Salah satu budaya "aneh" orang Jepang yang akhir-akhir ini mulai saya tiru adalah meng-cc email ke diri sendiri.
Saat awal datang ke Jepang, saya merasa aneh saja ada orang mengemail ditujukan (CC, carbon copy) ke diri sendiri. Professor saya melakukannya. Professor-professor lain pun ternyata juga sama. Saat itu professor saya meminta saya meng-CC email ke diri saya setiap kali mengemail beliau, namun saya jarang melakukannya. Sepuluh tahun berlalu, kini kebiasaan itu menjadi wajib bagi saya.
Kenapa harus meng-cc email ke diri sendiri?
Agar kita tahu, apakah email kita sampai atau tidak. Seseorang mungkin akan berargumen, kalau tidak sampai pasti ada notifikasi. Bisa jadi benar, tapi bisa jadi tidak semua email provider memberikan notifikasi jika ada email yang bouncing (tidak terkirim karena alasan teknis, misal alamat tidak tersedia, atau email tujuan penuh, atau alasan yang lain). Kalaupun toh pasti ada notifikasi jika tidak terkirim, tetap kita dapat mengambil manfaat, yakni lamanya waktu pengiriman. Alih-alih mengirim email dua kali (ganda), kita bisa mengecek apakah email yang kita kirim sudah diterima atau belum.