Sunday, September 11, 2011

Sains Islam, adakah...?



Sains Islam (Science Islam)
 Sebelum membahas lebih jauh tentang sains Islam, perlu dipahami konsep sains itu sendiri. Sains (ilmu pengetahuan, atau ilmu saja) Berbeda dengan pengetahuan (knowledge). Pengetahuan adalah semua informasi yang diterima oleh manusia. Menurut Arthur Hays Sulzberger, pengetahuan tidak hanya sesuatu yang diterima namun juga yang dipersespsi, dipelajari dan ditemukan oleh manusia. Sedangkan sains (arab: al-'ilm) merupakan pengetahuan yang terorganisasi. Pendapat lain mengatakan bahwa sains adalah pengetahuan yang didapatkan melalui metode ilmiah. Jadi, sains merupakan bagian dari pengetahuan dan tidak semua pengetahuan merupakan sains.
            Konsep sains Islam merupakan upaya untuk membentuk ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Sains tersebut tidak terbatas pada ilmu-ilmu agama seperti Tafsir, Hadits, Fiqh, Kalam, Tasawuf, dan lain-lain, namun juga pada bidang yang lain: Matematika, Fisika, Kima, Biologi, Kedokteran, dll. Konsepsi sains Islam ini berusaha untuk menggabungkan ilmu-ilmu agama dan sains secara umum yang sebelumnya terdikotomikan. Sains, karena sarat akan nilai-nilai subyektif dan juga obyektif, dapat dibangun dengan pendekatan kultural yang khas, termasuk dari sisi agama. Islam, sebagai agama yang diakui oleh pemeluknya satu-satunya yang benar tentunya memiliki landasan dan arahan dalam membangun dan mengembangkan sains di semua bidang agar tidak bertentangan dengan keimanan pemeluknya.

            Sains tidak bebas nilai. Hal ini jugalah yang melatari paradigma Islamisasi sains. Menurut Islam, kebenaran hanyalah milik Allah semata, bukan berdasarkan atas pendapat orang, hasil eksperimen, perhitungan matematik atau suara terbanyak. Konsep Islamisasi sains, mulai didengungkan oleh beberapa Ilmuwa muslim, seperti Naquib Allatas, Ismail Alfaruki, Harun Yahya, Maurice Bucaille dkk. Dari dalam negeri ada beberapa nama: Ahmad Baiquni, Sahirul 'Alim, Agus Purwanto, dkk. Kebangkitan ilmuwan muslim ini patu diapresiasi dan didukung untuk mengembalikan kejaayaan peradaban Islam.
            Mengapa Islamisasi sains? Apakah sains selama ini tidak islami? Jika dirunut sampai ke akarnya, maka sains Barat yang telah kita pelajari ini akan mengarah pada atheisme. Sains modern akan menuntuk kita untuk hanya mempercayai logika, rasio dan hukum sebab-akibat. Sebagai contoh sederhana, dalam fisika dikenal gaya gravitasi yang telah menahan semua benda di muka bumi, dan gaya aerodinamika yang memungkinkan burung dan pesawat terbang dapat terbang bebas di angkasa. Namun, dalam penjelasannya, hanya gaya aerodinamika-lah yang menyebabkan burung dan pesawat dapat terbang di angkasa, dengan mengabaikan peran Allah SWT. Padahal, dalam surat An-Nahl ayat 79, Allah SWT berfirman:
“Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S An-Nahl:79).
            Jelaslah dari ayat tersebut bahwa Allahlah yang menahan burung-burung sehingga dapat terbang bebas di angkasa, bukan gaya aeorodinamika. Dengan kata lain, gaya aerodinamika merupakan salah satu sunnatullah (hukum Allah) yang berlaku di Alam ini. Alangkah baiknya hal itu jika dijelaskan pada pelajaran sains di kelas.
            Seorang ilmuwan matematika Perancis yang terkenal, Laplace, pernah ditanya oleh Napoleon perihal penelitiannya tentang alam semesta yang tidak pernah menyebutkan eksistensi Sang Pencipta. Dia menjawab bahwa, hipotesis tersebut (adanya Sang Pencipta) tidak dia butuhkan dalam penelitiannya. Jika eksistensi Tuhan tidak diperhitungkan, tentu sains modern telah menafikan kehadiran Tuhan dan tidak akan pernah menjadikan Tuhan sebagai tujuan akhirnya, hanya mengandalkan rasio akal semata. Oleh karenanya Islamisasi sains hadir, untuk mengembalikan konsep tauhid dalam sains. Sains  slamdiperlukan untuk mengelola sumber daya alam yang melimpah ruah di negeri kaum muslim. Sains Islam juga diperlukan untuk membangun teknologi yang dapat digunakan untuk mensejahterakan umat.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...