Kajian Bulanan KMIM Februari 2014 @ Budoukan, Suzuka |
- Hati yang bersyukur Di Jepang, setiap tahunnya diadakan bounenkai, acara tutup tahun, acara ini dimaksudkan untuk saling berterima kasih, mengevaluasi kegiatan selama setahun dan mempersiapkan tahun selanjutnya. Pada bulan maret semua perusahaan mengadakan tutup buku, dan memulai tahun buku baru pada bulan April. Sebagaimana kegiatan tersebut, hati pun perlu dievaluasi, perlu mensykuri nikmat yang diberikan Allah SWT. Dalam Quran surah Ibrahim ayat 7 Allah berfirman, La in syakartum la azzidanakum. Artinya: Barang siapa bersyukur kepadaKu, niscaya aku tambah (nikmatKu) kepadamu. Syukur tidak cukup dilafalkan dengan bacaan hamdallah, namun juga harus disertai amal perbuatan. Membaca hamdalah, tapi tidak sholat malah tidak mensyukuri nikmat Allah, namun dengan meningkatkan intensitas dan kualitas ibadah kita merupakan langkah nyata mensykuri nikmat Allah. Hati yang bersyukur adalah sumber kebahagiaan hidup
- Lisan yang berdzikir Orang-orang beriman itu selalu lisannya selalu berdzikir dan lisan yang berdzikir itu sumber ketenangan hidup. Rasulullah bersabda, "Tidak kulihat pada tumpukan harta itu ada ketenangan, melainkan ketenangan itu ada pada ketaqwaan." Lisan yang berdzikir akan meningkatkan ketaqwaan kita, dan ketaqwaan itu akan mendatangkan ketenangan. Banyak lafal yang dapat digunakan untuk berdzikir, misalnya lafal subhanaalahu wabihamdihi, subhanallahil 'adziim. Berdzikir bisa dengan Al-Quran, karena Al-Quran adalah obat penyakit hati.
- Istri yang sholihah Istri yang sholihah akan menguatkan suami beraktivitas dan bekerja. Oleh karenanya, istri yang sholihah akan melengkapi ketenangan dan kebahagiaan hidup. Diriwayatkan dari Abu Dawud, Rasulullah bersabda, "Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah." Rasulullah SAW pun juga bersabda tentang istri yang sholihah ini kepada Umar ra, "Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu isteri sholihah yang apabila dipandang akan menyenangkannya, apabila diperintah akan mentaatinya, dan apabila ia bepergian si isteri ini akan menjaga dirinya.” (Hadis Riwayat Abu Dawud)
Tiga simpanan diatas didasarkan pada sebuah hadist Rasulullah SAW berikut,
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ: ” يَا مُعَاذُ، قَلْبٌ شَاكِرٌ، وَلِسَانٌ ذَاكِرٌ، وَزَوْجَةٌ صَالِحَةٌ تُعِينُكَ عَلَى أَمْرِ دُنْيَاكَ، وَدِينِكَ خَيْرٌ، مَا اكْتَنَزَ النَّاسُ
Artinya:
Rasulullah salallohu alaihi wasallam bersabda kepada Muad bin Jabal:” Wahai Muad, hati yang bersyukur dan lisan yang berzikir dan istri yang sholihah yang dapat membantu atas urusan dunia dan urusan agamamu adalah sebaik-baiknya simpanan manusia.
Terakhir, beliau ustadz Chandra berpesan kepada kita untuk memulai hidup kita dari Multazam, dari Ka'bah. Dan materi kajian KMIM bulan ini pun ditutup dengan doa,
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً
Aritnya:Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.