Muhammad Ibnu ’Ajibah, murid Ibnu Athoillah memberikan keterangan (sarah) tentang sebab-sebab hidup dan matinya hati. Hati itu bisa hidup dan sebaliknya bisa pula mati, layaknya lampu yang bisa menyala hidup dan bisa pula mati padam. Sebab-sebab matinya hati menurut Muhammad 'Ibnu Ajibah tersebut adalah sebagai berikut:
Hati itu juga bisa bisa kotor dan juga bisa bersih. Seperti lampu yang kotor, untuk membersihkannya perbanyaklah membaca kalimat tauhid, Laa ilaha ilallah. Dan untuk menghidupkan hati, bacalah ”Ya hayyu Ya qoyyuum, Laa ilahailla anta” sebanyak 40x sebelum subuh.
(Disarikan dari pengajian Al-Hikam di Masjid Asy-Syakur, Peneleh Surabaya di bawah asuhah Ust. Abdullah Bahreisy, Minggu 17 Agustus 2008)
- Cinta dunia yang berlebih-lebihan
- Lalai dari ingat pada Allah SWT
- Puas/bangga terhadap dosa yang telah dilakukannya.
أَلا وإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وإذَا فَسَدَت فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ أَلا وَهيَ القَلْبُ.“ رواه البخاري ومسلم
Artinya:
“Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka akan baik seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu buruk, maka akan buruk seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)Hati (iman) kita bagai tumbuhan yang perlu dipupuki, disiram dan dirawat. Bagaimana memupuk, menyiram dan merawatnya agar hidup subur? Sebab-sebab hidupnya hati seseorang menurut Muhammad Ibnu ’Ajibah adalah sebagai berikut:
- Tidak rakus pada dunia
- Senantiasa ingat (dzikir) pada Allah SWT
- Berteman dengan wali/kekasih Allah.
Hati itu juga bisa bisa kotor dan juga bisa bersih. Seperti lampu yang kotor, untuk membersihkannya perbanyaklah membaca kalimat tauhid, Laa ilaha ilallah. Dan untuk menghidupkan hati, bacalah ”Ya hayyu Ya qoyyuum, Laa ilahailla anta” sebanyak 40x sebelum subuh.
(Disarikan dari pengajian Al-Hikam di Masjid Asy-Syakur, Peneleh Surabaya di bawah asuhah Ust. Abdullah Bahreisy, Minggu 17 Agustus 2008)