Papan tuts mesin ketik |
Setiap minggu sekali kita diajari dasar-dasar mengetik, posisi jari (rumah jari), tut-tuts mana saja yang dipencet dengan jari telunjuk kanan, ibu jari kanan, kelingking dan seterusnya. Di akhir tahun pelajaran, kita di-test mengetik cepat dan mengetik buta. Tuts-tuts papan mesin ketik ditutup semua sehingga kita tidak bisa melihat huruf apa saja pada tuts tersebut. Karena sudah hafal dengan tuts tersebut, maka ujian mengetik buta tidak menjadi masalah berarti saat itu. Tambahan lagi, di rumah juga ada mesin ketik milik orang tua, yang sebelum ujian mengetik saya gunakan untuk latihan dengan materi yang persis dengan materi ujian (ada teman sebangku saya yang punya buku mengetik sama dengan yang ada di SMP). Saat palu diketuk (tanda ujian mengetik dimulai), saya tinggal mengulang mengetikkan apa yang sudah saya ketik sehari sebelumnya di rumah.
Berlanjut ke penggunaan komputer, teori mengetik sama persis! Layout keyboard komputer (US keyboard) juga sama dengan mesin ketik (QWERTY), kecuali untuk beberapa negara tertentu; Jepang, Perancis, dan negara-negara lain yang memiliki layout keyboard sedikit berbeda. Untuk menguasai keyboard dengan layout baru hanya membutuhkan sedikit adaptasi, it is just a matter of time. Namun untuk di Indonesia yang layout keyboard-nya sama dengan di U.S, transisi mengetik di mesin ketik ke komputer tidak menjadi masalah. Bagi mereka yang terbiasa mengetik dengan menggunakan mesin ketik sebelumnya, dan bisa 'mengetik buta', tentunya juga bisa mengetik secara buta dengan menggunakan komputer.
Pernah suatu kali saat masih sekolah saya berurusan dengan TU (Tata Usaha) kampus ITS. Saat itu saya menunggui surat yang akan saya gunakan dan petugas TU mengetiknya lama sekali karena memakai 11 jari. Pantas saja kerja orang TU lambat, ngetiknya pakai 11 jari sih, begitu gerutu saya saat itu. Coba kalau karyawan TU tersebut mengetiknya pakai 10 jari, tentunya kerja TU jadi lebih cepat, efektif dan efisien.
Memang pada awalnya tidak mudah untuk mengetik dengan 10 jari. Kerja jari-jari kita harus sinkron dengan otak kita, terutama saat kita mengetikkkan apa yang ada di otak kita, bukan saat menyalin buku atau tulisan. Tiga tips berikut, adalah pelajaran utama mengetik yang saya dapatkan dari berbagai sumber, termasuk dari mata pelajaran mengetik saat SMP dulu.
- Gunakan 10 jari dan pastikan setiap jari pada 'rumah-nya': ASDF - ;LKJ Mengetik dengan 11 jari (A.K.A 2 jari) mungkin saja berguna bagi anda, dan anda mungkin merasa cepat mengetik dengan 2 jari. Tapi 2 dengan 10 bukan merupakan perbandingan yang sepadan bukan? Lihat video ini untuk mengetahui salah satu pengetik cepat saat ini.
Mengetik dengan 10 jari adalah suatu keniscayaan dalam bekerja dengan menggunakan komputer. Karena itulah pada setiap keyboard komputer ada tanda garis timbul pada huruf F dan J (silakan cek sekarang juga pada keyboard anda), disitulah rumah jari telunjuk kanan dan kiri. Sebelum kita mengetik, posisikan jari-jari kita pada rumahnya, seperti gambar di bawah ini. Warna biru untuk jari kelingking (temasuk capslock, shift dan tab untuk kelingking kiri), merah untuk jari manis, warna hijau untuk jari tengah dan warna kuning untuk jari telunjuk, sedangkan jempol kanan by default berada di atas tombol space. Bisa juga untuk jari kanan dan kiri.
Posisi jari pada keyboard |
- Biru: kelingking
- Merah: jari manis
- Hijau: jari tengah
- Kuning/oranye: telunjuk
- Ungu: jempol kanan
-
Langkah pertama dalam belajar mengetik adalah rumah jari di atas, utamanya pastikan jari telunjuk selalu berada di atas tombol F dan J. Ketika selesai mengetik tombol lain, kembalikan jari telunjuk anda pada F dan J, begitu pula dengan jari-jari yang lain. Awalnya mungkin agak sulit, tapi lambat laun jari-jari kita akan terbiasa, persis ketika belajar bermain gitar, awalnya pasti kesakitan untuk menekan senar gitar.
- Lihat pada monitor, bukan pada keyboard! Pada awal mengetik dengan menggunakan mesin ketik, kami diajarkan untuk selalu mengarahkan penglihatan kita pada kertas ketik, bukan pada mesin ketik. Beralih ke komputer, maka penglihatan kita fokuskan pada layar monitor, pada apa yang kita ketik, bukan pada keyboard komputer.
- Latihan! Ya, hanya dengan latihan yang menjadikan skill mengetik kita bisa meningkat. Bila anda baru saja memulai latihan mengetik, mulailah dengan yang sederhana. Tempatkan jari-jari anda pada posisinya, dan ketiklah:
Pada awalnya hal ini memang sulit, tapi dengan membiasakan diri melihat ke arah monitor juga akan membiasakan jari-jari kita mencari posisi huruf yang akan diketik tanpa dituntun oleh mata kita. Akhirnya, jari-jari tersebut akan terbiasa dan hafal dimana letak huruf dan simbol E,R,T,Y,U,O,P, M,N,B,V,X,>,+,?,),~,= tanpa melihatnya. Mulailah mengetik huruf tanpa melihatnya, kemudian beralih mengetikkan kata, kalimat dan akhirnya paragraf demi paragraf. Tips ketiga berikutnya akan menunjukkan apa yang harus kita lakukan selanjutnya dan dari mana harus memulainya.
asdf ;lkj asdf ;lkj asdf ;lkj asdf ;lkj asdf ;lkj asdf ;lkj asdf ;lkj asdf ;lkj asdf ;ljkJika sudah menguasai posisi jari tersebut, beralihlah ke yang lain. Misal,
asdf ;lkj asdf ;lkj asdf ;lkj asdf ;lkj asdf ;lkj asdf ;lkj asdf ;lkj asdf ;lkj adsf ;lkj
...
rrr uuu rrr uuu rrr uuu rrr uuu rrr uuu rrr uuu rrr uuu rrr uuu rrr uuu
uru rur rru urr uru rur rru urr uru rur rru urr uru rur rru urr uru rur
...
- Belajar mengetik juga bisa menjadi hal yang menyenangkan ketika dilakukan dengan sebuah aplikasi, web online atau games. Dulu saya suka type shark deluxe, game mengetik yang berjalan di Windows. Ketika beralih ke Ubuntu, saya menggunakan Klavaro, OMG! Words!, Type Fu (this is the best, man), dan aplikasi terminal typespeed. Berikut screencast belajar mengetik saya, dengan menggunakan Type Fu under Chromium-Ubuntu. Alhamdulillah, dalam dua menit sudah bisa mencapai akurasi 100%!
Kiranya, tiga hal tersebut, salah satu pelajaran SMP yang sangat berguna bagi saya: gunakan 10 jari, lihat pada monitor dan latihan! Semoga amal ibadah guru-guru saya yang mengajari saya mengetik waktu SMP dulu diterima di sisiNya, dan dijadikan ladang pahala amal jariah yang tak terputus, bahkan sampai pada para pembaca artikel ini dan yang mengajarkannya pada orang lain, Amiin.
Bacaan selanjutnya: Mengetik secara ergonomis.