands that each new address space should have a new identifier. However, if a VM system executes so long that it exhausts all possible address space identifiers, it must reuse a number.
Poin penting contoh di atas adalah diskusi dalam tulisan tersebut hanya masuk akal karena "address space" didefinisikan secara independen dari "address space identifier". Jika penulis mengharapkan diskusi perbedaan antara  konsep dan implementasinya, maka perbedaan antar keduanya harus terlihat jelas. 

Pengetahuan vs. data:

Adalah fakta bahwa hasil eksperimen disebut data. Istilah pengetahuan (knowledge) mengimplikasikan data yang telah dianalisa, dikondensasi, atau dikombinasikan dengan data dari eksperimen lain untuk menghasilkan informasi yang berguna.

Sebab dan akibat:

Sebuah disertasi harus secara hati-hati memisahkan hubungan sebab-akibat dari korelasi statistik sederhana. Sebagai contoh, jika semua program komputer yang ditulis di lab Profressor x membutuhkan memori lebih banyak daripada program komputer yang ditulis di lab Professor Y, bisa jadi tidak ada hubungannnya sama sekali dengan kedua professor ataupun programmernya (misal, mungkin orang-orang di lab Professor X sedang bekerja pada aplikasi yang membutuhkan memori lebih banyak daripada aplikasi yang dikembangkan di lab Professor Y).

Hanya mengambil kesimpulan yang kuat:

Penulis harus berhati-hati untuk hanya mengambil kesimpulan yang didukung bukti-bukti. Sebagai contoh, jika program komputer berjalan lebih lambat di komputer A daripada kompter B, maka tidak dapat disimpulkan bahwa komputer A lebih lambat dari komputer B kecuali penulis membahas perbedaan sistem operasi, divais input-output, ukuran memori, memori cache, atau lebar pita bus internal. Faktanya, penulis juga harus menghindari penilaian antar kedua komputer kecuali telah mendapatkan hasil dari eksperimen kontrol (misal, menjalankan satu set program beberapa kali, setiap kalinya ketika komputer dalam keadaan diam/idle). Bahkan jika penyebabnya sangat jelas, penulis tidak dapat menyimpulkan kecuali dengan bukti yang kuat.

Komersial dan sains:

Dalam disertasi saintifik, penulis tidak boleh mengambil kesimpulan berdasarkan kesuksesan ekonomi atau komersialisasi dari suatu idea/metode, tidak juga berspekulasi pada sejarah pengembangan ide. Seorang ilmuwan harus tetap obyektif tentang keunikan ide secara independen dari kepopuleran komersial. Sebagai tambahan, seorang ilmuan tidak seharusnya mengasumsikan bahwa sukses komersial menjadi ukuran dari bekerjanya suatu ide (banyak produk populer justru tidak didesain dan direkayasa dengan baik). Oleh karenanya, statemen seperti  ``over four hundred vendors make products using technique Y'' tidak relevan dalam disertasi.

Politik dan sains:

Seorang ilmuwan menghindari semua pengaruh politik ketika mengkaji suatu ide. Jelas tidak menjadi masalah ketika organisasi pemerintahan, partai politik, grup keagamaan, atau organisasi lainnya mendukung suatu ide. Lebih penting dan sering terlewatkan, tidak menjadi masalah ketika sebuah ide berasal dari ilmuwan yang telah memenangkan hadiah Nobel ataupun mahasiswa tingkat satu. Penulis harus mengkaji sebuah ide secara independen dari sumbernya.

Struktur disertasi:

Secara umum, setiap disertasi harus mendefinisikan masalah yang memotivasi penelitian, menjelaskan mengapa masalah tersebut penting. memaparkan apa yang telah dilakukan (oleh peneliti lain), dan apa kontribusinya yang baru, mendokumentasikan eksperimen yang memvalidasi kontribusi, dan mengambil kesimpulan. Tidak ada struktur baku untuk sebuah disertasi: setiap struktur adalah unik. Bagaimanapun, penulis baru untuk disertasi dibidang sains komputasi eksperimental akan menemukan contoh berikut sebagai awalan yang baik untuk menulis disertasi.
  • Chapter 1: Introduction
  • Berisi deskripsi umum dari permasalahan; mengapa hal tsb penting; ringkasan dari pencapaian dan pernyataan hipotesis dari pertanyaan spesifik yang akan dieksplorasi. Buat bab ini dapat dipahami oleh semua orang.
  • Chapter 2: Definitions
  • Berisi istilah-istilah baru. Definisikan secara presisi, singkat, dan tidak ambigu.
  • Chapter 3: Conceptual Method
  • Deskripsikan konsep utama yang melatarbelakangi pekerjaan anda. Buat bab ini sebagai theme yang menghubungkan semua argumen anda. Bab ini harus menjawab pertanyan yang diekspose di bab pertama pada level konsep. Jika diperlukan, tambahkan bab tambahan untuk memberikan alasan tambahan tentang permasalahan atau solusinya.
  • Chapter 4: Experimental Measurements
  • Deskripsikan hasil eksperimen yang memberikan bukti untuk mendukung kesimpulan anda. Biasanya eksperimen tersebut menitik beratkan pada proof-of-concept (mendemonstrasikan bekerjanya suatu teknik/metode efisiensi (mendemonstrasikan suatu teknik/metode memberikan hasil yang lebih baik dari metode yang telah ada).
  • Chapter 5: Corollaries and Consequences
  • Deskripsikan variasi, ekstensi, dan aplikasi lain dari ide utama.
  • Chapter 6: Conclusions 
  • Buat ringkasan dari apa yang telah dipelajari dan bagimana hal tsb dapat diimplemtasikan. Sebutkan kemungkinan untuk penelitian selanjutnya.
  • Abstract
  • Sebuah (atau beberapa) paragraf pendek yang berisi ringkasan disertasi. Deskripsikan permasalahan dan pendekatan penelitian. Sebutkan kontribusi utamanya.

Urutan yang direkomendasikan saat menulis:

Cara termudah untuk membangun sebuah disertasi adalah dari luar ke dalam. Mulai menulis dari bab yang menggambarkan penelitian anda (Bab 3, 4, 5 dalam outline di atas). Kumpulkan semua term/istilah ketika muncul dan definisikan tiap istilah tersebut. Definisikan setiap term teknik, meski istilah digunakan dengan cara konvensional.
Organisasikan setiap definisi adalam sebuah bab. Buat definisi secara presisi dan formal. Review bab tersebut untuk memverifikasi penggunaan term teknis melekat pada definisinya. Setelah membaca bab selanjutnya untuk memverifikasi terminologi, tulis kesimpulannya (Bab 6). Tulis pengantarnya (Bab 1) kemudian. Terakhir, lengkapi dengan abstrak. 

Kunci sukses:

Tidak ada kunci sukses selain latihan. Tidak ada yang pernah belajar untuk menulis dengan membaca esai seperti ini. Sebaliknya, anda butuh latihan, latihan, dan latihan. Setiap hari.

Pemikiran terakhir:

Kami meninggalkan anda dengan beberapa ide berikut untuk dipikirkan. Jika ide-ide tersebut tidak berarti untuk anda sekarang, revisi ide-ide ini ketika anda menyelesaikan disertasi anda.
After great pain, a formal feeling comes.
-- Emily Dickinson
A man may write at any time, if he will set himself doggedly to it.
-- Samuel Johnson
Keep right on to the end of the road.
-- Harry Lauder
The average Ph.D. thesis is nothing but the transference of bones from one graveyard to another.
-- Frank J. Dobie


Referensi
[1] https://www.cs.purdue.edu/homes/dec/essay.dissertation.html
[2] https://www.cs.purdue.edu/homes/dec/essay.escape.html
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...