Halaman pengumuman pemenang kontes blog muslim |
Semangat Berkompetisi
Hidup, bagi saya adalah sebuah kompetisi, kompetisi dengan sang waktu, dan kompetisi dengan sang maut. Manakah yang lebih dulu, maut yang menjemput saya, ataukah saya yang berhasilkan memenangkaan kompetisi lain sebelum maut menjemput. Senada dengan hal ini, Al-Quran pun mengabarkan bahwa kita adalah umat terbaik,
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Q,S Ali Imron:110).
Berdasarkan filosofi menjadi umat terbaik dan semangat berkompetisi itulah (sekaligus mencari ide tulisan untuk blog dan mengisi waktu luang dengan kegiatan positif), saya memutuskan untuk mengambil peran pada kontes blog muslim tersebut. Saya pun mulai mencari ide, menyusun strategi dan men-submit tulisan saya satu persatu.
Strategi Penulisan: 4 artikel linked
Ada waktu sekitar sebulan saat saya menemukan info kontes lomba tersebut. Saya menyiapkan empat tulisan yang akan saya post satu per satu tiap minggu, dan empat postingan tersebut saya link-kan satu sama lain. Keempat tulisan bertema muslim anti korupsi tersebut adalah sebagai berikut:- Para Pencuri Gaji [1]
- Ketika Korupsi Sudah Mendarah Daging [2]
- Anti Korupsi: Belajar Kejujuran dari Pengemudi Taksi [3]
- Terpaksa Harus Korupsi, epilog [4]