Monday, March 24, 2014

Masa Iddah Wanita dan Sidik Jari Pria

Robert Guilhem, pakar genetika dan pemimpin yahudi di Albert Einstein College menyatakan dengan tegas soal keislamannya. Dia masuk Islam setelah kagum dengan ayat-ayat Al Quran tentang masa ‘iddah wanita muslimah selama tiga bulan.

Hasil studi itu menyimpulkan hubungan intim suami istri menyebabkan laki-laki meninggalkan sidik khususnya pada perempuan. Dia mengatakan jika pasangan suami istri (pasutri) tidak bersetubuh, maka tanda itu secara perlahan-lahan akan hilang antara 25-30 persen. Guilhem menambahkan, tanda tersebut akan hilang secara keseluruhan setelah tiga bulan berlalu. Karena itu, perempuan yang diceraiakan siap menerima sidik khusus laki-laki lainnya setelah tiga bulan.

Massa ‘iddah merupakan massa tunggu perempuan selama tiga bulan, selama proses dicerai suaminya. Seperti dikutip dari society berty.com, hasil penelitian yang dilakukannya menunjukkan, massa ‘iddah wanita sesuai dengan ayat-ayat yang tercantum di Al Quran surat Al-Baqoroh ayat 228,

وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ ۚ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ أَنْ يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللَّهُ فِي أَرْحَامِهِنَّ إِنْ كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِي ذَٰلِكَ إِنْ أَرَادُوا إِصْلَاحًا ۚ وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Artinya:
Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (2:228).
Dalam menafsirkan maksud kalimat quru' terdapat 2 pendapat, pertama : menurut Imam Syafi'i quru' berarti suci sedangkan menurut Imam Abu Hanifah berarti haid (menstruasi). Dengan penafsiran yang berlawanan ini berakibat perbedaan jangka waktu menunggu 3 kali quru'.


Quru menurut madzab Imam Syafi'i artinya setelah diceraikan oleh suaminya (diceraikan harus dalam keadaan suci),  maka jika teratur akan ketemu tiga kali quru' adalah tiga bulan.  namun jika menurut  madzab Hanafi maka akan ketemu jangka waktu yang lebih lama [3].

             1 : haid                 : belum dihitung
             2 : suci                 : dihitung satu kali quru'
             3 : haid                 : tidak dihitung
             4 : suci                 : dihitung dua kali quru'
             5 : haid                 : tidak dihitung
             6 : suci                 : dihitung tiga kali quru'

Bukti empiris Quran tersebut mendorong pakar genetika Yahudi ini melakukan penelitian dan pembuktian lain di sebuah perkampungan Muslim Afrika di Amerika. Dalam studinya, ia menemukan setiap wanita di sana hanya mengandung sidik khusus dari pasangan mereka saja.

Penelitian serupa dilakukannya di perkampungan non muslim Amerika. Hasil penelitian membuktikan wanita di sana yang hamil memiliki jejak sidik dua hingga tiga laki-laki. Ini berarti, wanita-wanita non-muslim di sana melakukan hubungan intim selain pernikahannya yang sah.

Sang pakar juga melakukan penelitian kepada istrinya sendiri. Hasilnya menunjukkan istrinya ternyata memiliki tiga rekam sidik laki-laki alias istrinya berselingkuh. Dari penelitiannya, hanya satu dari tiga anaknya saja berasal dari dirinya.

Setelah penelitian-penelitian tersebut, dia akhirnya memutuskan untuk masuk Islam. Ia meyakini hanya Islamlah yang menjaga martabat perempuan dan menjaga keutuhan kehidupan sosial. Ia yakin bahwa perempuan muslimah adalah yang paling bersih di muka bumi ini.

Note: Kebenaran berita republika di sumber yang disebutkan di bawah ini perlu di klarifikasi lagi lagi karena di sumber [2] tidak ditemukan nama Robert Guilhem di Albert Eistein College of Medicine.

Sources:
[1]. http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/celoteh-kang-erick/14/03/23/n2vfnv-masa-iddah-dan-kebenaran-islam
[2] http://www.einstein.yu.edu/search/?q=robert%20guilhem&searchType=faculty
[3]  https://id.wikipedia.org/wiki/Quru%27
[4] http://chooff.fr/1369342113
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...