Berawal dari keinginan untuk mengisi liburan dengan kegiatan yang postif. Memanfaatkan musim libur, awalnya "kami (saya + Dwi Prananto)" ingin menggunakan 18 kippu, tiket terusan murah meriah yang yang bisa dipakai untuk semua jenis kereta express dan local. Namun, karena seat kereta Moonlight Nagara sudah habis, kami memutuskan untuk naik bis. Pada (perayaan) Tahun baru ini, kami mendapatkan kemudahan menjalankan ibadah (sholat) di beberapa public space di Jepang.
Tokyo
Kami berangkat dari Nomi (能美市) jam 8 malam. Dengan menggunakan bus shuttle dari kampus menuju Tsurugi eki (鶴来駅). Dari Tsurugi dilanjut kereta hokutetsu (北陸石川線) ke nishi-kanazawa (西金沢)/shin-nishikanazawa (新西金沢), dan dengan JR ke Kanazawa. Bus ke Tokyo berangkat dari Kanazawa eki (nishi gate) jam 22.15, dijadwalkan sampai di Tokyo ikebukuro jam 7.10, namun agak terlambat, jam 7.30. Pesan tiket Bus bisa lewat web ini, dan bayar via kombini atau credit/debit card. Jangan takut, bis ini amat sangat nyaman, lengkap dengan penutup kepala dan tempat kaki yang membuat tidur menjadi pulas.Dari Ikebukuro Sunshine bus terminal kami berjalan menuju stasiun Ikebukuro. Dari Ikebukuro kami naik Yamanote Line ke Ueno untuk menuju ke Space hostel. Harusnya ada eki yang lebih dekat, yakni Iriya. Karena belum tahu, kami turun di Ueno dan jalan ke Space hostel. Kelebihan hostel ini, selain murah juga bisa check in lebih pagi, jam 08.00 JST. Hostel ini juga dekat dengan Ueno koen, zoo, National Museum dan beberapa obyek wisata lainnya.
Sejak dari Ikebukuro kami membeli tiket Tokyo one-day pass (Tokyo Furii Kippu) sebesar 1580 yen. Selesai menaruh barang di Space Hostel, kami mulai jalan-jalan hari itu dengan mengunjungi Ueno Koen dan Zoo. Biaya masuk Zoo sebesar 600 yen. Untuk transport, jika ingin lebih murah, anda bisa memilih: Tokyo Metro, 1-day open ticket untuk Subway metro line dan Toei line (Adult: 600 yen, Child: 300 yen), atau 24-hours ticket (Adult: 800 yen, Child: 400 yen) untuk Tokyo Metro saja. Di Jepang, masing-masing jalur rel (line) ada pemiliknya, ada puluhan perusahaan operator kereta api disana.
Kebun binatang Ueno (Zoological garden) merupakan salah satu kebun binatang terlengkap di Jepang yang berisi mulai dari binatang asli Jepang seperti burung, monyet Jepang, hingga aye-aye dari madagaskar, pinguin dan Panda. Beberapa hewan dari Indonesia juga ada disini seperti kelelawar, mamalia kecil dan tikus sawah. Dari informasi disana saya mengetahui ada kemiripan bahasa dan budaya di Madagaskar dengan Indonesia karena
Selesai dari Ueno zoo kami lanjutkan makan siang vegan ramen di stasiun Tokyo setelah sebelumnya jalan-jalan ke Imperial Palace. Oya, Imperial Palace ini cuma buka dua kali setahun, pas ulang tahun Kaisar (23 Desember) dan tanggal 2 Januari. Walhasil, kami tidak bisa masuk ke situ, cuma jalan-jalan di sekitarnya saja. Berita baiknya, di stasiun Tokyo sekarang sudah ada mushola. Di bagian Marunouchi north gate (bangunan lama), di dalam JR East Travel service. Sholatlah disitu jika bepergian melewati stasiun Tokyo, agar prayer room tersebut termanfaatkan.
Hari pertama di Tokyo tersebut kami akhiri dengan jalan-jalan di sekitar stasiun Shinjuku. Rencananya kami mau mengunjungi Shinjuku gyoen. Namun, tempat tersebut sudah tutup (jam 16.00) dan libur sampai lima hari ke depan (29 Des~2 Jan). Sore hari tersebut kami gunakan untuk mencari masjid di sekitar Shinjuku. Ketemu! Ada masjid Al-Ikhlas yang pernah saya temui di youtube. Malamnya kami janjian dengan teman saat S1 untuk makan kare India di Siddique Shinjuku. InsyaAllah halal dan harganya juga tidak begitu mahal (1200 yen per porsi).
Pelita 1439
Ini adalah rencana utama liburan tahun baru ini. Ada sebuah acara tahunan yang diselenggarakan oleh KMII dan FKMIIT di masjid Tsukuba. Alih-alih hanya jalan-jalan saja saat liburan pergantian tahun, kita bisa menimba ilmu dan memperdalam pengetahuan agama kita yang sangat penting. Resume acara ini bisa dibaca pada tautan berikut:https://asdyasriadi.wordpress.com/2018/01/01/menggapai-cahaya-pelita-tsukuba-1439h/
Jumat-sabtu-minggu kami lewatkan di Tsukuba, sebuah kota sains di Jepang. Minggu sore kami gunakan untuk mengunjungi teman di Tsukuba yang saat ini kerja di AIST, dan malamnya kami balik ke Tokyo untuk melanjutkan perjalanan ke Nagoya.
Akses dari Tokyo-Tsukuba dimonopoli oleh Tsukuba Express. Tarifnya JPY 1183 untuk Tsukuba-Akihabara. Kereta produksi Hitachi ini cukup bising dengan tempat duduk saling berhadapan dan waktu tempuh sekitar 45 menit.
Nagoya
Di Nagoya kita jalan-jalan ke Nagoya castle (城)dan SCMaglev Railway park. Untuk ke Nagoya Jo, bisa menggunakan subway (地下鉄) turun di Shiyakuso eki (Meijo line) atau via stasiun Marunouchi (Sakuradori line) kemudian jalan kaki sekitar 800 m. Ikuti google map atau peta penunjuk yang ada di Jalan (jika ada..:D). Untuk menuju SCMaglev, gunakan aonami line dan turun di stasiun terakhir, kinjoufutou. Oya, ongkos masuk Nagoya Jo sebesar 600 yen dan SCMaglev sebesar 1000 yen. Oya, di dekat Kinjofutou (dan SCMaglev) ada Legoland, yang masih the only one in Japan. Fee masuknya lumayan mahal, sekitar JPY 7000 untuk dewasa.
Jika ingin bermalam, bisa ke Nagoya Travellers Hostel yang cukup terjangkau (2900 yen) di Sakae. Di dekat situ (Sakae) ada mushola di Laox store, Maruei (foto di atas), dan Restoran Indonesia: Sama-sama, yang insyaAllah halal.
Pulang
Kembali ke Ishikawa, kami menggunakan bus: Meitetsu. Tarif bus sebesar 4180 untuk sekali jalan (katamichi) atau ¥ 6,170 untuk pulang pergi (oufuku). Untuk pesan bus ini, kunjungi web ini. Pemesanan bisa via phone dan dibayar di kantor bisnya sebelum berangkat.Finally: tentang budget. Meski tidak jadi mengunakan 18kippu, namun kami tidak menghabiskan banyak. Untuk transportasi dan penginapan kira-kira seperti ini:
- Kanazawa-Tokyo, by Willer Express: JPY 6700
- Tokyo-Nagoya, by Willer Express (standard): 3800
- Nagoya-Kanazawa, by Meitetsu: 4200
- Penginapan/Hostel: @3000
- Lain-lain: JPY 10000